Chapter 28

449 17 0
                                    

*Disambut senyum cerah Ben....ea ea ea....

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kamar hotel yang didominasi warna putih itu tampak sedikit gelap. Hanya lampu kecil di atas meja kecil berada di samping tempat tidur yang menerangi ruangan yang beberapa jam lalu menjadi saksi bisu pergulatan panas dua insan pria dewasa yang masih tertidur pulas saling berpelukan tanpa busana.

Getaran ponsel di meja membuat suara yang mengganggu penghuni kamar. Salah satu dari mereka terbangun mengerjapkan mata. Berusaha mengumpulkan kesadaran. Lalu meraih ponsel yang bergetar terus menerus.

Saat akan meraih si benda pipih itu malah berhenti bergetar. Namun si empunya tetap mengambil dan melihat ada sepuluh panggilan tak terjawab. Bahkan pesan singkat pun menumpuk dari orang yang sama.

Ya pesan dari Della istrinya memenuhi galeri chat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ya pesan dari Della istrinya memenuhi galeri chat nya. Kemudian dengan posisi tubuh terduduk di tempat tidur dia mendial nomor sang istri.

"Assalamualaikum, Ben... Kamu dimana?"

Mendengar suara sang istri, Ben mencoba menjernihkan tenggorokan sambil melirik tubub polos disebelahnya yang masih terpejam.

"Aku masin di kantor, bentar lagi aku pulang."
Jantung Ben berdegup dengan cepat, takut Della tahu apa yang dia lakukan saat ini.

"Kenapa kamu belum tidur? Ini sudah larut."
Lanjutnya.

"Aku nunggu kamu ya. Sebenarnya ada yang ingin aku omongin."

"Ya udah, aku pulang sekarang."

Pip.

Ben menutup sambungan telfon sepihak. Dia segera bangkit dengan gerakan pelan, tidak berniat membangunkan pria teman bercintanya tadi.

Ben masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sepuluh menit kemudian dia sudah rapi kembali. Meninggalkan catatan kecil yang dia letakkan di bawah ponsel Alwi. Lalu Ben bergegas pulang ke rumahnya.

Satu jam kemudian tepatnya pukul satu dini hari Ben membuka pintu utama rumahnya. Lampu di ruang tamu dan tengah masih menyala terang. Dan terlihat istrinya sudah tertidur di sofa ruang tamu. Melihat itu Ben merasa bersalah, telah menghianati janjinya kepada wanita itu.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Gay Man Is My Future Husband ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang