WARNING 🔞🔞🔞
HAPPY READING......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah siang tadi mendengarkan ceramah singkat dari Rama si terapisnya. Tingkat kepercayaan diri Ben naik dan bertekad untuk membahagiakan sang istri.
Jam lima sore Ben sudah tiba di rumah nyamannya. Setelah membuka pintu utama, dia berkeliling mencari keberadaan istrinya."Della... Del... Sayang.... Kamu di mana?"
Tapi sayang dia tidak menemukan istrinya di mana pun. Ben mencoba menghubungi nomor si istri.
Della:
Assalamualaikum, halo Ben?Ben:
Walaikum sallam,
Sayang, kamu dimana?Della:
Oh, aku lagi ada dibutik.
Maaf tadi gak sempat kasih kabar, soalnya mendadak banget ada oderan Customer.Ben:
Masih lama?
Aku mau ajak kamu dinner gimana?Della:
Tumben, ada yang spesial?Ben:
Tidak juga sih
Kita sudah lama gak makan diluar.Della:
Ya udah, ini bentar lagi selesai.
Kamu mau nunggu aku dirumah atau gimana?Ben:
Aku nanti jemput kamu aja.
Setelah maghrib aku otwDella:
OkBen:
Kalau begitu aku mau siap-siap dulu
AssalamualaikumDella:
Walaikum sallam.Ben langsung bergegas untuk membersihkan badan.
🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠Sekitar sepuluh menit Ben menunggu Della di depan butik. Ben memang memilih menunggu di luar sambil menikmati langit yang bertabur bintang, serta bulan yang menerangi gelapnya malam.
Senyum Ben mengembang setelah melihat istrinya keluar dari butik. Namun tidak lama senyumnya luntur karena Della tidak sendirian. Di sampingnya ada seorang pria. Mereka terlibat interaksi yang membuat hati Ben terasa terbakar.
Della berpisah dengan pria itu, tak lupa melambaikan tangan tanda perpisahan.
Lalu pandangannya beralih ke suaminya. Della berlari menghampiri Ben."Maaf, nunggu lama ya."
Della meraih tangan suaminya dan menciumnya."Baru sepuluh menit. Tadi siapa?"
Tanya Ben penuh curiga."Oh itu tadi customer aku yang mengajak kontrak kerjasama."
Kini mereka sudah ada di dalam mobil. Selama perjalanan menuju restauran, Ben hanya diam. Itu mengusik Della, sikap Ben seperti mengacuhkan dirinya.
Bahkan pada saat makan malam pun Ben masih acuh, dan hanya berbicara seperlunya.
"Ben?"
"Hmm..."
Ben hanya bergumam tanpa melihat Della."Aku...ada salah ya?"
Ben melihat istrinya, mengerutkan dahi.
"Maksudmu?""Daritadi kamu terus mengabaikan ku. Mungkin aku melakukan kesalahan."
"Tidak."
Lagi-lagi Ben menjawab singkat.Cukup sudah, Della sudah tidak tahan lagi. Dengan sedikit kesal Della membanting sendok dan garpu di meja. Della begitu lelah dengan pekerjaannya dan sekarang sikap suaminya semakin menambah mood nya buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gay Man Is My Future Husband ✅
RomanceUpdate sesuai mood author Ben Ivander Asher Usia 29 tahun, penerus dari Ash's Corp. Anak semata wayang yang menjadi kebanggaan orang tuannya. Wajah tampan, body sexy, kaya raya tapi mempunyai sifat keras kepala dan suka memerintah. "Kamu harus nur...