9

232 54 10
                                    


warn! kekerasan fisik, hars word, bahasa tida baku.

(((flashback)))

Setelah bel pulang berbunyi, Yeonjun berjalan dengan cepat kearah kelas Junho. Tak ada yang bisa menghalanginya kali ini. Dia sudah memastikan Chaeyoung keluar dari sekolah.

"Kak Yeonjun jangan emosi. Semua akan terlihat bodoh jika kakak emosi"

Yeonjun menghentikan langkahnya lalu menatap tajam mata gadis kelas 1 yang berdiri takut takut didepannya.

Berani sekali gadis ini sendirian menghadapnya yang sedang marah?

"Kau jangan dekat dekat denganku okay? janji"

Gadis itu menggeleng ribut lalu bersedekap dan memasang wajah tenang. Seakan sama sekali tak terprovokasi akan perkataannya.

"No"

Yeonjun mengdipkan matanya sekali lalu berjalan melewati gadis yang lebih pendek darinya itu.

"Kaak"

Kelas Junho sudah kosong, bahkan tak ada satupun orang disana. Berarti lelaki itu sedang menyambangi Princessnya.

Kelas Lia yang jadi tujuannya sekarang.

Masih dengan Yuna berjalan setengah berlari mengikuti langkahnya.

"Kak Jun aku lelah, berhenti tolong"

Yeonjun sebenarnya ingin tertawa mendengar rengekan Yuna namun ini bukan saat yang tepat. Emosinya sedang meluap sekarang.

Dia harus menyadarkan 'Senja' milik Chaeyoung.

Benar, Junho ada disana dengan Lia yang tertawa disebelahnya.

Yeonjun berjalan dengan tergesa kearah Junho dan melayangkan sebuah pukulan dipelipis pemuda itu.

"Astaga"

Yuna memekik kaget dan Lia hanya bisa terdiam ditempatnya saat melihat Yeonjun memukul Junho didepan matanya.

Kenapa lelaki ini?

Yeonjun berjalan memburu kearah Junho dan kembali melayangkan sebuah pukulan pada sudut bibir lelaki itu.

Dan satu tinjuan Yeonjun dapatkan pada pipi atasnya.

"Apa-apaan sih Jun?!"

"Harusnya gue yang nanya bangsat! apa maksud lo nuduh Chaeyoung macem macem?!"

Yeonjun hendak melayangkan kembali pukulannya namun tubuhnya ditahan oleh seseorang.

"Heh kalem kalem"

"Lepas Bin, biarin gue sadarin nih bocah!"

Junho menyeka darah yang datang dari sudut bibirnya. Rasanya sedikit perih. Tapi bukan itu yang dipikirkannya.

Bagaimana reaksi ibunda Yeji kala melihatnya pulang dengan keadaan seperti ini?

Soobin lengah dan Yeonjun merangsek maju kearah Junho. Melayangkan kembali sebuah pukulan untuk lelaki itu.

"Akh"

Namun malang, bukannya Junho yang terkena malah Yuna.

Kenapa gadis ini bodoh sekali melindungi Junho dan malah terkena pukulan Yeonjun?

Yeonjun berteriak frustasi dan mendekat kearah Yuna yang tersungkur.

"Sudah menjadi bodohnya Yun? sakit? masih tidak mau menurut lagi?"

Yuna tak berani menatap mata tajam Yeonjun yang seakan mengulitinya.

Lelaki itu lalu membawa tubuh gadis yang lebih muda untuk berdiri dan pergi dari sana.

"Ajarin dia yang bener Bin, gue males ketemu kalo belum juga pinter"

Soobin menghela napasnya berat lalu menatap tenang Junho yang sedang meringis pelan karena lukanya. Juga Lia yang masih terlihat shock ditempat.

Mungkin ini kali pertama Lia melihat kekerasan terjadi didepan matanya. Tapi kejadian seperti ini hampir tiap hari Soobin, Yeonjun, dan Junho alami.

"Aku sebenarnya ingin memukulmu juga tapi sepertinya itu akan membuat Lia tak nyaman. Jadi mari kita berbicara dengan baik tanpa adanya luapan amarah"

Soobin duduk dibangku yang tak jauh darinya.

"Duduk, ceritakan semuanya. Kau juga princess"

Junho menurut, dia duduk dan mulai bercerita. Tentang pesan yang dikirimkan oleh sebuah nomor yang mengaku jika dirinya adalah Chaeyoung keponsel Lia dan membuat Lia berakhir dikunci digudang sekolah.

"Percuma papa mama Cho ngeluarin banyak uang kalau anak sulungnya masih goblok ditingkat 2 SMA, mau naik tingkat 3 pula. Lo bisa konfirmasi ke Chaeyoung soal itu tapi lo malah milih jadi manusia goblok yang paling goblok dengan nuduh sahabat lo sendiri"

Junho ingin angkat bicara namun Soobin mengangkat tangannya dan menginsyaratkannya untuk diam.

"Lo lupa sekolah disekolahan mahal yang dilengkapi fasilitas CCTV ditiap sudutnya? Lo lupa kalau lo juga nyimpen nomor Chaeng bahkan hapal nomor Chaeng dan milih goblok dengan langsung ngelabrak kurcaci gue?"

Soobin mengangkat tangannya dan menunjuk wajah Junho.

"Gak ada yang boleh ngebentak kurcaci kurcaci gue, maksud gue, Chaeng sama Yuna. Meskipun lo atau Yeonjun sekalipun"

"Dan buat lo princess, makasih udah mau bicara. Lo gak salah, Junho yang goblok. Lo harus pinter dulu kalau mau ketemu kita Jun, bye"

Soobin bangkit dari duduknya dan melangkah keluar kelas. Junho bisa mendengar suara tawa Soobin saat lelaki itu kekuar dari kelas.

"Jun, maaf"

Junho tersenyum meski sudut bibirnya sakit.

"Aku obati ya"

Junho menggeleng lalu mengambil tasnya.

"Ayo aku antar, hari makin gelap"

Lia menghela napas berat.

Kenapa dia harus ada diposisi seperti ini? Dekat dengan Chaeyoung sangat sulit dan ditambah kejadian seperti ini. Chaeyoung akan tak nyaman berada didekatnya nanti.

"Li"

Lia segera masuk kedalam mobil Junho.

Dia akan menemui Chaeyoung dengan 3 box kue buatannya besok. Sebagai tanda permintaan maaf.



_______________
_______________________________

Mengerti Kembali.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang