Junho tak tau kenapa dia kesal saat melihat kedekatan Chaeyoung dan anak tingkat 2 itu. Dia juga tak tau kenapa tubuhnya tiba tiba berjalan mendekati mereka dan menarik Chaeyoung begitu saja.
Dan dia makin kesal saat Chaeyoung memberontak hingga dia harus membentak gadis itu.
Mungkin setelah ini Chaeyoung akan semakin kesal dengannya. Dua hari terakhir ini saja Chaeyoung tak mau berdekatan dengannya. Selalu berada disamping Yeonjun agar dia tak bisa mendekatinya.
Dia setengah menyeret Chaeyoung menjauhi area lapangan sekolah dan membawanya keatap sekolah.
Mata tajamnya seolah olah menguliti Chaeyoung yang tengah menunduk dan melihat pergelangan tangannya yang memerah.
Rasa bersalah mulai menyelimutinya sekarang.
Junho menyentuh jemari Chaeyoung dan dihempaskan begitu saja. Napas Chaeyoung memburu dan matanya terlihat berkaca kaca menatap Junho.
"Jangan dekat dekat"
Dan sekarang Junho bisa membayangkan Eunwoo datang kerumahnya dengan keadaan marah. Serta ibu dan ayahnya yang akan menghukumnya karena berbuat kasar pada perempuan.
Dan Dohyon yang akan mendiaminya selama sebulan karena kakak favoritnya terluka karenanya.
"Chae, maaf"
Chaeyoung hanya menatap sengit Junho lalu berjalan meninggalkannya.
Tak lama setelah Chaeyoung pergi, dia mendengar suara tawa terbahak dari seorang lelaki.
Tanpa diketahuinya, Soobin dan Lia sedang duduk dekat pembatas atap. Menyaksikan kebodohannya sedari dilapangan hingga keatap sekolah.
"Li, sepupumu bodoh ahahaha"
Junho ingin memukul Soobin sekarang tapi tidak jadi karena dia tau bahwa disinilah dia yang salah.
Setengah menyeret Chaeyoung dan menggandeng kuat lengannya hingga memerah dan mungkin akan menimbulkan luka lebam nantinya.
Junho menendang kaleng cola hingga mengenai pagar pembatas guna melampiaskan kekesalannya.
"Bodoh, bukannya minta maaf malah marah"
Gumam Lia saat melihat wajah gusar Junho.
***********
Chaeyoung meringis pelan saat Junho mengompres pergelangan tangannya karena ulah lelaki itu.
Dia tak melakukan kesalahan apapun, dia dan Yuna hanya berbincang dengan Jeno dipinggir lapangan basket karena Jeno memang baru saja bermain basket.
Toh dia tak berduaan dengan Jeno.
Ada Gyuri dan Saerom yang menemaninya. Jeno juga bersama dengan Jaemin, Hendery, dan Jisung Park.
Mereka sedang membicarakan keperluan kelas karena mereka semua dikelas yang sama kecuali Jisung. Junho juga tak bodoh untuk mengetahui jika mereka ada dikelas yang sama.
Junho langsung menarik lengannya paksa agar dia bangun dari duduknya saat dia sefang berbincang dengan mereka.
Apa Chaeyoung tak boleh memiliki teman lain? ada jutaan manusia di dunia, apa Chaeyoung harus bersama 24/7 dengan Junho yang bahkan sibuk sendiri?
Memang dimata Junho, Chaeyoung selalu salah.
Keluarganya saja tak pernah membentaknya seperti itu.
Chaeyoung tak bisa mmebayangkan bagaimana kemarahan Eunwoo nanti saat dia melihat pergelangan tangannya yang diperban?
Harus menjawab apa dia?
Bagaimana jika Eunwoo memilih untuk mencari Junho dikediaman keluarga Cho yang merupakan kediaman atasannya juga?
Eunwoo pasti akan memukul Junho dan imbasnya Eunwoo akan dipecat tuan Cho. Jika Eunwoo dipecat lalu dia akan bekerja apa? menjual muka dan tidak laku lagi saat dia sudah tua?
Chaeyoung benar benar tak bisa membayangkan jika Eunwoo dipecat karena memukul putra sulung atasannya.
"Sudah"
Junho mengikat perbannya lalu menatap mata Chaeuyoung dengan tatapan teduhnya.
Dia merasa bersalah karena membuat lengan Chaeyoung memar seperti ini.
Setelah Chaeyoung pergi, Junho langsung turun dari atap dan mengejar Chaeyoung. Membawanya dengan tak begitu memaksa dan mengobati lengannya.
"Chaeng, maaf"
Chaeyoung membuang pandangannya. Tak mau melihat Junho. Dia masih sebal tentu saja.
"Chaeng"
Chaeyoung tetap tak menjawab.
"CHAEYOUNG"
"APA?!"
Junho menahan menghembuskan napasnya berat. Menekan amarah yang melingkupinya karena Chaeyoung.
Bukan, bukan salah Chaeyoung. Ini salahnya.
"Chaeng maaf"
Junho berucap pelan sembari menggenggam jemari Chaeyoung. Mungkin dia sudah berbuat terlalu jauh.
Junho sedikit panik saat mata bulat itu meneteskan air mata.
Dengan cepat dia menangkup wajah Chaeyoung. Mata bulat itu kini memerah, hidung kecilnya juga memerah.
"Chae, maaf"
Junho mendekap gadis berambut sepunggung itu dengan cepat. Dia bisa merasakan kemeja sekolahnya basah dan pundak Chaeyoung yang naik turun karena terisak.
Junho meringis pelan saat dia merasakan gigitan di dadanya. Pasti Chaeyoung sangat kesal sekarang ini.
Lelaki itu mengusap punggung Chaeyoung, berusaha membuatnya tenang.
Tak bisa dipungkiri, dia cemburu saat Cheyoung duduk berdekatan dengan Jisung. Apalagi saat Jisung menyentuh rambut gadisnya hanya untuk mengambil daun kecil yang ada disana.
Emosi Junho langsung memuncak melihatnya.
Tapi dia tak seharusnya menarik Chaeyoung seperti tadi. Apalagi membentaknya.
Junho menjauhkan dirinya dari Chaeyoung saat dirasa gadis itu telah tenang. Ditangkupnya wajah kecil gadisnya dan diusapnya air mata yang membuatnya nampak kacau.
"Jun, bilang pada ayahmu jangan pecat kak Eunwoo saat dia menghajarmu nanti ya"
Ah iya.
Eunwoo.
_____________________
___________________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengerti Kembali.
FanfictionWalaupun senja tak pernah singgah sampai fajar namun dia tetap menyukainya. Walaupun Senja datang semaunya dan pergi sesukanya namun dia tetap menantinya. Senja sangat indah. Sekalipun ia datang untuk pergi. Junho, senjanya. * * * * Melepas Rembula...