11

226 55 2
                                    

Nyatanya malam mereka tak berakhir hanya dengan pertanyaan serta pernyataan yang menurut Chaeyoung konyol dari Junho. Kini mereka masih didalam mobil, berkutat dengan pikiran masing masing.

Junho masih tak ingin meninggalkan pantai meskipun malam semakin larut.

Chaeyoung membuka ponselnya dan menghela napas kasar.

Notifikasi berita yang lagi lagi memberitakan ibunya. Jika tau seperti ini dia tak membuka ponselnya meski untuk melihat jam.

"Ibumu lagi?"

Chaeyoung tersenyum kecut lalu menaruh ponsel putihnya dengan kasar keatas dashboard.

"Biarkan saja"

"Chaeng, hari ini hari ibu"

Chaeyoung melihat Junho dengan mata membulat, lalu kembali mengambil ponselnya dan melihat kalender. Benar, sudah pukul 12 lewat 3. Sudah berganti hari dan hari ini adalah hari ibu.

Tak banyak kenangannya dengan ibunya.

Ibunya sudah berpisah dengan ayahnya 2 tahun yang lalu. Hak asuhnya berada ditangan ayah. Hal ini membuatnya jarang bertemu ibu apalagi dengan pekerjaan ibunya.

Ya, walaupun ayah dan ibu tidak berpisah tetap saja dia jarang bertemu.

Ibunya super sibuk.

Menjadi seorang model, aktris, pemilik brand kosmetik besar. Ibunya seorang wanita karrir yang jarang menghabiskan waktu dengan keluarga.

Setahun belakangan ini ibunya merebutkan hak asuhnya. Dan Chaeyoung malas dengan hal itu. Chaeyoung sudah 17 tahun dan dia bisa memilih dengan siapa dia akan tinggal. Jelas saja Chaeyoung memilih tinggal dengan kakaknya.

Ibu akan menelfonnya diminggu pagi dengan durasi tak lebih dari 10 menit.

Sibuk.

Menjadi alasan utama bagi ibunya.

Ayah juga begitu, sangat sibuk sekali.

Kakaknya juga sibuk.

Hanya Chaeyoung yang setiap hari hanya tidur, makan, menonton tv. Monoton, dia tak oernah sibuk seperti keluarganya yang lain.

Chaeyoung menunduk lalu kembali tersenyum kecut. Entah berapa kali hari ini dia mengeluarkan senyum seperti itu.

Tiga bulan belakangan ini ibunya membuat kontroversi karena berkencan dengan seorang lelaki yang ada dibidang yang sama dengannya. Hal ini sedikit banyak mengusik kehidupan Chaeyoung. Dia beberapa kali dicari wartawan untuk diwawancara. Untung saja Soobin dapat menjadi bodyguard dadakan untuknya.

Suara deburan ombak tak mengalihkan fokus mereka dari pemikiran masing masing. Malam semakin larut, harusnya mereka semakin mengantuk sekarang. Tapi tidak, keduanya sama sekali tidak mengantuk.

Chaeyoung kembali merasakan jemarinya digenggam kembali.

Dia menoleh dan mendapati Junho dengan mata teduhnya menatapnya.

"Mau mengucapkan selamat hari ibu untuk mama?"

Chaeyoung menunduk.

"Ayolah"

Junho tau jika hubungan Chaeyoung dan ibunya tak begitu baik. Namun dia tau jika ibu Chaeng pasti akan senang jika diucapkan selamat hari ibu dihari ibu dari anaknya.

Junho mengambil ponsel Chaeyoung dan membuka kuncinya. Mencari nama ibu diaplikasi pesan dan menelfonnya. Junho menyalakan lampu mobil dan mengarahkan ponsel kewajah Chaeyoung.

Chaeyoung sedikit panik karena Junho menelfon ibunya, bukan telfon biasa melainkan panggilan video. Apa dia akan dimarahi karena malam malam main ke pantai dengan Junho?

Mengerti Kembali.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang