13

208 52 3
                                    

Junho tak pernah merasakan patah hati karena dia tak pernah jatuh cinta. Sebelum dia bertemu dengan teman temannya yang sekarang, dia tak pernah berteman.

Kehidupannya dulu sangat monoton. Bersekolah lalu pulang dan belajar. Hanya seperti itu.

Dia tak pernah bergaul hingga duduk di bangku SMP. Sepertinya, tak ada yang mau berteman dengannya. Mendekati Junho saja sepertinya tak mau.

Lahir dikeluarga yang sangat kacau. Ayah seorang pemabuk dan ibu yang terlalu takut pada ayah. Hingga ibu dibunuh ayah.

Junho pergi dari rumahnya sesaat setelah ayahnya membunuh ibu. Bukannya tak sayang pada ibu dan malah memilih pergi. Tapi ibu bilang dia boleh pergi saat ibu mati. Dia harus melindungi dirinya sendiri. Ibu sudah mati, tak ada yang melindunginya.

Bertemu dengan keluarga Cho adalah hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Papa dan mama yang menyayanginya serta adik yang manja padanya.

Kehidupannya berubah total. Dan tentu saja tak ada yang tau mengenai masa lalunya.

Tidak, hanya papa mama dan Chaeyoung yang tau masalalu Junho.

Dia tak pernah membayangkan akan bertemu orang dari masalalunya saat dia memulai kehidupan baru. Apalagi Chaeyoung.

Seorang gadis kecil yang terlihat manis namun nyatanya tidak begitu. Gadis yang membantunya untuk keluar dari gerbang penderitaan serta traumanya.

Menuruni gerbang tinggi itu bukan hal mudah bagi Junho. Dia takut ketinggian, dia juga takut hujan.

Junho memiliki banyak ketakutan yang timbuk karena trauma masa kecilnya. Dikurung didalam gudang berhari hari saat usianya 4 tahun membuatnya takut akan ruangan sempit. Dijatuhkan ayahnya dari lantai 2 rumah membuatnya takut akan ketinggian. Dan dia melihat ayah membunuh ibu saat hujan datang.

Junho lemah.

Tapi dia tak pernah memperlihatkannya.

Dia sangat ingin melindungi orang orang disekitarnya. Mama Yeji, papa Seungyoun dan adiknya Dohyon. Lalu Chaeyoung, Yeonjun, Soobin, Yuna dan sekarang ditambah Lia.

Ah.

Pertemuannya dengan Lia tak terlalu berkesan namun saat itulah dia merasa jantungnya berdegup kencang. Senyuman gadis itu sangat manis dan membuatnya candu. Saat Irene bilang jika Lia akan masuk juga kesekolahnya membuatnya senang. Pagi pagi sekali dia berangkat dari rumah dan menjemput Lia.

Lama kelamaan Lia memyita semua perhatiannya.

Biasanya ia akan fokus bertengkar dengan teman temannya dan membuat heboh seisi kantin saat jam istirahat. Namun sekarang dia memilih diam dan memperhatikan Lia yang selalu duduk disebelahnya.

Chaeyoung pernah melayangkan protes saat Junho terlalu fokus dengan Lia dan mengabaikan mereka. Saat itu perdebatannya dengan Chaeyoung begitu panjang.

Gadis itu mengungkit segala hal.

Mulai dari dia yang membatalkan janji untuk mengantar Chaeyoung ke toko buku yang sudah direncanakan seminggu sebelumnya karena ingin mengantar Lia pulang kerumahnya.

Hingga Yuna yang mengungkit tentang bagaimana butanya Junho hingga tidak mempercayai Chaeyoung bahkan mengambil kesimpulan sendiri saat tragedi dikurungnya Lia digudang.

Junho mengaku salah, tapi dia sendiri tak tau kenapa dia melakukannya untuk Lia.

Mamanya bilang saat seseorang memprioritaskan orang lain berati orang itu istimewa.

Apa Junho jatuh cinta?






***********




Patah hati pertama Chaeyoung terjadi 3 tahun lalu saat dirinya berada di tingkat 2 SMP.

Dia menyukai teman kakaknya, dan sayangnya rasa sukanya bertepuk sebelah tangan. Saat itu teman kakaknya datang kerumah mencari kakaknya dengan membawa seorang perempuan.

Sesaat setelah mereka pergi Chaeyoung bertanya pada sang kakak. Kakaknya menjawab jika gadis itu tadi kekasih temannya.

Saat itulah Chaeyoung merasakan patah hati untuk pertama kali.

Teman kakaknya sangat tampan. Dia memiliki lesung pipi dikedua sisi pipinya. Sangat tampan.

Lelaki itu juga tinggi. Senyumnya seakan mampu membuat dunia Chaeyoung kocar kacir.

Dia sampai tak napsu makan selama tiga hari lamanya dan membuat kakaknya sedikit pusing.

Chaeyoung tak hanya tidak ingin makan tapi juga sangat malas melakukan segala hal. Berjalan kekamar mandi saja harus mengumpulkan niat selama satu jam lamanya.

Benar benar membuat sang kakak pusing.

Tapi lama lama Chaeyoung bisa menerima jika lelaki yang disukainya memiliki gadis lain. Toh juga dia tak tau jika Chaeyoung menyimpan rasa padanya. Dan juga jarak umur mereka terlalu jauh, 10 tahun.

Sejak saat itu, Chaeyoung meyakinkan dirinya untuk tidak menyukai pria manapun lagi. Dia menutup hatinya.

Hingga Junho dengan senyum tipisnya membuat Chaeyoung bersemu. Perlakuan perlakuan kecil dari Junho mampu membuat pertahanan Chaeyoung rubuh.

Tembok untuk tidak menyukai pria manapun lagi hancur seketika.

Tidak.

Tidak mungkin dia jatuh cinta pada Junho. Apalagi hanya karena mata gelap itu menatapnya lembut.

Tapi Chaeyoung tak bisa menolak senyum lelaki itu.

Menurut Chaeyoung, Junho bebeda. Lelaki itu tak banyak bicara namun juga tidak pendiam. Junho terlihat ceria meskipun Chaeyoung tau lelaki itu menyimpan banyak trauma dihidupnya.

Junho penuh kejutan.

Dan Chaeyoung suka.

Junho bagai senja, Junho indah dengan warnanya sendiri. Junho membuat banyak orang ingin memilikinya.

Junho.

Seseorang yang tak akan pernah jadi miliknya karena dia tau hatinya telah digenggam oleh seorang gadis.

Rembulan akan datang setelah senja.

Rembulan tak kalah indahnya dengan senja.

Dia hanya perlu menunggu rembulan datang mengganti senja.









____________________
__________________________________

gue punya banyak draft oneshot yg endingnya plot twist menurut gue sendiri (ga bakal gue publish soalnya tulisannya masi malu maluin)

awalnya book "Begini Adanya" berending Seungyoun putus sama Yeji tanpa adanya book kedua yaitu "Melepas Rembulan"

jadi ya, gitu pokonya.

Mengerti Kembali.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang