Chaeyoung resmi menjadi kekasih Junho sejak malam itu. Malam dimana mereka pulang dari Prom Night dan Junho mengutarakannya kembali saat mereka sudah sampai apartement miliknya.
Awalnya Chaeyoung hanya mengira Junho bercanda namun setelah pernyataan cinta kelima Junho malam itu. Dia yakin jika Junho serius memintanya untuk menjadi kekasihnya.
"gguk gguk"
Chaeyoung segera menoleh kearah anjing dengan ras samoyed dan husky yang sekarang sedang duduk dilantai dapur. Mereka berdua sedang menunggu susu yang dibuat Chaeyoung.
Anjing dengan ras Siberian Husky yang memiliki bulu warna abu abu diberi nama Axel. Sedangkan anjing dengan ras samoyed yang memiliki bulu putih diberi nama Joseph.
Tapi Axel dan Joseph akan lebih tunduk pada Eunwoo dibandingkan dengannya. Padahal dialah tuan dari kedua anjing itu.
Junho masuk kedalam dapur setelah Chaeyoung meletakkan susu Axel dan Joseph. Dan membuat kedua anjing itu segera meminumnya.
"Aku harus pulang Chae. Mama menunggu"
Chaeyoung menatap Junho dengan pandangan menyelidik. Tak biasanya Junho pulang dengan membawa nama Ibu sebagai alasannya.
"Aku benar benar pulang Chaeyoung. Tak akan mampir di arena balap liar"
"Right. Kau akan kesana berarti. Tunggu hingga mereka selesai meminum susunya"
"Chaeyoung"
"Tunggu Junho"
Junho menghembuskan napasnya kasar lalu keluar dari area dapur dan menelfon seseorang. Chaeyoung bisa mendengar jika mereka sedang membicarakan sebuah keterlambatan.
Chaeyoung mensejajarkan dirinya dengan kedua anjingnya.
"Jangan tumbuh terlalu cepat. Aku tak mau kalian cepat besar"
*************
Junho bukan anak baik. Mungkin dia sudah sering berkata seperti itu. Nama baik keluarga Cho aja dipundaknya setiap dia melangkah. Dan hal itu selalu membuatmya berhati hati.
Seungyoun tak melarangnya untuk melakukan ini semua. Tapi ayahnya itu juga akan kecewa jika dia terlalu nakal. Apalagi ibunya yang suka sekali khawatir.
Mungkin mama akan pingsan jika tau Junho sering kali datang ke arena balap liar dan ikut dalam balapan.
Jalanan yang masih basah selepas hujan menjadi kekhawatiran tersendiri untuk Chaeyoung dan juga teman temannya.
Mereka sempat bertengkar tadi. Dan berakhir Junho yang tetap ikut balapan. Lalu Chaeyoung dengan semua kekhawatirannya hanya bisa berdoa dan melihat lelaki itu menginjak pedal gas.
Jantung Chaeyoung seakan jatuh saat motor besar milik Soobin melesat cepat dan meninggalkan dua orang lain di garis start.
Dia hanya bisa memejamkan matanya dan berdoa pada tuhan semoga tak terjadi apa apa pada Junho.
Junho terlalu berharga.
"Apa kau akan sekhawatir ini jika aku atau Yeonjun yang turun Chae?"
Setelah mendengar penuturan Soobin. Chaeyoung sontak melihat kearah lelaki tinggi itu.
Apa apaan pertanyaannya?
Tentu saja iya. Bahkan dia saja pernah bertengkar dengan Yeonjun tepat 7menit sebelum balapan dimulai karena Chaeyoung dan kekhawatirannya sangat mengganggu.
Kenapa Soobin menanyakan hal itu?
"Tentu saja"
"Berapa lama hubungan kalian? sampai kapan kalian akan menyembunyikannya dari kami?jujur saja Chae, aku agak ragu jika kalian berdua menganggap kami teman"
Soobin menunduk menatap oksidian gelap milik Chaeyoung.
"Apa kami tak bisa dipercaya hingga kalian menyembunyikannya?"
Soobin kembali menegakkan tubuhnya dan menatap garis start didepan.
"Ya itu semua terserah kalian. Aku juga tak memiliki hak. Oh ya tenang saja, yang tau hanya aku. Mungkin"
Tepat setelah Soobin mengakhiri kalimatnya. Sorak sorai penonton terdengar. Namun Chaeyoung masih terdiam ditempatnya. Dia tak tau siapa yang disoraki atau siapa yang sekarang dikerubungi oleh penonton.
Bagaimana Soobin bisa tau?
Dia berpikir jika dirinya juga Junho menyembunyikan hubungan ini dengan baik.
Dia tak ingin ada yang tau hubungannya dengan Junho hanya tak ingin ada yang sakit hati karenanya.
Namun mereka tak tau.
Akan lebih sakit hati jika mereka tak membicarakannya langsung.
"Beib, I won"
Chaeyoung terkesiap ketika seseorang memeluknya.
Junho memeluknya dan menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Chaeyoung.
"Jangan khawatir lagi. Aku tak terluka sedikitpun"
Junho menjauhkan dirinya saat merasa Chaeyoung tak memberi respon yang seharusnya. Kekasihnya hanya diam tak bergeming. Bahkan Chaeyoung menahan napasnya.
"Hey kenapa?"
"Soobin"
Chaeyoung sekarang bisa mendengar gelak tawa seorang Choi Soobin yanh berdiri tak jauh darinya.
Dan juga Junho yang tersenyum simpul didepannya. Senyuman hangat yang menangkan.
"Dia sudah tau Chae. Yeonjun, Lia, dan Yuna juga tau"
Chaeyoung semakin mengerutkan keningnya saat mendengar jawaban Junho.
"Aku tak bisa berbohong pada mereka dan menyimpan kabar bahagia ini sendiri sayang. Jadi, aku bilang pada mereka sehari setelah aku menyatakan perasaanku. Tanpa sepengetahuanmu"
Apa?
Bagaimana?
Sekarang Chaeyoung menatap Soobin dengan tatapan membunuhnya.
"CHOI SOOBIN"
Soobin semakin tergelak disana hingga terduduk diaspal dan membuat orang orang menatapnya bingung.
Hingga Chaeyoung mengambil langkah untuk mendekati lelaki itu.
"AMPUN CHAE HAHAHAHAH"
"CHOI SOOBIN MATI KAU!"
"AHAHAHA"
__________________________
_______________________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengerti Kembali.
FanfictionWalaupun senja tak pernah singgah sampai fajar namun dia tetap menyukainya. Walaupun Senja datang semaunya dan pergi sesukanya namun dia tetap menantinya. Senja sangat indah. Sekalipun ia datang untuk pergi. Junho, senjanya. * * * * Melepas Rembula...