5

156 13 0
                                    

"Jangan bikin baper, kalau ga bisa ngasih kepastian."

Zhavira mendongkakkan kepala nya, dan melihat orang itu.

Ternyata orang ituu adalah Arvin.

"Tumben sendiri Ra? Kanaya mana?"
"Dimas mana?"
Tanya mereka dengan bersamaan tanpa di sengaja.

Arvin tersenyum jahil ke arah Zhavira.
"Nyariin Dimasss ciee"

"Lo juga nyariin Kanaya!" Balas Zhavira tak mau kalah.

"Gue kan--" Ucapan Arvin terpotong karena seseorang tiba tiba datang dan sedikit menyingkirkan diri nya.

"Minggir! Jangan deket-deket Zhavira lo!" Kata Dimas lalu duduk di sebelah nya Arvin dan berhadapan dengan Zhavira.

Arvin yang melihat itu hanya mendengus kesal.
Ia hanya duduk bukan ingin macam macam sama Zhavira tapi kenapa Dimas nyolot?

"Gue cuma numpang duduk aja, lagian sayang juga kalo cewek cantik kaya Zhavira di anggurin sendirian" Kata Arvin dengan tersenyum ke arah Zhavira.

"Ga usah senyum lo kambing!" Kata Dimas dengan menonyor kepala Arvin dari samping.

Arvin langsung mendelik sebal ke arah Dimas.
"Ra tadi katanya nyariin Dimas? Sekarang Dimas udah disini malah diem diem an" Kata Arvin menggoda Zhavira

Zhavira yang mendengar itu langsung memasang wajah sok polos nya.
"Ha? Kapan gue nyariin Dimas? Telinga lo bermasalah mungkin" Kata Zhavira lalu meminum Drink beng beng nya hingga sisa setengah.

"Lo nyariin gue beb?" Tanya Dimas dengan pede nya.

Arvin yang mendengar itu langsung tertawa.
"Beb? Bebekkk? Ngasih kepastian aja belum!" Cerocos Arvin sambil tertawa remeh ke arah Dimas.

Zhavira hanya diam kali ini.
Dimas juga diam, menanggapi perkataan Arvin dengan lirikan sinis.

Supaya tidak canggung, Dimas mengalihkan ke topik lain.
"Ra, lo sering ceritain gue ke mama lo ya?"
Lagi lagi Dimas berbicara dengan pede nya.

Zhavira gelagapan, bagaimana bisa Dimas tau.
"E-enggak kok, kata siapa?" Tanya Zhavira dengan gugup.

Dimas yang mengetahui bahwa Zhavira gugup hanya tersenyum tipis.
"Terus kalo lo ga ceritain ke mama lo, kenapa tadi mama lo bisa tau nama gue? Bahkan ngenalin wajah gue"

Skakmat!

Zhavira hanya diam, berpikir akan menjawab apa.
Dimas menyerbunya dengan memberinya pertanyaan yang tak mampu di jawab nya.

Jika ia mengaku, yang ada Dimas semakin menggoda nya.
Jika ia tidak mengaku, juga tidak bisa.
Karena ia benar benar tak mempunyai alasan apapun saat ini.

Zhavira melihat ke arah Arvin dengan tatapan seolah olah meminta bantuan.
Tapi Arvin malah menahan tawa.

'Ada yang lucu?' pikir Zhavira

"Kenapa Ra? Kok ngelihatin gue kayak gitu banget?" Canda Arvin yang melihat Zhavira semakin memberinya tatapan meminta bantuan.

'Ck! Si Arvin ga bisa di ajak kompromi!' Batin Zhavira dengan kesal.

"Gue ke kelas dulu ya" Kata Zhavira sambil berdiri dari kursi nya.

Tapi Dimas menahan nya.
"Lahhh pertanyaan gue belum lo jawab Ra"

Zhavira mencoba mencari alasan kali ini.
"Gue belum ngerjain tugas Dim, nanti aja ya" Kata Zhavira lalu berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Crazy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang