19

101 12 0
                                    

"Mencintai dalam diam itu menyakitkan tapi Cemburu dalam diam lebih menyakitkan"


Happy Reading :)

Malam ini cuaca nya sangat dingin tapi kenapa sedari tadi Zhavira terus merasa panas.

Zhavira semakin kesal, sampai malam ini Dimas tidak memberi nya kabar.

Ia kembali mengingat kejadian di kantin tadi.
Sebenarnya niat Dimas itu gimana sih?

"Baru kemarin bilang sayang, eh sekarang malah nyium cewek lain"

Ia mengusap pelan ujung mata nya yang sedikit mengeluarkan air mata.

Zhavira itu cengeng. Itulah kenyataan nya!

TOK TOK TOK!
Pintu kamar Zhavira di ketuk.

"Zhavira ada Dimas nak" Kata Mama Zhavira namun tak membuat Zhavira berdiri membuka pintu.

"Bilang aja aku tidur ma!" Zhavira membaringkan tubuh nya ke kasur.

"Jangan nangis plis" Ia kembali mengusap ujung mata nya.

TOK TOK TOK!
Pintu kamar Zhavira kembali di ketuk.

"BUKA AJA MA"

Pintu Kamar Zhavira terbuka, namun ia masih membelakangi pintu.

"Bilang ke Dimas kalo aku lagi tidur ma, aku capek"

"Kenapa?"

Zhavira terlonjak kaget, itu suara Dimas!

Ia langsung merubah posisi nya menjadi duduk, "L-lo ngapain?"

Zhavira merapatkan selimut di tubuh nya, bagaimana bisa mama nya memperbolehkan Dimas masuk ke kamar nya!

Dimas duduk di kasur Zhavira, membuat Zhavira sedikit menjauh.

"Kenapa tadi pulang ninggalin gue?"

Memang tadi Zhavira pulang dengan Kanaya, ia tidak ingin bertemu dengan Dimas!

"Terserah gue lah" Jawab Zhavira cuek.

"Pulang sama siapa?" Dimas menatap mata Zhavira.

"Reynand" Zhavira berbohong, ia tidak pulang dengan Rey.
Ia pulang dengan Kanaya.

"Lo habis nangis ya!"

Zhavira gelagapan sendiri, "E-enggak tadi kelilipan"

Dimas memicingkan mata nya, "Masa di kamar bisa kelilipan?"

"Y-ya gatau lah! Nama nya juga kelilipan!" Zhavira menjawab dengan sangat ketus.

"Atau jangan - jangan lo nangisin gue ya?"

"Ngapain nangisin lo"

Dalam hati Zhavira mengumpat, kenapa Dimas ada di sini sih!

"Lo cemburu kan? Iya kan?" Dimas menunjukkan senyum jahil di wajah tampan nya.

Zhavira memalingkan wajah nya ke arah lain, "Gila kali"

"Tadi kalo misal nya gue nembak cewek yang tadi seru kali ya" Dimas berbicara sangat santai.

Zhavira yang dari tadi hampir nangis rasanya ia ingin menangis saja saat ini!

Tapi tidak mungkin kan ia menangis depan Dimas?

"Lagian kenapa tadi gak sekalian jadian aja!" Ketus Zhavira.

"Ini masih tahap pendekatan" Zhavira hanya diam tak menjawab.

Crazy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang