"kita putus..."
Angin berhembus begitu sejuk, kicauan burung yang berkicau indah sedang terbang di langit, langit yang telah berubah menjadi kuning kemerahan, dan taman yang begitu ramai anak anak bermain. Dan disinilah Jun dan Minghao berdiri berhadapan saling pandang saling menatap manik mata yang memiliki keindahan sendiri dengan background yang begitu indah, tapi tidak sama indah dengan wajah mereka yang serius menatap satu sama lain.
Jun terdiam disana, dengan tangan yang mengepal kuat, setelah mendengar pernyataan Minghao, hatinya sesak, sakit sekali. Ingin rasanya ia bertanya tapi lidahnya kelu, seakan dia tidak boleh bertanya sama sekali, ia menatap manik Minghao yang cukup jauh dari jangkauannya, tak lama pandangan nya mulai kabur, bening kristal mulai mengalir melewati pipi mulusnya.
"Maaf Jun..." Minghao sengaja mengambil jarak yang cukup jauh dari Jun agar air matanya tidak terlihat olehnya. Kaki panjangnya mulai ia jalankan dan melewati tempat Jun berdiri.
Grep!
Jun menangkap tangan Minghao yang tertutupi Hoodie hitamnya, Minghao tanpa menoleh dan menatap Jun bertanya.
"Kenapa?""Kenapa kamu putus denganku? .. apa aku ada salah...?" Tanya Jun sedikit terbata mengatur nafasnya.
Minghao menepis tangan Jun dan mengambil hpnya sambil mengutak-atik sesuatu, tak lama ia menunjukkan foto yang tadi siang Eunwoo berikan padanya.
"Puas? Sekarang kuminta kamu jauhin aku! Anggap kita tidak kenal sama sekali." Ujar Minghao dengan suara serak masih tanpa menatap Jun.
"Tunggu, itu salah paham! Biar kujelaskan.." ucap Jun mencoba membalikkan badan Minghao, tapi Minghao menendangnya hingga terjatuh.
Minghao terdiam sejenak, atau lebih tepatnya ia kaget dengan apa yang dia lakukan, tapi ia membuang pikiran nya itu.
Toh mending dia membenciku -Minghao.
"Tunggu Minghao!" Teriak Jun membuat Minghao menghentikan langkahnya.
"Sudah cukup! Jangan pernah panggil namaku lagi dan jauhi aku! Aku tak Sudi melihat wajahmu!" Teriak Minghao sambil mengepalkan tangannya menahan tangisnya.
Jun berdiri setelah mendengar itu hatinya terasa disayat, cukup lama mereka terdiam, hingga Jun mengatakan.
"Baiklah, aku tidak akan mengganggu mu lagi, dan maafkan aku."Minghao terdiam lalu tak lama ia menangis, betul pikirannya, Jun masih cinta dengan Momo. Minghao dengan cepat berlari meninggalkan tempat itu dengan air mata yang terus terjatuh mengenai jalan aspal yang ia pijak, ia berlari tanpa arah ia hanya ingin menyembunyikan perasaannya dimana saja selama tidak dilihat oleh Jun.
"...hiks hiks.."
Minghao memberhentikan langkahnya di suatu tempat yang cukup sepi ia akhirnya terduduk sambil menangkup kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya.
Ckrek!
Minghao tersentak kaget ketika seseorang seperti memotret dirinya tapi Minghao tetap menyembunyikan wajahnya.
"Hey lama gak ketemu." Minghao mulai mendongak ketika seseorang menyenggol nya, dia duduk tepat disamping Minghao.
"Lo.."
"Yo." Sapa lelaki itu dengan senyumnya.
"Bambang!" Panggil Minghao.
"Gue Bambam bukan Bambang goblok!" Ujar lelaki itu yang kerap dipanggil Bambang eh Bambam.
Minghao hanya mengangguk dan kembali menundukkan kepalanya.
"Kenapa lagi Lo?" Tanya Bambam.
"Gak papa." Jawab Minghao dengan wajah seraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is So Cute [Junhao GS]✓
AcakJun benci yang namanya bad girl, karena kelakuan mereka yang terlalu jelek bagi Jun. Tapi bagaimana kehidupan Jun jika ayahnya ingin Jun bertunangan dengan Minghao, yang terkenal dengan gelar bad girl nya itu? Judul mungkin tidak sesuai dengan cerit...