Plak
"INI PASTI GARA GARA LO!"
Tasya menangis tersedu sedu, kenapa Devan malah menghakiminya. Padahal dirinya tak tau apa apa.
"Dev, Tasya enggak salah apa apa."
"KALIAN BERDUA YANG SALAH, GUE BAKAL LAPORIN KALIAN KEPIHAK BERWAJIB JIKA ADEK GUE KENAPA NAPA."
Emosi Devan sedang tersulut, Tasya menangis dipelukan Ganali.
"Bang Dev, tenang ya?" Ujar Zia.
Zia memeluk lengan Devan agar tenang sedikit, Gio menatap datar kearah Tasya.
"Pergi, Tasya!"
"Enggak Om, aku bakal nembus kesalahan aku pada Prilly Om hiks. please hiks. Jangan usir aku Om."
Tasya bersujud didepan kaki Gio, sebagai manusia. Gio merasa sangat kasihan pada Tasya.
"Please Om, maafin perbuatan Papa sama aku. Aku minta maaf!"
"Minta maaflah sama Prilly bukan sama Om, Tasya."
Tasya mengangguk, walau hatinya masih perih dituduh yang tidak tidak. Bahkan Tasya tak tau apa apa tentang kecelakaan Prilly.
"Dev, dimana Prilly?"
Adit datang dengan baju yang sangat acak acakan, Adit tampak kacau melihat kekasihnya seperti ini.
"Lagi diperiksa Dokter."
Mata tajam Adit menatap Ganali yang berada diujung kursi.
Bruk
"SEJAK LO DATANG, PRILLY SELALU MENDERITA!"
"Gue gak tau apa apa! Kenapa kalian seakan akan nuduh gue!"
"KARENA LO ADA DISANA!!"
Ganali dan Adit sama sama adu mulut, sudah diperingati tapi tetap saja kelakuan mereka melebihi anak anak.
Clek
Mendengar pintu berdecit, Devan beserta yang lain melihat kearah Dokter yang keluar.
"Dengan keluarga pasien?"
"Benar, Dok. Saya ayah nya."
"Bisa bicara diruangan saya."
"Dok, apa saya boleh ikut? Saya Kakaknya, Dok."
"Mari,"
Devan beserta Gio mengikuti langkah Dokter Fania, Devan berdoa agar Prilly baik baik saja.
"Kalo terjadi apa apa sama pacar gue, lo gue habisin." Ancam Adit sambil mencengkram kerah baju Ganali.
"EH LO SIAPA SIH?" Bentak Tasya sambil menunjuk Adit.
"Gue Adit, pacar Prilly."
Ganali diam, tenaganya mulai terkuras. Telinga nya mendengar suara tangisan Tante Raisa dan Zia.
Devan dan Gio keluar dari ruangan Dokter Fania dengan wajah pucat, bagaimana menjelaskan semua ini pada mereka.
Apa mereka sanggup?
"Donor jantungg..?"
Jantung Prilly mengalami kebocoran dan harus segera ada pendonor, berapapun biayanya. Gio akan melakukan yang terbaik buat Prilly.
Untuk menembus dosanya dimasa lalu.
"Bagaimana Yah, apa mereka sanggup liat keadaan Prilly kaya gini. Kita aja gak sanggup Yah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why i'm defferent [ TERSEDIA DI DREAME ]
Teen FictionPROSES REVISI Sebagian part sudah dihapus Jika ingin tau ending. Baca di Dreame Tersedia di Dreame "Maa .. Prilly capek! Prilly harus nya mati aja dari dulu, apa hidup Prilly hanya disiksa terus. Prilly pengen bahagia Maa .. hiks. agar kalian bahagi...