"Nah kan kamu flu, siapa suruh makan es cream malem malem, mana abis hujan-hujanan kemaren." omel Rifky.
"Ihh aku lagi sakit loh, malah kamu omelin." Dara mengelap ingus dihidungnya dengan tisu.
Dara terkena flu ringan karena makan es cream ditengah malam. Bukan salah Dara, salahkan saja perutnya yang tiba tiba lapar ditengah malam. Mana dikulkas tidak ada makanan, hanya ada es cream. Ingin membangunkan Rifky, Dara tak tega.
"Kamu gak usah masuk aja deh." pinta Rifky.
"Enggak, aku mau masuk aja, lagian cuma flu doang." kekeh Dara.
"Nanti kalo kamu kenapa napa gimana?" ucap Rifky khawatir.
"Ih kan cuma flu diang aku." Dara memanyunkan bibirnya.
"Yaudah deh, terserah kamu aja. Aku mau nyari dasi aku." Rifky mencari dasinya yang hilang entah keman.
***
Sampai di sekolah Dara disambut oleh teman temannya. Sedangkan Rifky menuju ke tempat duduknya yang tak jauh dari tempat duduk Dara.
"Lo kenapa Ra? Tumben pake jaket, sakit lo?" tanya Arin.
"Gak sakit sih cuma flu doang." ucap Dara malas.
"Yee...flu juga sakit tau." ucap Mella yang baru datang dari kantin membawa beberapa bungkus camilan.
Dara langsung saja mengambil sebungkus camilan milik Mella. Dihadiahi tatapan tajam oleh Mella. Mereka memakan camilan milik Mella sambil bercanda menunggu bel masuk.
Tiba tiba Dara merasa kepalanya pusing, mungkin efek flu yang di alaminya. Namun Dara masih bisa menahan rasa pusing tersebut. Tak lama kemudian bel berbunyi, guru pun masuk.
Dara kurang konsen di pelajaran hari ini, coba saja ia menuruti kemauan Rifky untuk tidak masuk sekolah.
"Adara, kamu kenapa dari tadi saya perhatikan tidak konsen dengan mata pelajaran saya?" tanya Bu Ema, selaku guru matematika.
"Maaf bu, saya kurang enak badan." jawab Dara.
"Ya sudah kamu ke UKS saja, istirahat!" perintah Bu Ema.
Dara pun pamit pada Bu Ema untuk ke UKS. Rifky yang mendengar Dara ingin ke UKS, langsung berdiri ingin mengantarkan Dara.
"Kamu Rifky mau kemana?" tanya Bu Ema.
"Saya mau nganterin Dara bu, kasian masa sendirian. Nanti kalo dijalan tiba tiba Dara pingsan gimana? Dan gak ada yang nolongin gimana?" ucap Rifky meyakinkan Bu Ema.
"Bilang saja kamu mau berduaan sama Dara." gumam Bu Ema yang masih bisa di dengar oleh Rifky. Rifky hanya terkekeh.
Ya semua sudah tau jika Rifky berpacaran dengan Dara. Termasuk guru guru, apalagi Dara dan Rifky termasuk murid yang dibanggakan.
Sampainya di UKS Dara merebahkan tubuhnya di brangkar, yang disediakan di UKS. Rifky ikut duduk disebelah Dara. Mengusap lembul pucuk kepala Dara penuh dengan kasih sayang.
"Di bilangin gak usah masuk sekolah dulu, ngeyel sih kamu." ucap Rifky.
"Ih kan tadi pas masih dirumah gak pusing, baru tadi pusingnya gara gara matematika." rajuk Dara.
"Yee...pelajaran disalahin." Rifky menyentil kening Dara.
"Ihh...daripada kamu ngomel terus mending balik deh ke kelas, makin pusing aku dengerin kamu ngomel terus." Dara berbalik menghadap tembok dan memunggungi Rifky.
Rifky menghela nafasnya. Rifky hafal kelakuan Dara jika Dara sedang sakit tidak boleh di ganggu sedikitpun kadang juga menjadi sangat manja.
"Ya udah aku balik ke kelas dulu, nanti istirahat aku kesini lagi." Rifky mengecup pelipis Dara, dan pergi kembali ke kelas. Dara hanya bergumam.
Sesuai janjinya, Rifky menghampiri Dara, dan teman temannya. Suasana UKS menjadi sangat riuh dengan celotehan unfaedah Yoga dan Dino. Sedangkan Dara makan bubur ayam yang dibawakan oleh Rifky, tanpa mendengarkan ocehan teman temannya.
Setelah makan buburnya, Dara minum obat dengan terpaksa. Karena Dara tidak suka obat, namun mau bagaimana lagi Rifky yang memaksanya. Dengan berat hati Dara meminum obat itu.
Andai obat semanis coklat, pasti banyak yang menyukai obat. Termasuk Dara.
***
Bel pulang sudah berbunyi, namun Dara masih terlelap dalam tidurnya. Mungkin efek dari obat yang tadi diminumnya.
Rifky melihat Dara tertelap begitu nyenyak tak tega untuk membangunkan, Rifky berniat membawa tasny ke mobil dulu, baru membawa Dara dalam gendongannya.
Tanpa terusik sedikitpun Dara dengan pergerakan Rifky, malah mengeratkan pelukannya pada Rifky. Meletakkan kepalanya di ceruk leher Rifky. Sampainya di parkiran Rifky sedikit kesusahan membuka pintu mobilnya, karena Dara dalam gendongannya.
Rifky melihat teman sekelasnya, dan memanggilnya untuk meminta tolong membukakan pintu mobilnya.
"Fik...tolong bukain pintu mobil gue dong, gue gak bisa buka nih." pinta Rifky pada Fikri.
"Lah itu kenapa Dara?" tanya Fikri sambil membuka pintu mobil.
"Oh tidur dia. Makasih ya Fik." ucap Rifky.
"Oh, iya sama sama." jawab Fikri, kemudian pergi ke tempat motornya parkir.
Rifky memasuki mobil dan memasangkan seatbelt pada Dara, dan memasangkan pada dirinya sendiri. Rifky mencium pipi Dara kilas, kemudian menyalakan mobilnya dan pulang.
***
Tbc....
Jangan lupa vote & comment gais, sorry masih banyak typo^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky