13

850 44 0
                                    

Pagi ini hujan menguyur sebagian kota. Cuaca mendung dan dingin membuat Dara enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya. Untung saja hari ini libur.

Sudah berkali kali suara bundanya terdengar memanggil namanya, namun Dara masih saja bergulat dengan selimut dan guling. Hingga usapan lembut dipipinya membuat tidurnya terusik.

"Hei bangun udah siang," bisik Rifky, Dara hanya bergumam tak jelas.

"Bangun sayang," Rifky menciumi pipi Dara.
"Bentar lagi, masih ngantuk," gumam Dara.

Rifky menghela nafasnya, kemudian ikut masuk kedalam selimut yang membungkus tubuh Dara dan memeluk tubuh Dara. Untung saja pintu kamar sudah dikunci Rifky tadi. Bukannya merasa terganggu Dara malah semakin mengeratkan pelukannya, sesekali merubah posisi tidurnya mencari kenyamanan di dipelukan Rifky.

"Kamu belum sarapan loh, makin nyenyak aja tidurnya," ucap Rifky.
"Belum laper,"

"Katanya kemaren minta ditemenin belanja, gak jadi?"
"Bentar lagi masih ngantuk banget, semalem maraton drama aku tuh,"

"Salah sendiri maraton drama, drama yang kamu download kemaren?"
"Hmm...masa cowoknya ganteng banget,"

"Gantengan aku atau dia?"
"Dialah, ih kamu dari tadi ngajakin aku ngobrol gak jadi tidur kan," Dara menyibak selimutnya dan duduk.

Rifky ikut duduk sambil menatap muka bantal Dara. Tiba tiba mencium bau masakan bundanya yang membuat cacing cacing di perutnya demo. Langsung saja Dara berlari menuju ke dapur. Rifky hanya geleng geleng kepala, lalu mengikuti Dara dari belakang.

Dara menatap penuh minat makanan di meja makan. Beberapa makanan kesukaannya tersaji disana. Tumben sekali bundanya masak makanan kesukaannya. Tanpa basa basi Dara duduk dan mengambil piring.

"Dih dasar jorok, baru bangun udah langsung makan, belum cuci muka, gosok gigi lagi," cibir bunda yang baru saja datang dari dapur.
"Masih cantik kok, masih wangi juga," ucap Dara.

"Kok kamu betah sih Rif sama tu anak?" tanya bunda setengah  bergurau.
"Mau gimana lagi bun, udah sayang," jawab Rifky.

Dara terus memakan makanannya tanpa mau menanggapi cibiran bundanya. Sedang kan Rifky bercanda dengan bunda sesekali menjahili Dara.

***

Sesuai janjinya, Dara dan Rifky sedang berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan. Dara ingin membeli hoodie dan baju, sedangkan Rifky hanya membeli hoodie yang sama dengan Dara namun beda warna.

Saat memilih baju Dara melihat teman-temannya, lantas memanggil mereka.

"Arin, Mella!" panggil Dara.

Arin dan Mella yang mendengar ada yang memanggilnya mengedarkan pandangannya mencari siapa yang memanggil. Ketika melihat sosok Dara sedang melambaikan tangannya, lalu menghampiri Dara.

"Belanja gak ngajak ngajak," ucap Mella.
"Bukannya gue gak mau ngajak tapi gue mau quality time sama Rifky," bisik Dara sambik melihat Rifky yang masih sibuk memilih baju.

"Oh ya kalian mau beli apa?" tanya Dara.
"Gue mau nyari-nyari apa yang  lagi dicari," jawab Arin.

"Loh kalian disini juga? Sama Yoga, Dino gak?" tanya Rifky yang baru menghampiri mereka.
"Tadi sih bareng tapi sekarang enggak," jawab Arin.

"Yaudah kalo gitu kita lanjut muter-muter dulu," pamit Mella, dan hanya dibalas anggukan Dara dan Rifky.

Hampir dua jam Dara dan Rifky berbelanja, akhirnya memutuskan untuk pulang. Sebelumnya mampir dulu ke salah satu kedai yang tak jauh dari tempat perbelanjaan tadi untuk makan siang. Setelah makan siang, Dara dan Rifky pulang ke rumah.

***

Malam ini Dara dan Rifky sedang belajar bersama mengingat besok ada mata pelajaran kimia, dan guru mata pelajaran tersebut sering mengadakan ulangan dadakan.

Dara sibuk dengan materi di buku paketnya, sedangkan Rifky sedang sibuk mencari sumber belajar dari internet. Ditemani dengan beberapa camilan dan minuman di meja.

"Yang, boleh jelasin materi yang ini gak? Aku belum begitu paham," tanya Dara pada Rifky.

"Oh ini, sini duduk di sebelah," Dara turun dari sofa, ikut duduk di karpet tebal.

Rifky menjelaskan dengan rinci tanpa ada yang terlewat. Dara melihat Rifky tambah terlihat tampan saat sedang serius seperti ini. Bukannya memperhatikan materi yang dijelaskan Rifky, Dara malah memandang wajah serius Rifky.

"Yang dilihat bukunya, bukan orangnya," sindir Rifky.
"Abis kamu ganteng banget, pengen nabok," ucap Dara.

"Udah fokus belajarnya,"
"Iya iya," Dara membenarkan tempat duduknya. Darapun belajar dengan serius.

***


Tbc....
Jangan lupa vote & comment gais😊

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang