Hari terakhir dilaksanakannya ujian kenaikan kelas. Dara dan teman-temannya berkumpul di kantin. Membahas rencana liburan mereka. Mereka juga sudah setuju jika liburan kali ini bersama dengan orang tua Dara dan Rifky.
Mereka senang sekali, karena biaya ditanggung orang tua Dara dan Rifky. Rejeki anak sholeh kata Yoga.
"Udah pada siap semuakan perlengkapannya?" tanya Dara.
"Udah siap banget malah, tinggal nunggu berangkatnya aja," jawab Arin semangat.
"Semangat banget mbaknya," cibir Rifky.
"Dih jelas lah, kapan lagi coba liburan dibayarin sama orang tua kalian," ucap Arin tak mau kalah.
"Dasar pemburu gratisan," cibir Rifky lagi.
"Bodo yang penting liburan," ucap Arin.
"Besok jam 7 udah pada ngumpul, kalo sampe ada yang ngaret auto tinggal," ingat Dara.
Sebenarnya semua siswa sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun Dara dan teman-temannya masih ingin di kantin. Hitung-hitung perpisahan terakhir dengan kantin sebelum libur panjang.
***
Sepulang sekolah Dara dan Rifky mampir ke mall sebentar. Dara berniat beli hoodie. Setelah mendapatkan hoodie Dara mampir ke toko yang menjual berbagai macam camilan. Untuk bekal perjalanan besok ke Bali. Dirasa sudah cukup, Dara dan Rifky pulang.
Sampainya di rumah, Rifky dan Dara merebahkan tubuhnya di karpet tebal depan tv. Rasa lelah menghampiri keduanya, berkeliling tadi.
"Capek banget deh," gumam Dara sambil memejamkan matanya.
"Bener banget yang, oh ya semua perlengkapanya udah kamu siapin?" tanya Rifky.
"Udah semua, tinggal masukin hoodie yang tadi sama camilan doang,"
"Mau aku bantuin?"
"Ga usah lah, tinggal masukin hoodie sama camilan doang kok,"
Kemudian Dara memeluk tubuh Rifky dari samping. Dara menghirup dalam aroma tubuh Rifky yang selalu membuatnya nyaman. Sedangkan Rifky hanya mengelus pipi Dara dengan sayang.
Hingga sore Dara dan Rifky masih tidur, bukan-bukan lebih tepatnya Dara yang tertidur sedangkan Rifky memainkan hp Dara.
Sampai orang tua Dara pulang, Dara dan Rifky masih setia di tempatnya.
"Loh Rif, itu Dara kenapa?" tanya ayah Dara.
"Eh ayah, bunda itu Dara lagi tidur," jawab Rifky.
"Emm...kalo gitu Rifky pamit pulang bun, yah," sambung Rifky sambil mengenakan tas ranselnya.
"Ga sekalian makan malem disini Rif?" tanya ayah.
"Ngga deh yah, lagipun Rifky belum mandi,"
"Yaudah kalo gitu, ohya ini buat bunda kamu," bunda Dara menyerahkan kantong kresek pada Rifky.
"Iya bun, makasih loh, Rifky pulang dulu," Rifky menyalimi ayah dan bunda Dara.
***
-TBC-Maaf pendek banget:v
Ada yang nungguin ga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky