Hari kedua liburan, Dara dan Rifky sepakat akan pergi kesalah satu tempat bermain. Mereka bukan hanya berdua, tapi juga dengan teman-temannya.
Dara yang sudah rapi, duduk di tepian ranjang Rifky. Menunggu Rifky sedang bersiap-siap. Dara iseng iseng melihat aplikasi chatting di hp Rifky.
Ternyata banyak sekali nomor yang tidak dikenal. Dara membuka satu persatu pesan tersebut. Kadang tertawa sendiri membaca pesan pesan yang dianggapnya lucu.
Sampai Rifky sudah siap, Dara masih membaca pesan pesan tersebut.
"Kenapa ketawa ketawa sendiri? Udah gak waras ya mbak?" heran Rifky.
"Dish...aku masih waras ya, nih aku baca pesan yang ada di hp kamu," jelas Dara.
"Aku kirain udah gak waras atau kerasukan setan yang ada di kamar aku. Yaudah yuk sarapan dulu,"
"emang di kamar kamu ada setannya?"
"Ada, biasanya sih suka nongol kalo pagi pagi gini,"
"Hah seriusan? Tapi kok aku gak pernah ketemu ya?"
"Manaku tahu, udah yuk turun sarapan,"
Dara dan Rifky turun, menuju ke ruang makan. Sampai di anak tangga terakhir Dara dan Rifky dikejutkan teman-temannya yang sudah berkumpul di meja makan.
"Bun mungut darimana kok banyak banget?" tanya Rifky pada bundanya.
"Heh lo kira kita kita ini kucing, main pungut aja," pekik Yoga.
"Sorry sorry gue ralat ucapan Yoga, kita kita? Lo aja kali," ucap Dino.
"Udah udah, kenapa pada berantem sih. Ayo sarapan," lerai bunda Rifky.
***
Mereka berangkat dengan menggunakan satu mobil, yaitu mobil Dino. Karena mobil Dino cukup untuk mereka berenam.
Sampai di taman bermain, mereka menaiki wahana yang menguji adrenalin mereka. Puas bermain main yang menegangkan, mereka memilih menonton bioskop tiga dimensi. Meski terlihat seperti anak kecil mereka senang senang saja.
Satu tempat lagi yang belum mereka kunjungi yaitu rumah hantu. Dara yang takut dengan hal-hal seperti itu, kekeh tidak mau ikut masuk. Meski Dara tau hantu hantu didalam hanya manusia, namun tetap saja Dara masih takut.
Rifky dan yang lain sepakat masuk kedalam, sedangkan Dara menunggu diluar. Sambil menunggu yang lain keluar Dara memilih berjalan jalan melihat sekitar.
Saat asyik berkeliling, tiba tiba ada anak kecil yang menarik narik bajunya.
"Kak kakak tau dimana orang tuaku gak?" tanya anak kecil itu.
"Loh emangnya kemana orang tua kamu? Kamu kepisah sama orang tua kamu? Oh ya nama kamu siapa?" tanya balik Dara.
"Nama aku Rafa kak, iya kak tadi aku lagi nungguin bundaku beli minum, terus aku ikutin kakak," jelas Rafa.
"Loh kenapa kok kamu ngikutin kakak?"
"Abis kakaknya cantik,"
"Astaga, yaudah yuk kakak bantu nyari bunda kamu, pasti bingung nyariin kamu," Dara menggandeng Rafa.
Dara membawa Rafa ke pusat bantuan dan informasi. Untuk mencari orang tua Rafa. Tidak mungkin kan Dara dan Rafa mengelilingi tempat ini.
Sambil menunggu orang tua Rafa datang, Dara dan Rafa duduk disalah satu bangku yang disediakan Dara membuka hpnya, ternyata banyak sekali pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Rifky dan teman-temannya.
***
Di tempat lain, Rifky dan yang lain bingung mencari keberadaan Dara. Tak ada satupun pesan maupun telpon darinya yang dijawab oleh Dara. Rifky mencari di sekeliling rumah hantu tersebut namun nihil Dara tak ada disana.
Hingga hp Rifky bergetar, menandakan ada telpon masuk, dan itu menampilkan foto Dara.
"Halo, kamu dimana sih? Ini aku sama yang lain bingung nyariin kamu tau gak?"
"Iya maaf, aku sekarang di pusat bantuan dan informasi,"
"Yaudah aku kesana sama yang lain, kamu tungguin disana jangan kemana mana,"
Sambungan telpon terputus. Rifky dan yang lain menghampiri Dara.
"Loh ini anak siapa?" tanya Rifky setelah sampai di pusat bantuan dan informasi.
"Oh ini Rafa dia kepisah sama orang tuannya, aku nemenin dia nunggu orang tuanya," jelas Dara.
"Yaampun lo itu Dar, bikin kita jantungan tau gak, kita kira lo tuh diculik sama om om kurang belaian," oceh Mella.
"Ih, gitu banget. Ya gue tau sih kalo gue ini cantik, jadi gak heran pada kepincut sama kecantikan aku, iya gak Rafa?" tanya Dara pada Rafa.
"Iya kak, kak Dara cantik banget. Coba Rafa udah gede kaya kakak itu pasti Rafa bakal jadiin kak Dara jadi pacar aku," ucap Rafa sambil tersenyum.
Sedangkan Rifky merasa sebal dengan Rafa karena dari tadi dekat dekat dengan Dara.
"Oh ya Rafa, kenalin ini temen temen kakak, dan yang ini pacar kakak," ucap Dara.
"Yah kak Dara udah punya pacar, sakit hatiku kak," ucap Rafa sok sedih.
"Apa sih masih kecil juga," Dara mengacak ngacak rambut Rafa.
Tak berapa lama, kedua orang tua Rafa datang. Orang tua Rafa sangat berterima kasih kepadaa Dara dan teman-temannya karena sudah menemukan dan menemani Rafa.
Setelah Rafa bertemu dengan orang tuannya Dara dan teman-temannya memutuskan untuk pulang.
***
Tcb....
Double update.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky