15

879 40 2
                                    

Setelah kepergian Rifky Dara merebahkan tubuhnya di ranjang, Menunggu Arin dan Mella datang. Akhirnya Mella dan Arin datang dengan sebotol air ditangan masing-masing, dan juga beberapa ciki untuk Dara.

Mereka saling melemparkan candaan satu sama lain. Tanpa mereka sadar bel jam pelajaran selanjutnya sudah berbunyi, namun tak ada tanda tandanya mereka ingin kembali ke kelas.

"Sekali kali bolos yu," ajak Dara.
"Ini seriusan Dara kita kan Mel?" tanya Arin tak percaya. Dara menjitak kepala Arin.

"Ini gue lah, lo kira siapa," ucap Dara.
"Ya tumben aja, lo ngajakin bolos. Biasanya anti banget sama bolos bolos club," Arin mengelus kepalany yang di jitak Dara tadi.

"Heem bener tuh kata Arin, tumben lo pengen bolos?" sambung Mella.
"Gak tau, pengen aja sekali kali bolos enak kali," ucap Dara.

Dara mengirimi Rifky pesan singkat, mengatakan bahwa ia tak kembali ke kelas sampai pulang. Toh tinggal 2 mapel sebelum bel pulang. Dan keberuntungan sedang berpihak kepada Dara karena UKS tidak dijaga oleh guru, hanya siswi yang mengikuti ekskul PMR.

***

Dikelas Rifky, terjadi keributan kecil antara Yoga dan bendahara kelas yang menagihi uang kas.

"Please deh Yog, kata holkay bayar kas aja gak mampu," ucap Rini, selaku bendahara kelas.

"Bukannya gue gak mampu Rinrin, tapi gue nunggu banyak dulu, itung itung nabung ntar kalo udah banyak baru gue bayar," ucap Yoga.

"Halah alesan lo, gue gak mau tau lo harus bayar sekarang, lo udah nunggak 4 bulan," ucap Rini teriak.

"Gila Rin, gue baru sadar deh kalo lo itu cocok banget jadi rentenir," ucap Dino sambil tertawa terbahak bahak.

"Lo juga bayar dinosauruss," teriak Rini. Untungnya kelas sedang jam kosong.

"Dih kok cuma gue tuh Rifky kenapa gak ditagih?" ucap Dino.

"Kenapa gue?" tanya Rifky bingung, kenapa dia disebut.
"Rifky mah rajin gak kaya lo berdua, setiap ditagih nunggu besok-besok," ucap Rini.

"Gak mau tau hari ini juga lo berdua harus lunasin kas!" sambung Rini.

"Ya udah nih gue lunasin," Yoga memberi sejumlah uang pada Rini.
"Nih gue juga," sambung Dino.

"Nah gini kek, tinggal bayar gitu aja apa susahnya sih, bikin gue naik darah aja," ucap Rini, kemudian kembali ke tempat duduknya.

Rifky merasa bosan di kelas, pergi menuju ke UKS, dimana Dara berada. Tadi Dara mengiriminya pesan singkat, mengatakan bahwa Dara ingin bolos pelajaran sampai pulang.

Rifky membuka pintu UKS yang tertutup, sepertinya tidak ada yang menjaga. Rifky syok melihat Dara, Arin dan Mella tidur dengan tidak beraturan. Kaki Arin yang menindih tubuh Mella dan tangannya menimpa Dara.

"Gila ni cewe-cewe kalo tidur," Rifky geleng kepala.

"Banjir...banjir...!" teriak Rifky, mengerjai Dara.

Arin, Mella dan Dara terbangun dari tidurnya dengan heboh.

"Mamaaaaaa...anakmu kebanjiran tolonggggg...."
"Banjirrr...lariiiiiiiii!"
"Tolong...gayung mana gayung,"

Rifky terbahak-bahak melihat kelakuan Dara dan temannya. Dara tersadar sedang dikerjai oleh Rifky lantas memukuli Rifky dengan bantal. Diikuti dengan Arin juga Mella ikut memukuli Rifky.

"Heh ampun-ampun, sorry-sorry gue salah," ucap Rifky.

Dara menghentikan pukulannya, menatap sinis Rifky.

"Dasar gangguin orang tidur aja, ngapain sih kesini?" sungut Dara.
"Bosen aku di kelas, mending disini sama kamu, eh malah kamunya tidur. Mana gak beraturan lagi, untung masih pake celana olahraga," jelas Rifky.

"Tapi kan gak usah ngagetin juga, pusing tau lagi enak-enak tidur tiba-tiba dibangunin,"
"Iya parah lo Rif, bikin jantungan tau gak," ucap Arin.
"Iya iya maaf," ucap Rifky.

Arin dan Mella pergi ke kantin membeli makanan, karena makanan yang tadi dibawa sudah habis. Kini hanya tinggal Dara dan Rifky di UKS.

***
Tbc....

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang