Sepulang dari sekolah, Dara memutuskan pulang ke rumahnya sendiri. Setelah beberapa hari menginap di rumah Rifky. Berhubung nanti orang tuanya pulang, Dara berencana memberiskan rumahnya dibantu dengan Rifky tentunya.
Sebelum membersihkan rumah Dara mengganti seragamnya dengan baju rumahan, yang biasa ia gunakan saat di rumah. Setelah dirasa sudah siap Dara memulai membersihkan rumah.
Dara menyapu sedangkan Rifky membersihkan debu-debu. Setelah selesai Rifky mengambil alat pel. Rifky mengepel semua ruangan tanpa terkecuali. Dara membersihkan kolam renang yang banyak sekali dedaunan.
Setelah selesai semua, Rifky dan Dara beristirahat di ruang tamu ditemani air dingin didepan mereka. Dara merebahkan tubuhnya di karpet tebal depan televisi, Rifky bersandar di sofa sambil beberapa kali meneguk air dingin.
"Capek juga ya, panas, gerah, padahal AC nya juga udah nyala tapi gak berasa," gumam Dara.
"Iya nih," ucap Rifky lelah.
"Pengen yang dingin-dingin,"
"Lah ini air dingin,"
"Bukan itu, pengen es cream,"
Tiba-tiba bunda Rifky datang dengan membawa bungkusan.
"Nih bunda bawain es cream buat kalian," ucap bunda Rifky.
"Huaaaa...bunda tau aja Dara lagi pengen yang adem-adem tapi manis," Dara bangun dari rebahannya, lansung membuka bungkusan yang dibawa bunda Rifky.
Dara menikmati dinginya es cream ditambah rasa vanila kesukaannya. Rifky pun mengambil satu cup es cream rasa coklat.
"Bunda kamu pulang jam berapa Ra?" tanya bunda Rifky pada Dara.
"Katanya sih jam lima bun," jawab Dara.
"Ini udah mau jam lima," ucap bunda Rifky mengejutkan Dara. Dara langsung melihat jam yang ada di dinding.
"What...aku belum siap-siap buat nyambut bunda sama ayah, aku pamit mau mandi dulu bun," Dara berlari ke kamarnya dan bergegas mandi mengingat sebentar lagi bundanya akan pulang.
***
"Bundaaaa...Dara kangen," pekik Dara memeluk bundanya yang baru turun dari mobil.
"Duh maaf ya sayang, sering ninggalin kamu sendirian" bunda Dara membalas pelukan Dara.
"Gak kangen sama ayah nih?" ayah Dara pura-pura merajuk.
"Aaaaaa...ayah Dara juga rindu," Dara berlari kecil ke arah ayahnya kemudian memeluknya.
"Gimana kabarnya bun?" tanya Rifky.
"Alhamdulillah baik sayang, gimana Dara gak ngrepotin kan?" tanya bunda Dara.
"Enggak kok bun, Dara nurut kok anaknya," jawab Rifky.
Mereka masuk ke rumah, kemudian berkumpul di ruang keluarga. Melepas rindu anak dengan orang tua. Dara duduk ditengah-tengah ayah dan bunadanya. Sedangkan Rifky duduk di depan Dara.
Dara memeluk sayang ayah dan bundanya. Rifky memaklumi sifat manja kelasihnya itu. Karena memang Dara yang sering ditinggal orang tuanya.
"Nanti malam, Dara mau tidur sama ayah bunda pokoknya, dan oleh-oleh buat Dara mana?" Dara menatap ayahnya.
"Ada, tuh di koper ada banyak banget buat Rifky juga disitu," kata bunda Dara.
"Ayah mau ke kamar dulu ya sayang, mau bersih-bersih dulu," ayah Dara mencium pucuk kepala Dara.
"Yaudah kalo gitu Rifky pamit pulang dulu bun, masih ada tugas yang belum aku kerjain," pamit Rifky.
"Iya, oh ya oleh-olehnya biar dianter Dara aja ya nanti, masih berantakan banget soalnya," ucap bunda Dara.
"Iya bun, Rifky pulang dulu," Rifky mencium punggung tangan bunda Dara, dan sekilas mencium pipi Dara.
***
Kini Dara berada ditengah-tengah ayah dan bundanya dikamar Dara. Orang tua Dara juga tidak keberatan dengan permintaan putri semata wayangnya ini.
Mereka malah senang, meski mereka sibuk bekerja mereka masih bisa memberikan kasih sayang yang melimpah untuk Dara.
Dara bercerita tentang kegiatannya selama ditinggal orang tuanya. Kegiatan di sekolah maupun kegiatan selama di rumah. Hingga rasa kantuk menyerang Dara. Tak lama kemudian Dara sudah terlelap dipelukan ayahnya.
Membuat Dara lupa mengerjakan tugas, yang besok sudah harus dikumpulkan.
***
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky