10

1.2K 60 3
                                    

Tiga hari kedepan akan diadakan turnamen basket antar sekolah. Tim inti basket di sibukkan dengan latihan setiap pulang sekolah. Rifky yang termasuk dalam tim intipun harus rela membiarkan Dara pang sendiri. Kalau bukan demi nama sekolah Rifky lebih memilih mengantar Dara.

"Kamu pulang sama mang Didin ya," ucap Rifky.

"Enggak, aku mau liat kamu latihan," ucap Dara.

"Aku latihannya lama loh yang, bisa sampe malem." Rifky mengelus rambut Dara dengan sayang.

"Gak papa, lagian ada Arin sama Mella, boleh ya...." mohon Dara.

"Ya udah, tapi kamu duduknya jangan terlalu deket sama lapangan takut kena bola," ujar Rifky.
Dara mengangguk setuju dan pergi menuju Arin dan Mella duduk, sedangkan Rifky menuju ke ruang ganti.

Selama latihan basket berlangsung, Dara menutupi telinganya karena teriakan Arin dan Mella. Bagaimana tidak, Dara yang duduk ditengah-tengah antara Arin dan Mella.

"Berisik!" teriak Dara.

Tiba-tiba suasana menjadi hening, karena teriakan Dara. Arin dan Mella diam menatap Dara. Dara merasa malu sendiri, menjadi pusat perhatian. Lantas menutup mukanya dengan ciki yang dibawanya.

Rifky yang berada di tengah lapangan mengalihkan pandangannya pada Dara yang menutupi wajahnya.

"Bini lo kenapa tuh? Teriak-teriak gak jelas." tanya Yoga yang berada didekat Rifky.

"Gila...suaranya si Dara bisa bikin satu lapangan diem." ucap Fikri.

Rifky yang mendengar ucapan temannya hanya mengendikkan bahunya acuh. Rifky masih saja memandang Dara. Sudah dipastikan Dara sangat malu.

***

Latihan selesai tepat pukuk 6 sore, Rifky menghampiri Dara. Dara yang sibuk dengan hpnya, tak menyadari kedatangan Rifky. Rifky langsung duduk disebelah Dara dan merangkuk pundak Dara. Dara terkejut.

"Serius bener yang," ucap Rifky.

"Enggak kok, udah selesai latihannya?" tanya Dara, dan menyerahkan sebotol air mineral pada Rifky.

"Udah, mau pulang sekarang?" tanya balik Rifky.

"Yaudah ayo pulang." Dara membereskan bungkus sampah ciki-ciki yang dimakannya tadi, dan membuangnya ke tempat sampah.

Selama perjalanan pulang Dara tertidur, Rifky yang melihatnya kasihan. Mungkin Dara kecapean sampai tertidur seperti ini. Sampai di rumah Dara, Rifky menggendong Dara masuk ke rumah.

"Assalamualaikum, bun," ucap Rifky memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, eh itu kenapa Daranya?" tanya bunda Dara yang baru keluar dari ruang dapur.

"Lagi tidur bun, kasian kayaknya Dara kecapean nungguin aku latihan tadi," jawab Rifky.

"Ya sudah bawa ke kamarnya aja!" pinta bunda.

Rifky langsung menuju ke kamar Dara yang berada di lantai dua. Rifky langsung merebahkan tubuh Dara di ranjang king size nya. Setelah itu Rifky kelur dan pamit pulang pada bunda Dara.

***

Malam ini Dara dikejutkan dengan kedatangan sepupunya, malas sekali bertemu dengan sepupunya itu. Bagaimana tidak sepupunya itu suka dengan Rifky.

Setiap melihat wajah Nina, sepupunya itu Dara ingin mengacak-acak. Sudah dipastikan bila Nina disini pasti akan merecoki Dara dan Rifky. Mengikuti kemana saja Rifky dan Dara.

"Bun ngapain Nina kesini?" bisik Dara pada bundanya.

"Oh dia mau nginep disini seminggu," ucap bundanya.

"Hah...? Serius bun," Dara menyakinkan apa yang dikatakan bundanya.

"Bener sayang, kenapa sih emangnya?" tanya bundanya.

"Gak papa kok bun," jawab Dara dengan muka cemberut.

Dara malas berada dirumah, ia ijin pergi kerumah Rifky. Mungkin ia lebih baik menginap di rumah Rifky untuk sementara.

"Assalamualaikum... Dara cantik datang ayah ... bunda...." teriak Dara dari depan pintu.

"Waalaikumsalam... Loh Dara ayo masuk," ajak ayah Rifky yang membukakan pintu.

"Iya yah, Rifkynya ada yah?" tanya Dara.

"Ada dikamarnya, lagi belajar mungkin," ucap ayah Rifky.

"Yaudah Dara kekamar Rifky dulu, ohya bunda mana yah?" tanya Dara lagi.

"Udah tidur bunda, kecapean," jawab Rama, ayah Rifky.

"Hayoooo...kecapean.... abis ngapain yah?" Dara menggoda Rama lalu berlari ke kamar Rifky. Rama menggelengkan kepalanya.

Dikamar Rifky, Dara tak menemukan sosok Rifky. Dara mencari Rifky di balkon, kamar mandi ternyata tidak ada, kemanakah Rifky. Lelah mencari Rifky, Dara menuju ke balkon duduk disana dengan menggendong bonekanya. Tiba-tiba Dara dikejutkan kedatangan Rifky yang memeluknya.

"Udah lama disini?" tanya Rifky.

"Enggak kok, kamu darimana aku cariin juga," ucap Dara.

"Aku abis dari dapur, terus ketemu bunda katanya kamu kesini,"

"Hmm...aku males dirumah, ada tukang onar," Dara rebahan di paha Rifky.

"Ngapain dia disini?" tanya Rifky.

"Tadi kata bunda mau nginep seminggu di rumahku," Dara menarik-narik boneka dipelukannya, "kan males."

"Aku nginep disini ya seminggu," mohon Dara.

"Boleh boleh aja, tapi masa di rumah ada tamu tuan rumahnya nginep di rumah orang lain," jelas Rifky.

"Tapi dia bukan tamu tapi pengganggu." Dara bangun dari rebahannya.

"Iya iya, terserah kamu deh,"

Rifky menatap wanitanya dengan sayang, ia tahu bahwa Dara tak suka dengan kehadiran Nina.

***
Tbc....
Jangan lupa vote & comment gais😊

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang