36

489 15 0
                                    

Hari ini hari ujian kenaikan kelas, hari yang ditunggu-tunggu Dara. Dara berharap ujian kali ini lancar, semalam ia hanya membaca sekilas catatanya. Ia pun sudah beberapa hari tidak bersama dengan Rifky, Rifky sibuk belajar.

Rifky ternyata beda ruangan dengan Dara. Dara bersama dengan Arin dan Dino di ruang 4, sedangkan Rifky bersama Mella dan Yoga di ruang 5. Bersebelahan memang.

Meski Dara tampak tenang, namun dalam hatinya getar-getir, takut tidak bisa mengerjakan. Sama halnya dengan teman-temannya, sibuk dengan buku yang mereka bawa.

Bel masuk berbunyi, Dara dan teman-temannya bersiap memasuki ruangan dan mulai mengerjakan soal ujian yang telah diberikan.

***

"Gimana tadi bisa ngerjainnya?" tanya Rifky.

"Lumayan, tapi ada beberapa yang ngga aku pahamin," jawab Dara.

Kini mereka sedang berada di kantin. Mengisi perut yang dari tadi minta diisi. Arin dan Mella mengantri makanan, sedangkan Yoga dan Dino belum keluar.

"Gila tuh soal, bikin gue puyeng tau ngga?" ucap Yoga yang baru saja datang langsung duduk.

"Parah-parah pen meledak kepala gue rasanya, rumus dimana-mana," Dino mengacak rambutnya frustasi.

"Namanya juga fisika," ucap Arin yang datang dengan membawa nampan es teh.

Dengan enaknya Dino langsung mengambil es teh tersebut dan meminumnya. Serta memakan batagor milik Dara.

"Heh itu punya gue, main embat aja," Dara menabok  tangan Dino.

"Minta satu doang elah, galak banget," Dino mengelus tangannya yang panas akibat tabokan Dara.

"Kalo mau beli sendiri," gumam Dara.

"Abis ujian kan libur panjang nih, ga ada rencana liburan kemana gitu?" ucap Yoga.

"Pengen sih, tapi ga tau kemana," jawab Dara.

"Gimana kalo ke Bali?" ucap Rifky tiba-tiba.

"Boleh juga tuh, yang lain setuju ngga?" tanya Dino.

"Yang cewe ngikut," ucap Mella, Arin dan Dara bersamaan.

Mereka berbincang-bincang merencanakan liburan nanti. Hingga bel masuk, membuat mereka menghentikan obrolan dan kembali ke ruangan masing-masing. Mengerjakan soal-soal berikutnya.

***

Pulang sekolah Dara mampir ke toko buku sebentar, untuk membeli novel yang baru saja terbit. Setelah membayar di kasir Dara pulang.

Dara memesan ojol, sambil menunggu Dara duduk di bangku yang tak jauh dari toko buku. Ia tak pulang bersama dengan Rifky karena Rifky ada rapat mendadak dengan anggota karate.

Sebenarnya Dara ingin menunggu Rifky tapi terlalu lama, jadi ia putuskan untuk pulang sendiri.

Sampainya di rumah, Dara langsung masuk ke kamarnya. Ayah bundanya entah kemana, Dara memasuki rumah sudah sepi. Setelah selesai mengganti pakainannya Dara merebahkan tubuhnya di ranjang.

Berseluncur didunia maya, hingga Dara terdiam menatap postingan terbaru Rifky, yang membuatnya senyum-senyum sendiri membaca captionnya.

Kemudian Dara beranjak ke meja belajarnya, mengambil totebag milinya. Membawa beberapa buku yang akan diujiankan besok. Dara berniat ke rumah Rifky dan belajar bersama.

Di rumah Rifky sedang ramai, ternyata orang tua Dara sedang ada di rumah Rifky. Dara langsung masuk saja ke rumah Rifky tanpa mengetok pintu.

"Assalamualaikum Dara cantik datang!" pekik Dara, Dara belum menyadri bahwa ada ayah bundanya disini.

"Yaampun Dara, ga di rumah ga disini suka banget teriak-teriak," tegur bundanya.

"Lah bunda sama ayah ngapain disini?" tanya Dara heran, kemudian ikut duduk disamping ayahnya.

"Dih kepo," jawab bundanya.

"Bunda kok gitu sih, udah tau jamnya anaknya pulang sekolah bukannya di rumah malah main ke rumah Rifky," cibir Dara, kemudian pindah duduk di sebelah Rifky.

"Kita rencananya mau liburan," ucap bunda Rifky.

"Loh kalo kita liburan bareng keluarga, yang lain gimana dong?" tanya Dara pada Rifky.

"Kalian juga punya rencana buat liburan sama temen kalian?" tanya bunda Dara.

"Iya, rencananya sih mau le Bali," jawab Rifky.

"Yaudah kalo gitu, kita bareng aja sekalian biar ayah yang urus penerbangannya," timpal ayah Dara.

***
Tbc

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang