Hari ini, Dara memilih bermalas malasan di kamar. Mungkin akan ia gunakan untuk maraton drama korea, atau mungkin bermain PS dengan Rifky. Entahlah rasanya Dara ingin tiduran saja.
Rifky masuk dengan membawa semangkuk puding yang dibuat bundanya. Rifky meletakkan puding tersebut di nakas. Dara melihat apa yang dibawa Rifky, kemudian kembali ke posisi semula, rebahan.
"Hari ini gak ada rencana kemana gitu?" tanya Rifky.
"Enggak ah males, mager, pengennya rebahan," jawab Dara sambil memainkan boneka.
"Dih kaum rebahan emang," cibir Rifky.
"Bodo, yang penting aku cantik,"
Keadaan kembali hening, Dara sibuk dengan bonekanya sedangkan Rifky sibuk dengan tab. Tiba tiba Dara teringat sesuatu, ia pun beranjak dari tempat tidurnya dan mencari tas semalam yang ia gunakan.
"Nyari apa sih?" tanya Rifky.
"Kemaren aku beli masker, tapi lupa kutaro dimana," jawab Dara.
Rifky mendekati Dara dan membantu mencari masker Dara.
"Emang kamu taro dimana?"
"Gak tau, Arin yang kusuruh naro di tas, tapi kok gak ada ya?"
"Coba kamu tanya Arin,"
Dara mengambil hpnya yang ada di nakas. Panggil pertama tak dijawab oleh Arin hanya suara operator yang menjawab. Panggilan kedua baru diangkat.
"Arin masker gue kemaren lo taro dimana?" pekik Dara.
"Astagfirulloh, Dara itu suara lo bisa dikecilin dikit gak sih bisa bisa budeg kuping gue," kata Arin disebrang sana.
"Bodo budi, karena amat udah gak bodo. Oh ya lupa, masker gue lo taro mana bambang?"
"Serah lo Dar. Gue taro di tasnya Rifky, gue kemaren nyari tas lo gak ada yaudah gue...."
Belum sempat Arin menyelesaikan kalimatnya, sambungan telpon sudah diputus sepihak oleh Dara. Dara langsung mencari maskernya di tas milik Rifky.
"Eh eh...mau kemana?" tanya Rifky bingung.
"Maskerku ada di tas kamu, bantu nyariin ayo," Dara menarik paksa Rifky.
Dara membongkar seluruh isi tas Rifky, dan menemukan masker yang dicari. Dara menarik Rifky kembali ke kamar sebelah. Dara berencana menggunakan masker dengan Rifky juga.
"Bentar tunggu disini aja, jangan kemana," Dara pergi ke dapur mencari wadah untuk masker dan air.
Rifky bingung dengan tingkah Dara yang menurutnya aneh. Tak lama kemudian Dara datang. Dara duduk lesehan dibawah, sedangkan Rifky duduk di sofa.
"Yang sini," panggil Dara.
"Mau ngapain sih, kamu mau pake masker?" tanya bingung Rifky.
"Bukan cuma aku, tapi kamu juga. Aku gak terima penolakan,"
Dara menuangkan masker bubuk ke wadah yang telah disediakan, dan menuangkan air secukupnya. Setelah siap Dara mengambil bantal.
"Sini, kamu tiduran aku pakein, abis itu gantian kamu yang makein aku. Oh ya kamu cuci muka dulu sana," suruh Dara.
Dengan malas Rifky menuju ke kamar mandi, mencuci mukanya sesuai intruksi Dara.
"Udah? Sini tiduran," suruh Dara lagi.
Dara pun dengan telaten memoles wajah Rifky dengan masker tadi.
"Buat apa sih pake masker segala?" tanya Rifky.
"Ya biar wajah kamu tuh ternutrisi, biar lebih fress. Udah ih jangan ngoceh mulu,"
"Oh ya satu lagi, kamu jangan ngomong sampai masker ini kering, kurang lebih 10 menit sih," sambung Dara.
"Iya iya,"
Rifky sudah selesai, sekarang gantian Rifky yang mengoleskan masker ke wajah Dara. Wajah Dara pun selesai menggunakan masker.
Mereka bedua berbaring, sambil menatap langit-langit kamar.Tiba tiba pintu kamar diketuk dari luar. Rifky segera bangun dan membuka pintu, dan ternyata bundanya. Betapa terkejutnya bunda Rifky.
"Astagfirulloh siapa kamu?" teriak bunda Rifky, Rifky juga ikut terkejut karena teriakan bundanya. Dara yang masih berbaring juga terkejut.
"Yaampun Dara...Rifky kalian lagi ngapain sih, bikin bunda kaget tau nggak?" omel bunda.
"Yaampun, bunda...bikin Rifky kaget aja. Lagian tadi Dara gak ngebolehin Rifky ngomong sampe maskernya kering," kata rindu polos.
"Perucuma juga maskerku sama masker kamu udah pecah-pecah," ucap Dara ikut berdiri disamping Rifky.
"Yaudah sana kalian cuci muka terus ikut bunda,"
"Kemana bun?" tanya Rifky.
"Udah ikut aja,"
Bunda pergi, dan Rifky dan Dara menuju kamar mandi, untuk membersihkan wajahnya. Gagal sudah acara maskeran Dara gara gara terkejut oleh Rifky dan bunda.
Sampai di kamar mandi, Dara melarang Rifky mencuci mukanya dulu. Dara kembali ke kamar mengambil hpnya. Dara berniat berfoto dengan Rifky dengan wajah yang masih menggunakan masker.
"Senyum...."
Beberapa pose mereka lakukan, hingga teriakan bundanya Rifky menggema di seluruh rumah. Dara dan Rifky segera membasuh wajahnya dan menggati pakaiannya.
***
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky