Sesuai janjinya tadi pagi, Dara malam ini menginap di rumah Rifky. Dengan muka cemberut, Dara membantu Rifky menyiapkan camilan di gazebo samping rumah Rifky.
"Gak capek tu muka ditekuk terus dari tadi?" tanya Rifky yang duduk disamping Dara.
"Gak," ketus Dara."Yaampun yang, kamu keselnya sama Risti kenapa aku juga yang kena," Rifky membuka minuman kaleng.
"Bodo, salah sendiri kamu sama aja kaya dia, ngeselin banget,"
"Iya deh maaf, aku salah. Udah dong jangan ngambek terus,"
"Hmmm...."Rifky mengela nafas, kemudian masuk ke rumah untuk mengambil boneka Dara dan laptop untuk menemani mereka berdua di gazebo. 'Tak lupa selimut ia bawa untuk mengusir hawa dingin malam ini.
Sedangkan Dara memilih tiduran sambil menonton drama. Ia masih kesal dengan Rifky. Terserah mau Rifky meninggalkannya sendiri disini, yang penting makanannya tidak dibawa Rifky masuk ke rumah.
***
"Yang udah dong jangan ngambek lagi, dari tadi aku kamu diemin loh," ucap Rifky sambil menusuk nusuk pipi Dara.
Dara melihat Rifky sejenak, kasian juga Rifky dari tadi ia diami. Darapun tersenyum kearah Rifky.
"Duhhhh kasian banget sih mukanya," Dara mencubit pipi Rifky.
"Kamu udah gak marah?" tanya Rifky.
"Udah enggak, sini aku pengen dipeluk kamu," Dara merentangkan tangannya minta dipeluk Rifky.
Rifky dengan senang hati menerima pelukan hangat Dara. Dara memejamkan matanya menikmati aroma parfum Rifky yang selalu membuatnya tenang.
"Yang mabar yuk," ajak Rifky.
"Mabar mobile legends? Ayoooo...." tanya Dara.Dara mengambil hpnya yang sedang dicarger disampingnya, dan membuka aplikasi game tersebut.
Beginilah keseharian Dara dan Rifky jika ada waktu senggang pasti digunakan untuk mabar. Kadang juga bermain PS bersama teman-temannya. Jangan ragukan lagi kemampuan Dara dalam bermain game.
"Yang kamu jaga dibelakang, awas itu ada musuh," perintah Dara.
"Iya iyaa,"Terlalu seru bermain game sampai-sampai malam semakin larut.
"Yaampun kalian berdua belum juga tidur, dan ini udah larut banget," ucap bunda Rifky dari pintu.
Dara dan Rifky memandang bundanya, kemudia saling berpandangan. Bundanya menghampiri Dara dan Rifky.
"Ini udah jam sebelas, kenapa kalian belum tidur juga, mentang mentang besok libur," omel bunda.
"Terus kenapa bunda belum tidur juga?" tanya balik Rifky.
"Bunda kebangun, pengen minum dan liat kalian masih asik main game," omel bunda.
"Mumpung seru bun, dikit lagi menang tau bun," ucap Dara.
"Tapi ini udah malem sayang gak baik begadang," ucap bunda menasehati.
"Yaudah sana ke kamar, tidur sampe kalian masih belum tidur juga bunda gak mau ngomong sama kalian berdua, bunda mau balik ke kamar lagi," acam bunda.
"Iya deh bun," Rifky dan Dara membereskan sisa sisa camilan yang masih ada, dan membuang bungkusnya di tempat sampah. Setelah membereskan semuanya Dara dan Rifky menuju ke kamar masing masing.
***
Didalam kamar Dara belum juga bisa memejamkan matanya. Ia sudah mencoba memejamkan matanya namun hasilnya nihil. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul dua, tak ada tanda tandanya ia akan tertidur.
Sampai akhirnya Dara pergi ke dapur untuk membuat susu hangat siapa tau bisa membuatnya tertidur.
Di dapur niatnya ingin membuat susu hangat, Dara malah tergiur dengan mie instan, membuatnya merasa lapar. Bayangan mie instan dengan telur, sawi dan juga cabai, membuat air liur Dara menetes.
Darapun mencari bahan bahan yang akan ia campurkan dengan mie. Untung saja kulkas di rumah Rifky selalu penuh dengan bahan makanan, jadi tidak susah Dara mencarinya.
Sepuluh menit waktu yang Dara butuhkan memasak mie instan tersebut. Setelah memasak mie ia juga membuat susu hangat. Kemudian Dara siap untuk menyantap mie buatanya.
"Astagfirulloh Dara, bunda kirain siapa? Kamu belum tidur juga?" tanya bundanya Rifky, yang tiba tiba muncul dibelakangnya.
"Eh bunda, iya bun Dara gak bisa tidur. Tadi sih niatnya mau bikin susu hangat eh jadi belok bikin mie instan," jawab Dara.
"Kenapa gak bisa tidur?" bunda mengelus kepala Dara.
"Gak tau bun, mungkin gara gara Dara tidurnya kemaleman, bunda mau mie buatan Dara spesial pake dua telur," tawar Dara.
"Gak usah, buat kamu aja bunda masih kenyang makan tadi malam,"
"Bunda kenapa udah bangun?"
"Kan emang jam segini bunda bangunnya buat nyiapin sarapan, abis itu nyiapin pakaian papa,"
"Em...bun gimana sih rasanya jadi istri? Enak gak?"
"Kenapa kamu nanya gitu?"
"Ya cuma kepo aja sih bun,"
"Emm...jadi istri itu ada suka ada juga dukanya,"
"Oh gitu ya bun, oh ya bunda berarti tiap hari dong nyiapin baju buat papa? Bunda gak pernah ngerasa capek tiap hari gitu terus?"
"Iyalah sayang, capek sih pasti sayang. Tapi kan udah kewajiban seorang istri melayani suaminya,"
"Oh gitu, emm...aku boleh bantuin bunda masak?"
"Boleh dong sayang, bunda malah seneng dibantu sama kamu,"
Dengan senang hati Dara membantu bunda memasak, sekalian belajar dengan bunda. Saat memotongi sayuran Dara merasa mengantuk, bunda yang melihatnya menguap beberapa kali akhirnya menyuruhnya kembali ke kamar dan tidur. Dara menuruti perintah bundanya.
***
Tbc....Mohon maaf banget nih updatenya lama banget Masih sibuk USBN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky