"Bun ini mau kemana sih?" tanya Rifky.
"Iya bun, mana pake dress segala, bunda kan tau Dara gak betah kalo pake dress lama lama,"
"Udah kalian berdua diam aja, bentar lagi sampe kok," ujar bunda.
Hingga mereka tiba disalah satu hotel yang begitu mewah. Mereka turun da menuju aula hotel. Seperti ada pesta, pikir Rifky namun pesta apa Rifky pun tak tahu.
"Bun ini acara apa sih?" tanya Dara sambik berbisik.
"Ini acara temennya bunda, maaf ya bunda udah ngajak kalian kesini. Abis pasti kalo kalian bunda omongin lebih dulu pasti ada aja alasannya," ucap bunda.
"Yaudah sih bun, udah sampe sini juga," kata Rifky.
"Ayah mana bun?" tanya Dara.
"Harusnya sih udah sampe dari tadi, soalnya ayah dari kantor langsung kesini," jelas bunda
"Nah itu ayah, kesana yuk," ajak bunda.
Mereka menghampiri ayah Rifky yang tak jauh dari tempat mereka berada tadi. Acarapun dimulai, selama acara Rifky maupun Dara merasa bosan. Orang tuanya sedang berbincang bincang dengan kolega bisnis mereka.
"Aku mau ambil cemilan kamu mau? Aku laper," tawar Dara.
"Mau aku temenin?" tanya Rifky.
"Gak usah, aku bisa sendiri. Lagian cuma disana," Dara menunjuk meja yang penuh dengan makanan.
Setelah kepergian Dara, Rifky hanya bermain hpnya, membalas pesan unfaedah Yoga maupun Dino. Tiba tiba ada yang menghampiri Rifky.
"Hai, sendiri aja," sapa cewe itu. Rifky hanya diam.
Dara yang tak sengaja melihat ke arah Rifky memicingkan matanya. Rifky sedang diganggu oleh cewe berpakaian kurang bahan. Dara ingin bergegas kembali ke tempat duduknya disamping Rifky, namun tiba tiba Dara mengurungkan niatnya. Ia ingin tau apakah Rifky akan tergoda dengan cewe itu atau tidak.
Dara yakin Rifky tidak akan tergoda, karena bukan cewe tipe Rifky. Dara mencari tempat duduk dan memakan kue kue yang diambilnya tadi sambil melihat reaksi Rifky bagaimana.
***
Ditempat Rifky berada. Rifky meras risih dengan cewe disampingnya ini. Dengan pakaian yang menurut Rifky tidak pantas digunakan di pesta pesta seperti ini. Lebih pantas untuk ke club malam, pikir Rifky."Dara kemana sih, gak balik-balik. Gedeg gue lama lama sama ni cewe," batin Rifky.
Rifky mengedarkan pandangannya mencari sosok Dara. Rifky menemukan Dara yang sedang duduk dengan beberapa kue ditangannya sedang menatapnya dengan menahan tawanya. Rifky mengisyaratkan Dara untuk kembali dengan tatapan matanya.
Dara paham, kemudian kembali ke tempat Rifky berada.
"Permisi," ucap Dara sopan pada cewe tersebut.
"Oh iya dek, ini kakak kamu ya? Ganteng banget," dengan santainya cewe itu berucap.
"Maaf ya, ini tunangan saya," Dara menunjukkan cincin tunangannya dengan Rifky juga.
Cewe tersebut menahan malu, kemudian pergi meninggalkan Dara dan Rifky. Dara menahan tawanya melihat wajah Rifky yang kusut.
"Cantik gak?" canda Dara. Rifky hanya diam.
"Cantikan dia atau aku?" sambung Dara.
Rifky tetap diam, tanpa menghiraukan pertanyaan dari Dara.
"Oh oke, aku juga bisa," Dara ikut diam disebelah Rifky.
Sampai pesta selesai, Dara dan Rifky masih saja perang dingin. Bahkan di mobil mereka duduk berjauhan. Bunda Rifky sampai heran dengan kelakuan Rifky dan Dara. Padahal waktu berangkat nempel terus seperti perangko. 'Tak mau ambil pusing kelakuan Rifky dan Dara, bunda Rifky sibuk mengecek laporan keuangan toko roti di hpnya.
***
Tbc....Makin kesini makin gaje parah:)
Maafkan ya....
Jangan lupa tinggalkan jejak ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Mea!
Teen Fiction"Ketika Kamu Menjadi Milikku, dan tetap menjadi milikku!" Rifky