KOMA

372 20 5
                                    

Ugghhh,

badanku rasanya lemah dan tak berdaya. Ku buka mataku perlahan, lalu aku melihat sebuah sinar lampu di atasku. Hoaaammm sudah berapa lama aku tidur. Aku lihat tanganku masih mulus, ku raba wajahku pun tidak terperban. Selamat! cantikku masih ada. Aneh tadi itu kecelakaan hebat sekali tapi aku masih mulus. Yah keajaiban tuhan, aku begitu di lindungi.

Aku pun bangun duduk dan mengulet, tanpa melihat kanan dan kiri aku langsung turun dari ranjang. Aneh badan rasanya segar sekali, kayak habis bangun tidur biasa.

"Hoooaaammm", aku mengulet dengan melepas suntukku.

Hemp kok sepi banget ya,

"tut tut tut tut tut tut....

Ada bunyi pendeteksi denyut jantung, siapa yang di kasih alat itu. Tidur biasa kenapa di pasang itu di kamarku. Aku pun berbalik.

"OMG!!!! Aaaaaaaaa!"

Aku teriak lalu terpelanting hingga merapat ke dinding.

"hah? Hah? Hah? Apaan ini sih!. Siapa yang nge prank gue kayak gini!. Parah banget anjir!!!... Woyy!!

Aku terkejut melihat tubuh yang seperti aku, tergeletak dengan banyak alat bantu hidup yang terpasang.

Ini apaan sih?, jelas gue enggak apa - apa ini.

Aku pun loncat, dan bisa. Nepuk pipi, dan bisa.

Tapi kenapa gue ada di ranjang?. Tidaaakkkkkkkk.

Aku duduk di sudut tembok sambil memandangi tubuh ku yang terbaring dengan suara mesin yang begitu menganggu.
Tut tut tut tut tut tut ....

"sebenarnya gue kenapa sih?"

Ceklek...

Suara pintu terdengar lalu aku bangkit, siapa tahu aku bisa dapat info.

Ada seorang perawat yang datang, aku mencoba menghadangya tapi dia...

"kok tembus?"

Enggak! Ini kenapa? Dia yang hantu kan? Bukan aku! Bukan pasti! Dia yang tembus bukan aku yang tembus!.

"mbak, mbak! Mbak!"

Aku berusaha memanggil perawat itu tapi dia tidak dengar. Dia memeriksa infus dan segala macam alat yang ada di tubuh fake ku itu.

"Mbak yang asli itu disini mbak!", ujarku sambil terus mendekatinya.

Lalu perawat itu diam dan memandangi wajah yang menyerupaiku. Begitu menyedihkan, banyak lebam, lecet, biru, tidak karuan.

"kasihan ya, cantik tapi begini. Malah katanya belum nikah. Ck ck ck, sadar ya mbak siapa tahu begitu sadar langsung dapat jodoh"

Hei maksudnya apa?, aku pun mengikuti perawat itu keluar. Lalu di luar lebih aneh lagi.

"Oh god!"

Kenapa rumah sakit ini isinya
aneh. Tunggu! Ada yang bentuknya seram enggak mungkin kan dia manusia?. aaaaaa!.

Banyak sekali yang aku lihat, ada kepala terbang dengan darah yang menetes. Ada lagi orang yang berjalan dengan pakaian rumah sakit dengan membawa tangannya yang putus.

"mbak tolong sambungin mbak!", ujarnya sambil mengikuti seorang perawat yang berjalan di depannya.

"mbak lari mbak! Ada yang seram di belakang! Lari mbak!",

aku berusaha berteriak memberitahu perawat itu tapi dia malah cuek dan jalan saja.

Tiba - tiba orang seram itu melotot padaku, dia berbalik meninggalkan perawat itu lalu menguber perawat lain yang lewat di hadapannya.

DIMENSI (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang