INDIRA (Remaja)
Aku masuk ke kelasku, disana sudah ada Elza yang sudah datang lebih dulu. Kami tidak bersama tadi karena dia di antar oleh ayahnya.
"Ra, maaf ya tadi gue enggak nyamperin lu"
"iya gapapa"
Aku duduk dan mulai menyiapkan buku untuk pelajaran pertamaku. Tak lama kemudian Galang masuk, aku memperhatikannya tapi dia malah membuang muka.
"sst gimana kemarin?", tanya Elza.
Aku menahan kekehanku, lalu aku bisikkan sesuatu padanya.
"dia gue bikin malu"
"gimana caranya?"
"gue bar bar aja di resto, terus di liatin gitu sama pelayannya, gue ngaku aja gue cewekya eh dia langsung malu gitu. Baguslah, habis garing jalan sama dia, gombal banget"
"hahahaha. Gue jamin dia enggak bakal deketin loe lagi"
"sengaja gue bikin ilfil malah"
Sandra dan kawan - kawannya berjalan ke arah kami. Ada apa lagi? Mau apa lagi? Apa aku mau di bully lagi?.
"eh ada angsa jadi - jadian", ujar Sandra.
"maksud loe apa sih?", jawab Elza.
"ya cantik tiba - tiba gimana caranya kalau enggak jadi - jadian?"
"eh dia enggak tiba - tiba, berproses kok lu nya aja yang enggak peka sama perubahan dia"
"kenapa sih kalian ganggu saya terus?", ujar ku yang memberanikan diri menegur mereka.
Brakkkkk
Sandra tiba - tiba memukul meja hingga kami terkejut. Dia menatapku dengan penuh kemarahan.
"gara - gara lu Jaeson marah sama gue"
Elza pun langsung bergerak mendorong Sandra.
"ya apa salahnya Indira. Lu nya aja yang pantas buat di hindari"
"lama - lama gue juga kesel sama lu ya!"
Sandra berusaha mendekat dengan gerakan tangannya yang seraya ingin mencekik Elza, dengan refleks aku bangkit dan mendorongnya dengan sangat kuat hingga ia jatuh ke lantai.
Brukkk
"Sandra!", genk mereka berteriak panik.
Sandra menatapku dengan sangat tajam, dia pun lalu bangkit, gerakannya begitu cepat menjambak rambutku.
"sialan lu ya!"
"sakit Sandra!", keluhku sambil berusaha melepas tangannya.
"eh lepasin gak!", teriak Elza
yang berusaha membantuku.Teman - temanku bersorak - sorai meneriakki kami tapi tidak ada satupun dari mereka yang memisahkan. Tiba - tiba sekilas aku melihat si tante.
"hah! Liar ni cewek"
Ku lihat tante ikut panik lalu tangannya menarik rambutnya dengan keras lalu melemparnya.
Buuukkkkk
"Sandra!", genk mereka berteriak lagi dan menolongnya.
"lah loe ngapain san jatuh sendiri?", tegur salah satu teman sekelas kami.
hahahahahahahMereka pun tertawa terpingkal - pingkal, menertawai Sandra.
"gue di tarik dia!", ujarnya sambil menunjuk ke arahku.
"enggak san dia kan di depan lu", jawab salah satu teman Sandra!.
"kok lu malah belain dia!"
Baru saja dia beri pelajaran sama si Tante, eh dia sudah berniat jelek lagi. Dia bangkit dan berjalan lagi ke arahku. Tapi di tengah jalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIMENSI (SELESAI)
Romance"Bodoh Indira! ngapain kamu nunggu laki - laki itu sampai tidak kawin!" iya itu lah aku, aku jatuh cinta pada seorang pria hingga buta. sampai aku menunggunya tanpa tahu kapan dia akan datang. iya dia datang, tapi malah memberikan undangan pernikaha...