INDIRA SHANTI DEWI

678 24 2
                                    

INDIRA,

Aku berhias diri di depan cerminku, ku kenakan dress andalanku yang berwarna biru. Malam ini aku sudah ada janji dengan seorang laki - laki namanya Jaeson. Dia adalah sebuah masa laluku, yang tidak akan mungkin jadi sebuah masa depan meski aku mengharapkannya.

Harus kuat Dira!, kuat!, apalah dia hanya sebatas laki - laki yang tidak bisa menghargai cintamu. Jaeson adalah cinta pertamaku, saat SMP. Aku begitu jatuh hati padanya tapi itu tidak berlaku balik padaku.

"pokoknya gue harus cantik! Agar dia merasa sial karena sudah menolak gue"

Dulu aku adalah anak yang paling sial di sekolah, di bully, jelek, dekil, item, memalukan, aneh. Bahkan sampai dia menolakku. Hingga saat nya tiba aku bertekad untuk menjadi angsa, tapi ternyata itu bukan segalanya.

15 tahun aku menantinya, selalu berdoa agar kelak dia berpaling padaku. Tapi malam ini sepertinya akan di jawab dengan sebuah undangan pernikahannya!. Sial!!, 15 tahun aku tunggu dia sampai tidak sempat kawin malah sekarang aku kena Zonk!. Dulu dia tolak aku karena aku jelek, sekarang aku jadi cantik tetap saja aku tercampakkan. Aku menyesal jatuh cinta padamu Jaeson! Menyesal!.

Andai bisa aku dapat mesin waktu Doraemon, aku akan kembali ke masa lalu dengan membawa semua skincare ku, lalu aku akan jadi cantik dan memutar balikkan kenyataan perih yang aku jalani ini. Tapi sayang! Aku hanya berkhayal!, mana ada yang seperti itu.

Tak tak tak tak tak

Suara heels ku begitu berisik mengusik keheningan rumahku yang sangat terpojok. Ya aku memang ansos, aku tidak suka ribut, berisik, atau apapun.

Tiut tiut tiut

Crekk

brakkk

Bremm bremm bremmm

"Cinta akan kuberikan bagi hatimu yang damai
Cintaku gelora asmara seindah lembayung senja
Tiada ada yang kuasa melebihi
Indahnya nikmat bercinta"

Ku kemudikan mobilku sambil memutar lagu kesukaanku. Padahal aku sedang begitu terpuruk!. Gadis macam apa kamu ini Ra!, sampai tidak kawin hanya karena menunggu laki - laki yang berhati batu seperti itu!. Sial!, masih saja kamu bodoh padahal kamu sudah Lulus kuliah dan dapat gelar cepat.

Setiap hari aku berdoa pada tuhan,

"tuhan entah kenapa cintaku padanya masih terpatri hingga kini. Tolong jodohkan aku dengannya, aku tidak peduli apapun yang aku jalani, aku akan temani dia dalam suka dan suka, sehat maupun sakit. Tolong tuhan, tolong pertemukan aku dan dia"

Ya tuhan sudah menjawab doaku, malam ini kami bertemu tapi.... Lagi - lagi aku yang harus terluka! Sial!.

***

Aku melenggang dengan percaya diri masuk ke dalam cafe. Dia sudah duduk disana dengan kemeja warna merah dan celana hitam, ouh jadi dia tambah manis, heh aku juga bisa tambah cantik.

Tak tak tak tak

Aku berjalan ke arahnya, tanpa basa - basi aku duduk di depannya. Dengan cool aku membuka buku menu tanpa menghiraukan dia yang sedang tersenyum sambil melihat ke arahku.

"Mas,

Aku memanggil seorang pelayan.

Saya mau green tea satu ya"

"baik mbak"

"yang hot"

"baik mbak"

Ku tutup buku menu itu lalu dengan anggun aku menghadap ke arahnya. Ku ladeni matanya yang sedaritadi memandang ke arahku.

DIMENSI (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang