Hujan deras dengan angin kencang disertai petir menyambar tak membuat gadis yang sedang bergelung dengan selimut itu menghentikan aktivitas stalkernya. Bodo amat sama petir!
Begitu katanya.
"Anjir ganteng banget jodoh gue!" Hana histeris kala melihat foto yang terpampang jelas di layar ponselnya menampakkan manusia tampan yang sering ia sebut dengan panggilan 'jodohku'.
Halu sekali memang.
Hana mengubah posisinya yang semula terlentang menjadi tengkurap. Matanya menatap foto cowok bernama Lukas dengan sorot penuh minat. Ia memonyongkan bibirnya berniat mencium foto di layar handphone berlogo apel itu.
"Emmuuuuaaaahhhh." Hana cekikikan sendiri.
"Semoga aja, besok tiba-tiba lo dateng ke kelas gue bawain bunga mawar sama coklat sesuai harapan gue selama ini, lalu nembak gue ke lapangan abis itu ditonton banyak orang. Supaya mereka nggak ngatain gue ratu penghalu lagi." Hana memonyongkan bibirnya sebentar, lalu kembali tersenyum lebar sebelum akhirnya terlelap.
Semoga saja halunya selama ini menjadi kenyataan.
«※※»
"LUKAS!"
Panggilan Hana yang super cempreng itu berhasil menghentikan langkah Lukas yang hendak pergi ke kelas.
Manusia rempong ini sudah mulai mengganggunya walau masih pagi-pagi.
Hana berdiri tepat di depan Lukas. Bibir pink muda alami miliknya tersenyum manis memperlihatkan gigi gingsulnya serta lesung pipi di sebelah kiri.
Percayalah, siapapun lelaki yang melihatnya akan terpesona. Namun kelihatannya Lukas tidak. Cowok itu hanya memandangnya dengan wajah datar dan sorot tak minat.
"Hai." Sapa Hana, "hari ini lo ada rencana ngajak jalan gue, nggak?" Hana bertanya dengan wajah polosnya, berharap Lukas menjawabnya dengan jawaban manis super lembut 'iyaa sayang, nanti malem gue jemput jam 7'.
"Nggak."
Jawaban Lukas sama sekali tidak sesuai dengan ekspetasinya. Gadis yang rambutnya digerai dengan sentuhan pita kecil berwarna kuning di sebelah kiri itu cemberut.
"Yaudah kalau nggak mau. Gue bakalan tunggu sampai kapanpun lo mau. Gue ke kelas dulu ya ayang, dadahhhhh!" Setelah mengatakan itu Hana segera pergi dengan berlari kecil meninggalkan Lukas yang menghembuskan napas lega.
Cewek gila~ batinnya.
Setelah itu Lukas kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda. Dengan gaya coolnya Ia berjalan ke arah kelas, mengundang teriakan histeris dari kaum hawa alay.
Lukas tidak mempedulikannya.
Sesampainya di kelas, Lukas segera mengeluarkan buku dari tasnya. Hari ini ada ulangan matematika. Semalam ia tak sempat belajar dikarenakan ada acara keluarga.
Belum ada 5 menit Lukas membaca bukunya, dua sahabat karibnya datang tak kalah heboh seperti Hana tadi.
"Woyyy Lukas! Rajin amat, lo. Nggak usah belajar juga udah pinter kali." Ucap Reyhan.
"Iya, nih. Bagi dikit kek otak lo ke gue, biar kelihatan ada pinternya gitu. Malu sama cewek gue." Timpal Nova.
Reyhan menoyor kepala Nova keras, "Belajar, bego!"
Nova meringis sambil mengelus kepalanya yang terasa nyeri.
"Santuy dong." Ucap Nova sinis.
Tawa Reyhan meledak membuat Lukas melirik sinis ke arahnya.
Reyhan nyengir, "iya-iya bos."
◎◎◎◎◎
Next??
Follow instagram @iiiitaaaa_12
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU(Completed)
Teen FictionIni menceritakan tentang kisah percintaan seorang gadis yang memiliki tingkat halusinasi tinggi. Dirinya percaya kalau halu yang tercipta akan berubah menjadi nyata. Perjuangan yang dirinya lakukan menjadi awal sebuah hubungan. Hana percaya kepada T...