8 ||PUISI CINTA

13.7K 2.6K 141
                                    

"Kamu yakin mau berangkat sekolah?"

Hana tersenyum menatap malaikat yang membawanya ke dunia. Memaklumi kekhawatiran yang melanda sang ibunda.

"Nggak papa, Mi. Nanti kalau di rumah terus Hana jadi suntuk. Kalau di sekolah bisa ketemu pangeran Lukas. Dijamin sembuh, deh." Ucap Hana.

Wanita itupun terpaksa menganggguk, "Yaudah kalau itu mau Hana, hari ini mama pulang malem. Nggak papa, kan?"

Hana mengangguk walau batinnya kecewa. Ingin rasanya merasakan quality time bersama Ibunya.

"Nggak papa. Yaudah, Hana berangkat dulu, ya?" Ujar Hana lalu menyalimi tangan Winda.

"Mang, tolong titip Hana, ya?" Ujar Winda kepada sopir pribadi keluarganya.

"SIAP nyonya. Ayo neng Hana."

Hana mengangguk lalu memasuki mobil yang akan membawannya menuju SMA Cakrawala.

◎◎◎◎◎

Lukas berjalan tenang, walau terkadang raut garangnya ia perlihatkan kepada orang-orang yang tidak sengaja menyenggolnya. Selangkah lagi dirinya memasuki kelas. Bernapas lega karena tidak ada teriakan cempreng yang sering membuat langkahnya tertunda.

Lukas duduk di bangkunya. Merasakan ketenangan yang adem ayem tanpa gangguan dari gadis rempong yang setahun ini mengganggu hidupnya.

Siapa lagi kalau bukan Si Ratu Penghalu.

"Woy nyet."

Panggilan itu membuat Lukas terpaksa mendongakkan kepalanya, menatap malas dua insan yang berdiri di hadapannya.

"Apa?" Sahutnya malas.

"Hari ini Hana kesini, nggak?" Tanya Nova.

Lukas menggeleng, "Bagus."

Reyhan dan Nova mengerutkan keningnya, tidak biasanya Hana seperti ini. Pasti cewek itu akan rajin mengunjungi kelas Lukas setiap pagi.

"Beneran nggak kesini? Atau jangan-jangan dia udah ada niatan buat ninggalin lo?" Ejek Nova yang mengundang tawa dari Reyhan.

Mereka berdua tergelak. Mengabaikan tatapan tajam dari Lukas.

"Bagus lah. Hidup gue jadi tenang. Nggak ada lagi orang gila yang ganggu." Jawab Lukas sewot.

"Bener?" Goda Reyhan sambil menaik turunkan alis kirinya.

"Nggak kangen?" Timpal Nova.

"Nggak kesepian?"

"Nggak ada yang merhatiin lagi, dong?"

"Nggak ada yang disayang-sayang lagi, dong?"

"Nggak-"

"PERGI LO BERDUA, KAMPRET!" Teriak Lukas jengkel. Dua sahabatnya ini memang sering menganggunya.

Reyhan dan Nova tertawa ngakak. Raut wajah Lukas mirip dengan harimau yang ingin memakan mangsanya.

Entah kenapa, ucapan Nova tadi berhasil menganggu pikirannya

Gue kenapa, sih? -decaknya dalam hati.

◎◎◎◎

Setelah memasuki area sekolah, Hana langsung pergi ke kelas. Meninggalkan kebiasaannya mengunjungi kelas Lukas.

"Hari ini lo bebas dari gue dulu, jodohku." Gumamnya sambil berjalan.

Dengan sesekali memegang kepalanya yang berdenyut nyeri, juga hidung yang memerah karena flu, akhirnya Hana sampai di kelasnya.

HALU(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang