EXTRA PART

12.7K 1.8K 173
                                    

"Selamat atas pernikahan kalian."

"Udah nikah aja, lo."

"Wihh! Selamat, bro!"

"Hana, ya ampun gue nggak nyangka dilangkahin sama lo."

"Selamat ya, Hana, Lukas, kalian emang pasangan favorit gue sejak SMA."

"Cepet dapet momongan, ya."

Ucapan-ucapan itu berasal dari teman-teman Hana dan Lukas. Ya, setelah keduanya menyelesaikan kuliah dan telah mendapatkan pekerjaan yang tepat, keduanya memutuskan untuk menikah.

Jangan tanyakan bagaimana perasaan Hana saat ini. Bahkan kata bahagia saja dia rasa kurang untuk menjabarkan bagaimana perasaannya saat ini. Perasaannya benar-benar membuncah sempurna. Senyumannya mengembang tanpa sempat dicegah.

"Sayang."

Panggilan itu membuat Hana gugup. Bahkan sampai sekarang pun, jika Lukas memanggilnya dengan panggilan 'sayang' yang jarang sekali lelaki itu ucapkan, Hana masih saja merasa gugup. Perasaannya mendadak tak karuan.

"Na? Kamu masih baper aku panggil gitu?" Lukas mencoba menahan tawanya. Tak mau membuat 'istrinya' bertambah malu sekarang. Walau nyatanya, Lukas sangat menyukai ekspresi Hana ketika malu seperti saat ini.

"A-apa?" jawab Hana gugup.

"Enggak apa-apa. Cuman mau bilang kalau kamu cantik banget hari ini," jawab Lukas disertai senyuman menawan miliknya.

Tuh kan. Mantan pacarnya yang sekarang menyandang status sebagai 'suaminya' itu memang hobi sekali membuat Hana baper. Ini Hana yang baperan atau memang Lukas yang berlebihan?

Ya jelas opsi pertama-lah.

"Gitu aja baper, dasar jelek!"

Hana melotot. Tangannya bergerak meninju pelan lengan Lukas. "Nyebelin!"

"EITS! PENGANTIN BARU NGGAK BOLEH KDRT!"

Rahel, Reyhan, Nova, Clara, datang berjamaah mendatangi Hana dan Lukas. Mereka berempat dengan wajah tanpa dosanya duduk di kursi tamu dengan memakan jamuan di atas meja tanpa ada rasa malu sedikitpun. Lukas menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka memang tidak pernah berubah sejak dulu. Sama-sama memalukan.

"Makan yang banyak. Umur nggak ada yang tahu." Lukas ikut duduk di samping Reyhan.

"Kurang ajar, lo." Reyhan menatap Lukas sinis. Sahabatnya itu juga tidak berubah sejak dulu. Sama-sama bermulut pedas dan tajam. Setajam silet.

Hana tersenyum menatap mereka. Tangannya menyenggol lengan Rahel sahabatnya berniat menggoda gadis itu. "Cie yang makin lengket mulu."

"Iya dong. Emang lo doang, wleee." Rahel memeletkan lidahnya mengejek Hana.

"Nyenyenye."

"Ngomong-ngomong, gue sama Lukas udah jelas nih pasangannya. Kalau lo, Nov? Masih setia jomlo?" Reyhan tertawa ngakak di akhir kalimatnya disusul oleh tawa heboh yang lain juga. Memang benar sih apa yang diakatakan Reyhan. Selama ini, mereka belum pernah mendapat berita kalau Nova sudah memiliki pasangan.

"Kata siapa gue belum punya pasangan?" tanya Nova menantang. Tangannya merangkul tangan Clara yang berada di sampingnya. "Nih pasangan gue. Puas kalian?"

Clara yang diperlakukan seperti itupun tersenyum malu-malu. Ini adalah kali pertama Nova membeberkan status hubungan mereka. Memang, belum lama ini mereka berdua telah resmi menyandang status 'pacaran'.

Semua yang mendengar itupun membulatkan matanya terkejut. Apalagi Reyhan yang kini terlihat siap untuk memangsa Nova. Bisa-bisanya sahabat bobroknya itu menyembunyikan status hubungannya dengan Clara darinya.

HALU(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang