"Hana, ada?"
Lukas bertanya kepada salah satu cewek berambut pendek dengan poni alay yang menghiasi jidat lebarnya. Gadis itu menganga tak percaya.
"Lo- beneran lagi ngomong sama gue?"
Lukas hanya menatap cewek itu datar hingga membuatnya salah tingkah.
Sadar diperhatikan seperti itu, cewek itu tersenyum canggung.
"Eheheh, Hana ada di dalem." Jawab cewek itu kikuk disertai cengiran canggungnya.
Lukas mengangguk sekilas lalu memasuki kelas Hana. Rupanya cewek itu sedang bergosip ria bersama teman-temannya. Kehadiran Lukas yang disadari oleh teman-teman Hana, membuat mereka melebarkan matanya.
"AAAAA ADA PANGERAN GANTENG NYASAR, MAU CARI GUE YA?"
Sorakan heboh itu berasal dari seorang siswi dilanjut dengan kehebohan teman-temannya. Bersiap-siap seakan-akan Lukas akan menghampirinya, namun ternyata cowok itu malah menghampiri Hana.
"Woy." Panggil Lukas.
"Eh, ada apa jodohku? Kangen, ya?" Ucap Hana tanpa ada rasa malu sedikitpun.
Ucapan Hana tersebut langsung mendapat sorakan heboh dari teman-temannya.
Woy, dasar ratu penghalu
Cuih, halu banget dia
Hana beruntung banget disamperin Lukas
Iya, gue jadi iri
Masih banyak ocehan-ocehan yang berasal dari mulut para cewek.
Lukas hanya cuek. Tangannya menyodorkan kantong plastik ke arah Hana yang berisi pembalut cewek itu yang ketinggalan di tas Lukas.
"Nih."
Hana melebarkan matanya, pipinya merah sempurna hingga siapapun akan gemas ingin mencubitnya.
"I-iya. Makasih ya." Ujarnya.
"Hm. Gue balik." Setelah mengatakan itu Lukas berbalik badan. Berjalan meninggalkan kelas Hana disertai desahan kecewa dari para wanita.
Sadar kalau Lukas sudah beranjak dari hadapannya, Hana buru-buru mengejarnya, "Lukas!" Panggilnya.
Lukas memutar balik tubuhnya menatap Hana tajam seolah-olah ingin memangsanya, "Apa?" Tanyanya jengah.
Hana menggaruk kepalanya kikuk.
"Hari ini lo ada niatan ngajak pulang bareng gue, nggak?"
Mata Lukas mendelik, gadis didepannya ini benar-benar tidak tahu malu. Sudah dikasih paru-paru minta jantung pula.
"Nggaklah! Buat apa?"
Hana tersenyum lebar membuat Lukas yang ada di depannya mengernyit heran. Cewek ini benar-benar gila diluar dugaan.
"Enggak, gue cuma nanya. Siapa tahu, hati lo udah terbuka buat gue, kan?" Ujar Hana disertai kerlingan sebelah matanya.
"JIJIK!"
Lukas buru-buru enyah dari hadapan Hana. Meninggalkan cewek itu yang sedang tertawa kencang seperti nenek lampir.
Hana itu-
Segila-gilanya makhluk.
※※※※※
"Lo mau nggak jadi pacar gue?"
Cowok tampan berambut cepak itu berdiri di hadapan Hana. Bermodalkan sebucket bunga juga sekotak coklat, cowok itu menyatakan perasaannya kepada cewek manis yang berhasil membuatnya jatuh cinta.
Hana tersenyum.
Ini bukan hal luar biasa, Hana sudah sering menerimanya. Sudah terhitung sepuluh cowok tampan yang ditolaknya di bulan Desember ini. Seperti saat ini, lagi-lagi ada cowok yang naksir kepadanya. Seakan tidak takut ditolak Hana, cowok di depannya ini benar-benar percaya diri.
"Maaf ya, Alex. Gue cintanya cuma sama pangeran Lukas. Gimana, dong?"
Cowok yang diketahui bernama Alex itupun kecewa. Menatap Hana yang lagi-lagi berhasil mematahkan hati cowok tampan 'lagi'.
"Gue bener-bener minta maaf. Nasib gue ataupun lo itu sama soal masalah cinta. Sama-sama ditolak. Buktinya aja, dari kelas sepuluh sampai kelas sebelas seperti sekarang aja, perjuangan gue masih belum dapet apa-apa. Sama kayak lo, tapi masalahnya sekarang, lo itu cuma terobsesi sama gue. Bukan cinta sesungguhnya. Beda kalau gue sama Lukas. Gue itu bener-bener cintaaaaaa banget sama dia. Cinta kelebihannya juga cinta kekurangannya. Buktinya aja, dari sekian cowok yang nyatain perasaannya ke gue, nggak ada yang gue terima, tuh. Jadi kesimpulannya, cari dulu cinta sejati lo, baru perjuangain kayak gue merjuangain Lukas."
Alex mengangguk, membenarkan perkataan Hana. Selama ini, Ia hanya terobsesi dengan segala kelebihan gadis itu. Cantik, baik, periang, pintar.
Sifat yang melekat pada gadis itu membuat dirinya terpesona."Lo benar. Selama ini gue emang cuma terobsesi sama kelebihan lo doang. Tapi, lo masih mau nerima pemberian dari gue kan, Na?"
Senyum Hana mengembang, "Masih dong. Nggak ada sejarahnya kan Hana nolak rezeki? Gue terima dengan senang hati." Hana menerima bunga dan coklat Alex dengan senang hati.
Tanpa dirinya ketahui, cowok yang sedang mengamatinya dari lantai dua itu tersenyum tipis. Sangat tipis bahkan sampai tidak terlihat. Menatap Hana dengan sorot yang tidak dapat diartikan. Dirinya mendengar semua yang Hana katakan.
Cowok itu adalah,
Lukas.
◎◎◎◎
Follow instagram @iiiitaaaa_12
Salam,
Ia💟
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU(Completed)
Novela JuvenilIni menceritakan tentang kisah percintaan seorang gadis yang memiliki tingkat halusinasi tinggi. Dirinya percaya kalau halu yang tercipta akan berubah menjadi nyata. Perjuangan yang dirinya lakukan menjadi awal sebuah hubungan. Hana percaya kepada T...