Hana berjalan sambil bersenandung pelan. Bermodalkan piyama bermotif beruang warna biru juga sandal bulu-bulu yang menghiasi kaki mulusnya. Rambutnya yang tergerai terkadang tertiup angin saat kendaraan melintas, gadis itu berniat pergi ke alfamart untuk membeli pembalutnya yang sudah habis.
Sesampainya di depan alfamart, gadis imut itu segera berjalan cepat. Namun, sosok tampan yang sedang duduk di emperan alfamart itu berhasil membuatnya terkejut. Mata bulatnya melebar sempurna.
"JODOHKU?!" Beonya.
Mendengar teriakan itu, sosok tampan itu mengangkat pandangannya yang sempat tertunduk ke layar handphone, memutar bola matanya malas saat suara itu berasal dari bibir mungil gadis yang sering mengganggunya.
Dengan senang hati Hana menghampiri lelaki itu, "Kita ketemu lagi jodohku. Kayaknya kita emang jodoh deh. Eh, enggak kayaknya tapi emang udah jodohku kan?" Goda Hana.
Lukas meliriknya tajam saat menyadari kalau gadis itu ikut duduk di sampingnya
"Ngapain?" Tanya Lukas ketus.
"Duduk." Jawab Hana disertai senyum manisnya.
"Ck, bego." Gumam Lukas, "Maksudnya ngapain ke sini?" Ulang Lukas memperjelas kalimatnya tadi.
"Nonton konser." Jawab Hana asal. Ia sibuk memandangi wajah lelaki di sampingnya yang sangat tampan itu.
"Gila." Gumam Lukas.
"Enggak, gue cuma bercanda. Mau beli pembalut dulu, habis soalnya." Balas Hana lalu kembali menatap Lukas. Hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal, bibirnya yang sexy mampu membuat hati Hana terbang ke angkasa karena dapat melihat kenikmatan secara langsung.
"Gue tau gue ganteng."
Hana melotot.
"Pede banget, sih! Tapi emang ganteng sih, hehe." Ucap Hana disertai cengiran di akhir kalimatnya.
"Kulkas." Panggil Hana.
"Eh, Lukas maksutnya."
Tidak ada respon dari Lukas sama sekali, cowok itu hanya fokus kepada ponselnya yang kini berada di tangannya.
"Lukas, anterin gue pulang, ya? Takuuuuttt." Mohon Hana.
"Nggak." Jawab Lukas ketus.
"Lukasss anterin, ya? Bentar aku beli pembalut dulu." Setelah mengatakan itu, Hana segera masuk ke dalam alfamart dan bergerak cepat mengambil 3 buah pembalut dengan asal sebelum membayarnya.
Setelah selesai, Hana segera keluar. Mendapati Lukas yang sudah siap melajukan motornya. Hana melotot.
"Lukas! Tungguin!" Hana lari terbirit-birit menghampiri Lukas.
"Apaan, sih?" Sahut Lukas sewot.
"Anterin pulang."
"Nggak."
"Lukaaassss, plis ya?"
"Sekali nggak ya nggak. Gue nggak suka diganggu!" Ujar Lukas penuh penekanan.
Hana yang mendengar itu langsung menundukkan kepalanya takut-takut. Baru kali ini Lukas memarahinya, selama ini dia mengganggunya, paling tidak, Hana hanya dicueki saja.
Melihat Hana seperti itu, Lukas menjadi tidak tega. Bukan apa-apa, cewek ini memang terlihat mengenaskan dengan baju piyama dan sandal bulunya. Namun itulah yang membuat dirinya terkesan imut. Tidak mungkin cewek sepolos Hana Ia biarkan berjalan kaki di tengah gelapnya malam.
"Naik." Ujar Lukas datar tanpa ekspresi.
Hana mengangkat kepalanya, "Hah?"
"Naik atau gue berubah pikiran."
Hana gelagapan, "i-iya." Hana buru-buru mendaratkan bokongnya di atas motor besar Lukas.
"Pembalut lo mana? Biar gue bawain."
"Iya."
Hana menyerahkan kantong plastik berisi pembalut itu kepada Lukas. Lalu cowok itu memasukkannya ke dalam tasnya.
Setelah itu, Lukas segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
◎◎◎◎
"Makasih, jodohku." Ujar Hana setelah turun dari atas motor Lukas.
"Hm."
"Lukas."
"Apa?" Jawab Lukas malas.
"Hati-hati di jalan, ya?" Ujar Hana disertai senyum andalannya yang mampu membuat siapapun laki-laki akan leleh kepadanya.
Lukas mengangguk.
"Na?" Panggil Lukas yang mampu membuat jantung Hana melompat-lompat saking kencangnya berdegup.
"I-iya?" Jawab Hana malu-malu.
"Lo tahu, nggak?" Tanya Lukas.
"Tahu apa?"
"Lo. Orang pertama yang pernah gue bonceng pakai motor gue."
Hana mematung di tempat. benarkah?
Setelah mengatakan itu, Lukas segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
"ANJIR GUE BAPER!!!!!"
Hana berteriak sinting.
"Eh, PEMBALUT GUE MASIH ADA DI LUKAS. ADUH BISA BERABE INI! AAAAA MAMIII MALUUUU!"
Hana berteriak semakin sinting lalu segera masuk ke dalam rumahnya dengan wajah memerah padam. Baper dan malu bercampur menjadi satu.
◎◎◎◎◎
Salam,
Ia💟
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU(Completed)
Teen FictionIni menceritakan tentang kisah percintaan seorang gadis yang memiliki tingkat halusinasi tinggi. Dirinya percaya kalau halu yang tercipta akan berubah menjadi nyata. Perjuangan yang dirinya lakukan menjadi awal sebuah hubungan. Hana percaya kepada T...