_12_

13.7K 210 9
                                    

"Kedai ku?" Menitikan air matanya menatap orang² yg sedang berusaha memadamkan api yg berkobar besar di kedainya.

"Nay."

Nayeon menoleh dan mendapati seorang wanita berambut pendek yg berdiri disampingnya.

"Jeongyeon.. Hikss.." Nayeon langusng memeluk erat wanita yg bernama Jeongyeon itu yg merupakan pelanggannya sekaligus sahabat terdekatnya.

"Sudah jangan menangis. Ikhlaskan saja.." Ucap Jeongyeon memenangkan Nayeon yg terus menangis.

"Hiks.. Ngga bisa Jeong. Kamu tau kan itu kedai terakhir peninggalan orang tuaku. Hiks.. Itu satu² peninggalan mereka yg aku punya. Hiks."

Jeongyeon hanya diam tidak tau harus berbuat apa, mau bicara pun takut salah ucap yg malah akan membuat Nayeon semakin sedih. Jadi ia memutuskan hanya memeluk erat dan mengelus pundak sahabatnya agar lebih tenang.

"Sudah yh? Sekarang kamu pulang. Sudah sore. Tidak capek nangis terus heum? Mari aku antar pulang." Ucap Jeongyeon membantu Nayeon untuk bangun.

"Jeong. Aku tidak ingin pulang. Bolehkah aku menginap dirumahmu?"

"Dengan senang hati." Ucap Jeongyeon tersenyum manis yg membuat kesedihan Nayeon sedikit berkurang.

Mereka pun mulai berjalan menuju rumah Jeongyeon yg tak jauh dari sana.

***

"Kemana dia?" Tanya Jungkook kepada pelayan yg sedang mengepel lantai.

"S-saya t-tidak tau t-tuan. K-karena nona Nayeon langusng pergi tanpa mengucapkan apapun." Ucap pelayan muda itu takut², karena memang hawa yg dikeluarkan Jungkook sangat menyeramkan yg membuat siapa saja yg melihatnya akan merasa terancam.

Jungkook berjalan menuju ruangannya dan menelepon anak buahnya.

'Cari dia sekarang juga!!'

'Baik Tuan.'

'Saya tunggu sampai jam 12. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka bersiaplah.'

'B-baik tuan.'

Tut

Jungkook melempar ponselnya asal dan duduk dikursinya menghadap jendela yg menampilkan pemandangan kota Seoul yg menjelang malam.

"Kemana dia? Jangan², dia kabur? Takkan ku biarkan itu terjadi."

*** 

Tok tok tok

"Masuk!!"

"Bos. Kami sudah melaksanakan apa yg anda perintahkan. Dan sekarang kedai itu sudah terbakar hangus."

Pria yg dipanggil bos itu berbalik menatap 2 anak buahnya kepercayaannya dengan senyum mengerikan.

"Bagus. Terus laksanakan apa yg aku perintahkan dan jangan sampai ada satupun yg melesat. Jika itu terjadi, maka kalian harus bersiap untuk ku tandang dari sini."

"Baik bos. Kami akan melaksanakannya dengan baik dan kami berjanji tidak akan mengecewakan anda."

"Saya pegang janji kalian."

"Kami permisi." Pria itu hanya mengangguk menanggapi anak buahnya yg sekarang sudah menghilang dibalik pintu.

"Hahahha.... Ini baru permulaan Jeon Jungkook. Liat nanti apa yg kulakukan padamu. Ku jamin kau akan hancur ditanganku!"  Ucap pria itu tertawa meremehkan dengan secangkir wine ditangannya.

***

"TOLONG LEPASKAN TANGAN SAHABAT SAYA!!!" Bentak Jeongyeon pada beberapa pria kekar berpakaian serba hitam yg tiba² datang dan memegang tangan Nayeon.

Bad Luck🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang