_23_

5.5K 169 30
                                    

Taehyung mengelus wajah Nayeon lembut. Dan sesekali mengecup pipinya.

Sudah beberapa jam Nayeon menutup matanya setelah ia bertanya kepada wanita itu apakah masih ada rasa untuknya.

Taehyung yakin, sangat yakin bahwa masih ada dirinya dihati wanita itu walaupun wanita itu belum sepenuh mengingatnya.

Nayeon membuka matanya perlahan, dan yg pertama ia lihat adalah wajah tampan serta senyuman menawan dari pria itu.

Nayeon manepis tangan Taehyung dan langusng bangkit dari ranjang.

Nayeon menatap Taehyung sebelum matanya tertuju pada ponsel pria itu yg tergeletak diatas selimut.

Dengan cepat Nayeon mengambilnya dan langusng berlari keluar.

"NAYEON!!!"

Taehyung terkejut melihat gerakan spontan gadis itu dan langusng mengejarnya.

Kaki Nayeon terus melangkah kencang tidak tau mau kemana.

Sambil berlari Nayeon menatap ponselnya dan ingin membukanya sebelum tubuhnya menabrak sesuatu hingga terjatuh dan ponselnya yg terlempar entah kemana.

"Aw!" Nayeon meringis mengelus keningnya yg sakit akibat membentur sesuatu.

"Tidak apa?"

Deg..

Nayeon mengadah, dan betapa kagetnya ia saat melihat pria yg berada dibawahnya.

"K-kamu?"

"Nayeon!! Jin Hyung?"

Nayeon menoleh dan langusng bangkit dari posisi intim itu.

Nayeon menatap Seokjin yg juga menatapnya.

"Ada yg sakit? Kenapa berlari? Kau kan jadi jatuh." Ucap Taehyung memeluk tubuh Nayeon.

Mata Nayeon masih menatap Jin yg juga menatapnya dengan smrik.

Keringat dingin membasahi kening Nayeon saat otaknya mengingat kejadian yg belum lama ini saat di dimana dirinya terikat dikursi, bajunya yg terbuka memperlihatkan bahu mulusnya dan belahan dadanya.. Dan... Ketika lidah pria itu menyentuh lehernya.

Seokjin tersenyum manis sebelum kakinya melangkah meninggalkan dua sejoli itu.

Taehyung melepaskan pelukannya dan menatap wajah Nayeon yg diam membeku.

"Hey."

Nayeon melirik Taehyung.

"Apa kita akan tinggal disini?" Tanya Nayeon yg membuat Taehyung tersenyum.

"Tentu."

"Siapa saja selain aku dan kamu?" Tanya Nayeon kembali yg dengan senang hati Taehyung jawab.

"Para pelayan dan Hyung ku yg tadi jatuh bersamamu."

Deg..

***

"ARGHH!!!!"

PRANG!

"SEHARUSNYA AKU TIDAK MENINGGALKANNYA!" Teriak Jungkook frustasi memenuhi ruangannya.

"Seharusnya aku tidak meninggalkannya. Seharusnya dia pergi bersama Vernon dan yg lain. Bukan orang sialan itu!" Gumam Jungkook duduk dikursi memijat pelipisnya.

Sungguh, bodoh! Seharusnya Nayeon ikut bersama Somi, ny dan tn Jeon. Bukan bersamanya dan pergi sendiri keruang rias padahal jelas² keadaan saat itu sangat tidak aman.

***

Keadaan sangat hening dimeja makan, hanya terdengar suara detingan sendok.

Meja panjang yg diatasnya terdapat banyak makanan hanya diisi oleh 3orang. Dua laki² dan satu perempuan.

Nayeon hanya diam mengaduk makanannya hingga tidak berbentuk, ia tau sadari tadi Seokjin melirik nya diam² dan itu membuatnya merasa sangat risih.

"Makanan makananmu."

Nayeon menoleh saat pria di sampingnya membuka suara.

"Tae, a-aku sudah kenyang."

Kali ini Taehyung yg menoleh.

"Bahkan kau belum menelan satu sendok pun."

Seokjin memakan makanannya tanpa memperdulikan dua orang di depannya dengan smrik yg ia sembunyikan dibalik mulutnya yg mengunyah.

Nayeon memakan tiga sendok lalu ingin meminum air putih yg berada didepannya, tapi saat ia ingin mengangkat gelas itu sebuah tangan lain memegang tangannya.

Nayeon melirik pria didepannya, buru² tangannya itu lepas dari gelas tersebut dan mengambil air milik Taehyung yg sisa setengah.

Taehyung terkekeh sekaligus bingung melihat tingkah Nayeon yg seperti itu.

"A-aku sudah selesai." Nayeon langusng berlari kecil menuju kamarnya dengan Taehyung. Sungguh ia sangat tidak nyaman berada didepan pria yg sudah menculiknya dan menyiksanya.

Nayeon menutup pintunya, menyenderkan punggungnya pada pintu dan memegang jantungnya yg berdegup kencang.

Melangkahkan kakinya menuju ponsel yg terletak di meja rias.

Mendudukan bokongnya dikursi dengan tangan yg bertumpu pada meja rias tersebut.

Jari²nya mengutak-atik ponselnya mencoba untuk menghubungi Jungkook, tapi sayang. Disana sama sekali tidak ada sinyal dan lagi pulsanya sudah habis.

Klek

Nayeon mengadahkan kepalanya. Seketika matanya melebar melihat siapa yg baru masuk kedalam kamarnya lewat cermin yg berada didepannya.

Nayeon membalikkan tubuhnya dan buru² berlari keluar. Tapi terlambat. Karena pria itu sudah menutup dan mengunci pintunya rapat.

"TAEHYU-MPPHMM" Nayeon memegang tangan yg membekap mulutnya.

Brugh

Air mata Nayeon menetes saat pria itu membanting tubuh mereka keranjang.

Seokjin melepaskan tangannya dari mulut Nayeon dan menghapus air mata Nayeon menggunakan jari lentiknya.

"Kenapa menangis? Padahal aku hanya menidurkan mu diranjang. Apa aku terlalu menyeramkan hingga kau sangat takut hanya dengan melihatku?" Tanya Seokjin menatap mata Nayeon dengan jarinya yg mengelus-ngelus pipi Nayeon.

Nayeon berusaha melepaskan tangannya yg ditahan oleh lengan Jin

"Tae_mm" Air mata Nayeon semakin deras saat pria diatasnya menempelkan bibirnya.

"Dia sedang mengurus sesuatu. Jadi tidak akan bisa mengganggu kesenangan kita."

Nayeon memalingkan wajahnya kesamping saat Seokjin ingin menempelkan bibirnya kembali.

"Kau ingin menghubungi Jungkook bukan?"

Nayeon hanya diam tanpa menatap Seokjin karena ia tau pria itu hanya membual.

Deg..

Jantung Nayeon memburuh saat benda pipih terpampang tepat di depan wajahnya yg disana menunjukkan nomer seseorang dan yg bikin Nayeon terkejut adalah ada jaringan diponsel tersebut.

"Tidak ingin menghuni nya? Kau tau? Jika menghuni nya walaupun dengan nomer lain dia akan tetap datang kesini karena aku yakin dia sudah melacak semuanya termasuk nomer ponsel. Kau taukan suamimu itu sangatlah pintar walaupun tidak lebih pintar dariku." Ucap Seokjin angkuh yg membuat Nayeon sangat muak.

Nayeon mencoba meraih ponsel yg berada di tangan Seokjin sampai bibir berbentuk hati itu menempel pada bibir merah cherry nya.

***

TBC

Jngn lupa Voment 😉

See u😘


Bad Luck🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang