Setelah beberapa bulan semua tuduhan telah hilang, meski diantaranya masih meyakini jika hal itu benar namun semuanya sudah diklarifikasi oleh mama Yeji.
"Lia cilok lo makin lama makin kecil anjir, " protes Chaeryoung yang menelaah dan menerawang cilok Lia.
"Ya lu bayangin aja, gua untungnya dari mana kalau tuh cilok gede tapi harganya 2000 tiga. Lama-lama gua bangkrut, " timpal Lia terus ngeberesin barang daganganya yang udah ludes terjual.
"Ji pankapan kita nginep dirumah baru lo ya, kapan lagi coba. Sebentar lagi kan liburan panjang, " ajak Ryunjin.
Yeji cuman ngangguk, hubungan pertemanan mereka mulai membaik. Lagi pula katanya mereka enggak bisa ngambek lama-lama.
"Meski kalian enggak beneran suami istri, tapi kalian cocok kok. " sahut Lia tiba-tiba hingga Yeji hampir saja tersedah kuah cilok.
"Tul tuh si Lia, apalagi gua inget pas lo di tolongin. Asli gua berasa nonton drakor anjir, romantis banget. " tambah Ryunjin yang ikut-ikutan ngeship Yeji sama Soobin.
"Paan dah kalian, gue enggak pernah ada niatan buat suka sama dia. Lagi pula, sekarang kita udah enggak ada apa-apa lagi. "
"Dulunya ada apa-apa dong? " urbis Chaeryoung dengan tatapan menggoda.
"Apasih, " sewot Yeji namun wajahnya tidak bisa ia sembunyikan, pipinya merah padam.
"Gapapa kali, siapa tahu dari rumor eh jadi beneran. Tapi nanti kalau udah lulus sekolah, " kata Ryunjin.
Yeji yang jadi bahas ejekan cuman sabar dan tabah.
Jemari Soobin sibuk menyiapkan beberapa hal yang memang harus ia persiapkan, kedepannya ia akan lebih fokus dan tidak memikirkan hal yang bisa mengganggunya.
Urusan masalah kemarin, dalangnya Eunbin dan ternyata dibantu Heejin juga. Karena mereka tidak sengaja berpapasan dan merencanakan hal itu bersama.
Semuanya sudah clear dan selesai.
Meski antara Soobin dan Yeji masih tidak ada kejelasan, Yeji tidak mau bicara pada Soobin setelah hari itu.
"Bin lo mau lanjut dimana? " tanya Beomgyu yang masih remang-remang untuk melangkah lebih jauh.
"Gue dapet beasiswa, tapi diluar negeri. Sebenarnya didalam negeri juga ada cuman, gue accnya ke luar negeri. "
"Lah kok gitu? Terus Yeji gimana, mau lo tinggalin. "
"Maksud lo paan dah, kagak ngerti gua. "
Beomgyu duduk disamping Soobin, memperhatikan sahabatnya itu. Beomgyu tahu kalau Soobin memendam perasaan sama Yeji, hanya karena Soobin punya janji sama Beomgyu membuat pemuda itu tidak jujur.
"Lo bisa tarik janji lo kok, " kata Beomgyu yang sudah menimang keputusan ini dari jauh-jauh hari.
Karena Beomgyu juga merasa jika hati Yeji bukan lagi untuknya.
"Gue enggak ngerti apa yang lo omongin. " jawab Soobin seadanya dan masih menyibukkan diri dengan mengisi beberapa formulir di komputer.
"Tarik janji lo untuk ngembaliin mantan gue, gue ikhlas kalau itu buat sahabat gua bahagia dan mantan gua seneng. "
Beomgyu berdiri lalu menepuk pundak Soobin, lalu keluar dari kamar membiarkan sahabatnya berpikir sejenak.
Soobin menghela nafas, ia berhenti.
Tanganya memijat dahinya, kepalanya kembali memikirkan tentang Yeji. Gadis yang ia sukai, namun entah dengan orang yang ia sukai tersebut.
"Apa gue harus berjuang? "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Choi vs Dekel Hwang「Byuntae Namja」
FanfictionEND [ Suatu kejadian membuat mereka menjadi pasutri ] "Lo enggak hamil kan? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: