***
Jiyong berbaring di atas sebuah ranjang, dengan baju kuning serta celana jeansnya. Sebenarnya hari ini ia tidak punya jadwal apapun, ia ingin bermain dengan Lisa namun gadis itu justru sibuk dengan pekerjaannya. Gadis itu akan merilis sebuah lagu solo dan hari ini ia harus merekam lagu tersebut.
Merasa kesepian, karena berlibur sendirian, Jiyong memutuskan untuk pergi ke agensinya dan di sana ia melihat member iKon tengah melakukan siaran langsung di media sosial mereka. Sepertinya itu menyenangkan- pikir Jiyong yang membuat dirinya kini berada di sini, di ruang istirahat agensinya dan merekam V-live-nya sendiri. Bukan Jiyong kalau ia tidak perfeksionis untuk apa-apa yang berhubungan dengan fansnya, karena itu ia membawa beberapa orang staff agensi untuk membantunya menyiapkan konsep V-live tersebut.
Baru pukul 7 malam siaran langsung itu di mulai, ia berbincang-bincang dengan para fansnya sampai kemudian seorang staffnya berinisiatif untuk menelpon penggemar- lagi- karena telepon penggemar yang Jiyong lakukan di siaran radio tempo hari berefek sangat baik pada karirnya. Penelepon pertama yang masuk adalah pria, mereka hanya berbincang seadanya karena Jiyong tidak punya banyak topik untuk di bicarakan. Memasuki penelepon kedua, Jiyong mulai bersemangat- karena peneleponnya wanita, hal naluriah yang selalu di lakukan pria.
"Halo?" ucap Jiyong, pada satu nomor acak yang ia telepon. Nomor itu terlihat tidak asing untuknya, namun ia tidak tahu nomor siapa itu. Satu hal yang ia yakini- itu bukan nomor telepon Lisa, karena sejak insiden siaran radio itu ia menghafalkan nomor telpon Lisa.
"Whoa!" seru seorang gadis yang menjawab panggilannya. Gadis itu terdengar sangat terkejut karena mendapat sebuah panggilan dari G Dragon.
"Halo?" ucap Jiyong dengan senyum manis di wajahnya- tentu ia merasa senang karena ada seseorang yang antusias bicara dengannya.
"Yo! What's up! What's up GD!" seru gadis itu, sembari tertawa dan membuat pria yang mendengarnya sedikit kaget- walau akhirnya Jiyong tetap ikut tertawa bersamanya.
"Haha what's up! Oh? Kau tidak sedang sendirian?" tanya Jiyong kemudian, ia perlu membicarakan sesuatu dan suara ramai di telepon itu adalah satu-satunya hal yang bisa Jiyong komentari.
"Ya, aku sedang bersama teman-temanku," jawab gadis itu, suaranya yang terdengar aneh- seolah sedang flu- membuat Jiyong terkekeh.
"Apa kau sedang bosan?"
"Ya, aku sedang bosan dan melihat siaranmu. Oppa, kenapa bajumu sangat cantik? Aku juga memakai baju kuning hari ini," oceh gadis itu, terus bicara dengan suara aneh yang membuat Jiyong kesulitan menahan tawanya.
"Ah... Terimakasih, aku juga sedang bosan. Karena itu aku melakukan siaran ini,"
"Oppa," panggil gadis itu, seolah ia ingin bicara lebih banyak dengan Jiyong. "Temanku ingin bernyanyi untukmu, kau mau mendengarnya?"
"Temanmu? Tentu-"
"Kalau begitu hitung sampai tiga," potong gadis itu, yang kali ini justru membuat Jiyong bingung- sebenarnya siapa tokoh utama dalam siaran ini?- pikir Jiyong. Namun pria itu tetap menghitung dari satu sampai tiga. "Sebentar, bisakah oppa mengulanginya? Temanku sedikit malu," potong Lisa, disaat Jiyong sudah menghitung sampai angka dua.
"Ya?" tanya Jiyong, yang sekarang sudah mulai curiga karena gadis yang bicara dengannya itu terlalu santai- seolah ia adalah orang yang bekerja di industri hiburan seperti dirinya. "Ah baiklah, satu, dua, tiga," Jiyong menghintung namun kemudian suara seorang gadis yang bernyanyi membuatnya terkejut. Daripada bernyanyi, nyanyian gadis itu- teman si penelepon- lebih mirip dengan sebuah jeritan dan Jiyong mematikan panggilan itu- ia mengenali suara jeritan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is a Dog
FanfictionCinta seperti anjing, ketika dia mengigitmu, ikat dia bersamamu (Mad Clown - Love is a Dog From Hell). Siapa yang paling terluka? Siapa yang paling mencintai? Ketika aku melihatmu gila karenaku, aku tertawa (Mad Clown - Fire).