***
Kim Heechul akhirnya datang bersamaan dengan perginya matahari dari langit sore hari ini. Pria itu terlihat sedikit buru-buru, namun tidak benar-benar berlari. Ia tahu kalau Lisa sudah sejak tadi menunggunya, namun itu bukan salahnya. Bukan Heechul yang terlambat, tapi Lisa yang datang lebih dulu. "Kau sudah lama menunggu? Kenapa tiba-tiba datang lebih awal?" tanya Heechul, yang sekarang melangkah masuk ke dalam ruang latihan Super Junior dan melihat Lisa tengah duduk disana, di atas sebuah sofa di pojok ruangan sembari bermain dengan handphonenya. "Maaf karena memintamu untuk bertemu disini, aku ada latihan 30 menit lagi dan aku harus membayar makan malam tim atau di pukul kalau terlambat," lanjut Heechul sementara Lisa bergegas bangkit dari sofa begitu melihat Heechul datang.
"Tidak apa-apa, aku tidak menunggu sendirian disini, tadi ada anak pelatihan yang menemaniku, dia pergi begitu aku bilang oppa sudah di tempat parkir. Oppa pasti sering memarahi anak pelatihan,"
"Woah... Kau sudah bergunjing di belakangku? Siapa anak pelatihan yang menemanimu? Taeyong? Jaehyun?"
"Ten,"
"Ten?"
"Ya, Ten... Kenapa? Dia manusia kan? Bukan hantu atau semacamnya?"
"Uhm... Ya, dia manusia, tapi sedikit bermasalah?"
"Oh... Karena kemampuan bahasanya?" tanya Lisa dan Heechul menaikan bahunya, tidak benar-benar menjawab pertanyaan tersebut. Heechul lantas mempersilahkan Lisa kembali duduk, pria itu duduk di sebelah Lisa kemudian mulai membicarakan rencana lagu duet mereka.
Seperti yang sudah Heechul katakan sebelumnya, ia menyukai lagu demo yang Lisa kirimkan dan ia juga menerima tawaran rekaman tersebut. Lagunya memang sedikit berani– menurut Heechul– namun ia tidak keberatan. Di tengah-tengah obrolan itu, Heechul bertanya tentang siapa yang menulis lagu mereka itu.
"Apa Jiyong membantu menulis liriknya? Dia ingin hubungan yang dewasa dan kau tidak? Aku jadi penasaran karena uhm... Lagunya membuatku membayangkan sesuatu yang sangat dewasa? Benarkah aku memakai istilah yang tepat?"
Lisa tertawa mendengar pertanyaan Heechul. Tidak ada campur tangan Jiyong dalam lagu-lagu BEG selama ini, tidak ada juga campur tangan Jiyong dalam lagu-lagu solo yang Lisa nyanyikan selama ini. Lagu berjudul Fxxk You yang ingin Lisa nyanyikan bersama Heechul kali ini sebelumnya milik Gain dan Bumkey. Lisa meminta Gain untuk memberikannya lagu itu padanya beberapa hari lalu dan dengan senang hati Gain memberikan lagu itu pada Lisa– Gain tidak keberatan karena ia juga tidak bisa memasukan lagu itu ke layar TV. Liriknya yang terlalu provokatif rasanya tidak akan lolos sensor di TV.
"Apa yang kau berikan padanya untuk mendapatkan lagu ini?" tanya Heechul penasaran.
"Sesuatu yang wanita butuhkan?" balas Lisa dan Heechul menukar ekspresi wajahnya– yang sebelumnya penasaran jadi ekspresi jahil seolah ia tahu apa yang Lisa berikan pada Gain. "Bukan seperti yang oppa pikirkan, oppa pikir kami mesum? Aku hanya memberinya beberapa botol vitamin untuk perawatan kulit," susul Lisa, membuat Heechul berdecak kecewa.
"Heish! Ku pikir ada transaksi pria atau sesuatu yang seperti itu. Siapa yang tahu kau dan Gain membicarakan pria atau tidak," lanjut Heechul membuat Lisa kembali terkekeh.
"Kenapa? Oppa menyukai Gain eonni? Ingin mendekatinya?"
"Tidak! Gain bukan tipeku, tapi kalau Miryo- maksudku Miryo benar-benar menggemaskan saat sedang bersikap manis. Imagenya seksi dan dingin karena dia rapper, tapi saat merajuk dia benar-benar manis, dia juga sudah cukup dewasa, kau tahu kan kalau usia anggota grup wanita baru akhir-akhir ini-"
"Dia manis, dewasa dan aku yakin dia sudah cukup berpengalaman, mau ku kenalkan?"
"Aku sudah mengenalnya, siapa yang tidak mengenalnya?"
"Maksudku ingin ku atur acara makan malam atau minum bersama dengannya? Tapi Miryo eonni tidak tahan dengan alkohol," tawar Lisa dan Heechul langsung menyetujuinya. Pria itu meminta Lisa untuk mengatur acara makan malam untuk mereka. Mereka berbincang, sampai kemudian Lisa menyinggung alasan kedatangannya, lagunya. "Jadi kapan oppa punya waktu luang untuk merekam lagunya? Sekarang kami sedang merekam musiknya, mungkin dua minggu lagi musiknya akan selesai di rekam,"
"Aku akan mengirimkan jadwalku padamu, bagaimana? Agar kau juga bisa mengatur waktu untukku bertemu dengan Miryo. Tapi jangan menjual jadwalku, bagaimana?"
"Siapa yang sudi membeli jadwalmu, oppa?" balas Lisa.
Pembicaraan itu berlangsung setidaknya 30 menit, para anggota Super Junior satu persatu datang dan begitu latihan mereka akan di mulai, Heechul menawarkan diri untuk mengantar Lisa ke mobilnya. Di perjalanan menuju tempat parkir, gadis itu kembali bertemu dengan Ten. Kali ini bocah itu tengah berdiri di depan papan pengumuman sembari memperhatikan kaki bersandalnya yang dibalut dengan selembar scarf sutra. Sapu tangan itu milik seorang anggota grup wanita legendaris, milik Lisa.
"Oh? Dia belum pergi mengobati kakinya," celetuk Lisa disaat ia melihat Ten.
"Siapa? Ten?"
"Hm... Kenapa dia berdiri disana?"
"Mungkin melihat daftar penari yang akan ikut Super Show tahun ini. Tapi setahuku dia tidak terpilih untuk ikut Super Show,"
"Kenapa?" tanya Lisa. "Tariannya luar biasa,"
Heechul bertanya, apakah Lisa sudah pernah melihat tarian Ten dan gadis itu berkata kalau mereka sudah pernah menari bersama– tadi, sebelum Heechul datang. Melihat Ten berlatih sendirian, membuat Lisa mengingat masa lalunya. Melihat Ten yang berlatih dengan sangat keras, membuat Lisa mengingat dirinya yang lama. Rasa iba serta prihatin menjalar di sekujur tubuh Lisa setiap kali ia melihat Ten.
"Ada banyak anak pelatihan di agensimu, kenapa kau mengasihani anak pelatihan disini? Karena bocah itu tampan? Oh ayolah kekasihmu juga tampan," komentar Heechul, yang sama sekali tidak berniat untuk menghampiri Ten. Kedua senior itu hanya berjalan, melewati Ten seolah bocah yang tengah kecewa karena tidak terpilih itu tidak terlihat.
"Selamat malam sunbaenim," sapa Ten, yang tentu harus bersikap sopan pada semua senior di perusahaannya. Entah ia mendengar pembicaraan Lisa dengan Heechul atau tidak, namun Ten tetap tersenyum ketika ia menyapa kedua senior itu.
"Selamat malam," balas Heechul dan Lisa bersamaan. "Ku dengar tadi kau menemani temanku, terimakasih, bagaimana keadaan kakimu? Jangan kecewa, kau tidak terpilih bukan karena tidak berbakat, kau cidera," lanjut Heechul, yang kemudian menepuk bahu Ten, menunjukan perhatian atau mungkin hanya sekedar formalitasnya saja.
"Ya, aku akan berusaha lebih keras-"
"Jangan berusaha lebih keras sebelum mengobati kakimu, kau bisa kehilangan mereka kalau membantah ucapanku," potong Lisa sembari menunjuk satu pergelangan kaki Ten dengan tangannya. "Jangan lupa mengembalikan scarf ku, tasku kesepian tanpanya," lanjut gadis itu, membuat Ten lantas membungkuk, hendak melepas scarf di kakinya dan mengembalikannya pada Lisa.
"Ya! Bodoh! Kembalikan nanti, setelah kau pergi mengobatinya, kau ingin memamerkan kakimu yang bengkak? Tidak akan ada yang memuji kaki bengkakmu, sembunyikan itu," tahan Lisa, memegangi bahu Ten agar bocah itu tidak melepaskan scarf dikakinya.
"Tidak apa, dia tidak akan ingat walaupun kau tidak mengembalikan scarf-nya, pakai saja," lanjut Heechul, yang lantas membuat Ten bergegas berterimakasih.
Lisa akhirnya pergi meninggalkan gedung SM Ent. dengan mobilnya. Gadis itu mengemudikan mobilnya menuju gedung agensinya– sampai kemudian ia harus menepi karena sebuah panggilan masuk ke handphonenya. Panggilan itu berasal dari Jiyong dan pria itu menelepon untuk mengajaknya bertemu. Mungkin meminta maaf sekali lagi atau sekedar mengajaknya berkencan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is a Dog
FanfictionCinta seperti anjing, ketika dia mengigitmu, ikat dia bersamamu (Mad Clown - Love is a Dog From Hell). Siapa yang paling terluka? Siapa yang paling mencintai? Ketika aku melihatmu gila karenaku, aku tertawa (Mad Clown - Fire).