Hidup itu selalu dihadapkan dengan dua pilihan. Antara harus bertahan atau memilih untuk berhenti.
-Belva Aurelia-"Mama!" pekik gadis itu.
"Mama mau kemana?"
Wanita itu hanya tersenyum kecil sambil melambaikan tangan. Kemudian dia berjalan menjauhi gadis yang tadi memanggilnya. Dia bahkan tidak menjawab pertanyaan gadis kecil itu.
Karena sang gadis bingung dengan apa yang terjadi, dia terus memanggil nama wanita yang dia sebut-sebut Mamanya itu. Namun semakin lama, wanita itu semakin menghilang dari hadapannya.
"Jangan pergi, Ma! Aku sayang sama Mama. Mama nggak boleh pergi!"
"Mama!"
Gadis itu tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Menatap langit-langit kamarnya seraya mengusap keningnya yang basah karena keringat. Dengan napas yang terengah-engah dia berusaha membuang pikiran tentang mimpinya tadi.
Setelah berhasil menetralkan pikirannya, dia bangkit dari posisi tidurnya dan memilih keluar dari kamarnya menuju dapur untuk sekadar mengambil air minum.
Dia, Belva Aurelia.
Gadis cantik berusia 17 tahun, yang kini sedang mendudukkan dirinya di kursi meja makan sambil menuangkan air untuk dia teguk. Dia menatap nyalang foto yang terpajang rapi di dinding. Wajah cantik Mamanya yang selalu dia rindukan.
Tak bisa ia pungkiri, telah genap 11 tahun Mamanya meninggalkannya. Dan selama itu pula dia tidak bisa mengenyahkan bayangan bagaimana Mamanya meninggalkannya. Belva memang masih terlalu kecil saat itu, namun dia bisa merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang sangat dia sayangi untuk selamanya.
***
Cerita pertama aku😘
21 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Indisposed ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ⚠️Harsh words, violence or threat of violence. Beberapa bagian mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah 13 tahun⚠️ Disaat takdir terlalu kuat untuk dilawan. Dan dunia terlalu jahat untuk tetap membuatnya bertahan. Disaat itulah Tuhan me...