Chapter 8

2.2K 204 26
                                    


Yeri masih belum turun dari taksi yang ditumpanginya, entah kemana dia harus pergi. Yeri memutuskan tidak menemui Mark hari ini dan meminta maaf melalui pesan yang ia kirimkan

Yeri :
Mark, maaf sepertinya hari ini aku tidak bisa menemuimi. Dan aku juga minta maaf atas kelakuan Jungkook padamu, kuharap kau tidak tersinggung dengan perkataan Jungkook. Jangan mengihindariku dan ku harap kita masih bisa berteman.

Mark :
Santai Yerm, kenapa kau berlebihan sekali. Aku tau sikap Jungkook seperti itu. Tenanglah. Dan aku tetap akan menjadi temanmu, tolong jangan samakan aku dengan teman yang meninggalkanmu.


Yeri:
Kau temanku yang paling berharga Mark. Terimakasih

Mark:
Kau tidak bertengkar dengan Jungkook kan? Jangan marah dengannya, dengan sikap Jungkook yang ya kau tahu maksudku aku rasa wajar dia membalas pesanku seperti itu.

Yeri:
Sepertinya pernikahanku salah Mark. Sikapnya tidak berubah, tidak pernah mengerti perasaanku dan kekanakan.

Mark:
Sadarlah Yerm, jangan gegabah tenangkan pikiranmu lebih dulu.

Yeri:
Dia tidak mempercayaiku dan aku juga tidak mempercayainya.

Mark:
Kau dimana? Jangan berpikiran sempit. Pernikahanmu bukan main main.

Yeri hanya membaca pesan Mark.

Yeri enggan membalas pesan Mark, pikirannya kacau, perasaannya tidak karuan sebenarnya bukan karna masalah hari ini saja tapi juga masalah yg lainnya. Yeri tau Jungkook sepenuhnya tidak salah. Cemburu? Wajah jika Jungkook merasakannya tapi Yeri juga tidak bisa diam saja melihat Jungkook selalu memperlakukan Mark seperti orang brengsek dan jahat.
Berlebihan terhadap Mark? Memang, karna Mark satu - satunya teman yang bertahan dengan sikap Jungkook yang kekanakan. Mark tetep berteman dengan Yeri sampai saat ini tidak seperti yang lain..

Orang itu...

Berubah...


"Sudah sampai tujuan anda nona" kata Supir taksi yang membuyarkan lamunan Yeri

"Ah.." Yeri melihat ke luar cendela "Terimakasih pak"

"Aku merindukan tempat ini" gumam Yeri

---

Jungkook masih membayangkan wajah Yeri tadi. Jungkook berubah, dia tidak tau harus apa, Yeri tidak ada disisinya sekarang, entah kapan Yeri kembali padanya. Jungkook melampiaskannya dengan minum minuman keras, Jungkook belum sepenuhnya mabuk tapi pandangannya sudah mulai samar-samar karna cairan dari matanya hampir keluar.

"Yerim-aaa.."

"Yerim.."

"Yerimku.."

Jungkook terus memanggil Yeri berharap Yeri tidak benar-benar pergi dan kembali untuknya.

----

"Tempat ini tidak berubah sama sekali" gumam Yeri

"Yerim?" panggil seseorang

"Kak Irene?"

"Wah benar dugaanku, kau Yerim. Kenapa kau disini Yerim?"

Irene adalah tetangga Yeri dulu saat Yeri masih sekolah menengah bahkan Jungkook juga kenal dengan Irene. Yeri memutuskan untuk pergi ke tempat tinggalnya dulu, tepatnya tempat dimana ayah dan Yeri terakhir tinggal bersama. Ya benar, Yeri yatim piatu. Ibunya meninggal saat melahirkan Yeri dan ayahnya meninggal karena kecelakaan. Rumah Yeri dulu tidak terlalu jauh dari apartemen yang ia dan Jungkook tinggali sekarang.

(JUNGRI) POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang