Chapter 7

2.3K 198 15
                                    

Yeri memutuskan untuk tidak berangkat kuliah tentu saja karna kondisi tubuh Yeri yang masih sakit ditambah malu dengan lehernya yang penuh dengan tanda merah sekalipun itu perbuatan suaminya sendiri, bisa di bayangkan bagaimana mahasiswa yang mengangumi Jungkook membicarakan dan mengumpat padanya. 

Yeri berniat menelpon Saeron untuk meminta bantuan mengirimkan tugas Yeri yang harus dikumpulkan hari ini. Yeri terus mencari ponselnya mulai laci, meja, tempat tidur, pokoknya disetiap tempat.

"Jung, lihat ponselku gak?"

Jungkook menggelengkan kepalanya dan tetap asik bermain game tanpa berniat membantu Yeri mencari ponselnya

Yeri mencoba menggeser Jungkook yg tengah duduk bersandar dengan bamtal di tempat tidur mereka

"Aishhh.." Jungkook merasa terganggu makanya dengan terpaksa Jungkook menggeser badannya

"Ketemu" Kata Yeri senang karena menemukan ponselnya

Jungkook melirik sekilas

----

Yeri yang tengah duduk disofa ruang tamu langsung menelpon Saeron

"Halo Sae"

"Yeri, ada apa"

"Sae aku butuh bantuanmu, aku tidak bisa berangkat kekampus hari ini"

"Bantuan? Tentu saja tapi tumben banget Yer kamu nggak berangkat"

"Benarkah.. Kau memang terbaik mumumu"

"Kau butuh bantuan apa Yer dan satu hal lagi kau belum menjawab pertanyaanku kenapa kau membolos"

"Akan ku kirimkan file tugasku ke email mu dan aku minta tolong berikan pada dosen Kim ya Sae katakan aku sedang sakit"

"Kau sakit?"

"Sedikit tapi sudah mendingan kok sekarang"

Yeri tidak  berbohong pada Saeron kalau dirinya sakit. Memang kenyataannya Yeri merasakan sakit di seluruh tubuhnya karna Jungkook.

"Istirahatlah dulu Yer. Masalah tugas serahkan padaku nanti akan ku sampaikan pada dosen Kim"

"Terimakasih ya Sae, kau benar benar baik"

"Eh Yer. Ponselmu sudah kembali"

"Heh apa maksudmu? Ponselku tidak hilang kok"

"Aku tadi bertemu Mark, dia bilang padaku kalau aku bertemu denganmu kau harus menelpon balik Mark"

"Aneh. Apa Mark berkata lain padamu selain itu Sae?"

"Tidak. Hanya itu saja Yer"

"Ahh baiklah Sae terimakasih sudah menyampaikan pesan Mark padaku"

"Jangan bertrimakasih  terus padaku Yer, istirahatlah jangan membuatku kesepian dikampus sendiri hahaha"

"Secepatnya aku akan sehat dan berkencan denganmu hahahah"

"Yasudah ya Yer, aku harus kuliah sekarang. Aku akan menelponmu lagi nanti"

"Semangat Sae kuuu" Yeri memutus panggilannya dengan Saeron

"Kenapa Mark berkata seperti itu" gumam Yeri
Yeri lalu memeriksa pesan masuk diponselnya, betapa terkejutnya saat tau isi percakapannya dengan Mark lebih tepatnya pecakapan Jungkook dan Mark.

Sesegera mungkin Yeri mengirim pesan pada Mark

Yeri :
Mark, bisa kita bertemu. Aku ingin meminta maaf padamu T.T

Mark :
Ini Yeri atau Jungkook? :D

Yeri :
T.T jangan membuatku sedih. Ayo kita bertemu

Mark :
Sore nanti. Tempat biasa


Yeri yang akan berdiri menyiapkan dirinya bertemu Mark tertahan oleh tangan kekar yg menariknya kembali duduk  di sofa, siapa lagi kalu bukan Jungkook.
Yeri terheran sejak kapan Jungkook ada disitu bukannya Jungkook sedang asik bermain game tadi begitulah pikiran Yeri

"Aku merindukanmu" kata Jungkook yang langsung memeluk Yeri

Awalnya Yeri hanya diam tapi melihat kelakuan Jungkook yang sudah lancang terhadap Mark, Yeri tidak bisa membiarkannya

"Lepas Jung" Yeri mencoba menyingkirkan tangan Jungkook

"Ku bilang aku merindukanmu" Jungkook tidak melepaskan Yeri begitu saja, wajahnya sekarang bahkan sudah ditenggelamkan di leher Yeri

"Aku mau pergi bertemu Mark" jawab Yeri to the point, jujur Yeri tidak tau lagi menghadapi sikap kekanakan Jungkook padanya

Jungkook melonggarkan pelukkannya pada Yeri "Jangan pergi" kata Jungkook yang menatap Yeri tajam

"Kau ketelaluan dan aku harus minta maaf"

"Memang apa salahku, bukankan wajar jika aku cemburu?" nada Jungkook sedikit meninggi

"Wajar kau bilang? Jung sadarlah"

"KENAPA KAU TERUS MEMBELA MARK" bentak Jungkook

"Kau membentakku?"

Jungkook mengusap wajahnya dengan kasar "Yerim, aku sedang tidak ingin bertengkar"

Yeri menatap tanjam Jungkook "Dan aku sedang tidak ingin melihat wajahmu"
Yeri lalu pergi meninggalkan Jungkook kekamar dan tidak lupa Yeri mambanti pintunya sangan keras lalu menguncinya.

Jungkook tidak tinggal diam, dia terus memanggil Yeri dan meminta maaf pada Yeri. Terus menerus.

Klek..
Pintu kamar mereka terbuka, Jungkook yang daritadi berdiri didepannya langsung menghampiri Yeri. Menggunakan  hoodie hijau dibalut syal hitam menutupi lehernya, memakai celana Jeans, dan sepatu cats favoritenya Jungkook yakin Yeri akan pergi kesuatu tempat.

"Kau mau kemana? Maafkan aku Yerim" Jungkook menahan tangan Yeri tapi ditepis begitu saja oleh Yeri
Yeri menghiraukan Jungkook bahkan tidak malihat kearah Jungkook sama sekali

"Jangan mengabaikanku Yer, jawab aku?" lagi lagi Jungkook menahan tangan Yeri

Yeri menepisnya lagi tanpa berkata apapun, terus berjalan menghiraukan Jungkook.

Brugg..
Jungkook mendorong Yeri ketembok dan mencoba menciumnya dengan paksa. Yeri memberontak memukul dan mendorong tubuh Jungkook. Jungkook yg kalut dengan emosinya tidak berhenti berusaha mencumbui istrinya sendiri.

Plakk..
Yeri menampar wajah Jungkook. Jungkook merasakan panas dipipinya tapi jauh lebih merasakan panas dihatinya begitu melihat Yeri menangis.

"Biarkan aku sendiri Jung" Yeri masih menagis lalu mendorong tubuh Jungkook dan pergi meninggalkannya

Jungkook hanya membatu begitu melihat Yeri meninggalkannya

"Akhhhh.." Jungkook bertriak dan melempar semua benda yang bisa dijangkaunya


Bersambung...




Sekali lagi terimakasih banyak buat temen temen semua yang mampir buat baca ceritaku ini..🌠

(JUNGRI) POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang