#2

3.3K 241 14
                                    

"Ibuuu!!!"

Suara triakan seorang anak berhasil membuat Yeri kehilangan waktu istirahatnya.

Tunggu anak kecil? Ibu? Apa itu Joon?

Hah? Jam berapa sekarang? Kenapa Joon sudah pulang?

"Ibuuuu!!!"

Yeri baru saja melangkahkan kakinya untuk memastikan apa benar itu Joon atau bukan.
Memang benar dugaan Yeri, anak yang bertriak tadi adalah Joon. Tapi Yeri semakin heran begitu melihat Jungkook juga sudah pulang apalagi bersama Joon.

Jika Joon yang pulang, Yeri masih bisa memaklumi mungkin saja sekolahnya memang dipulangkan lebih awal. Tapi Jungkook, tidak pernah Jungkook pulang seawal ini biasanya dia selalu pulang larut bahkan pernah pulang pagi jika pekerjaannya banyak.

Jungkook berjalan mendahului jagoan kecilnya itu dan seperti biasa Jungkook memeluk Yeri dihadapan Joon, tak lupa juga mengatakan bahwa Yeri adalah miliknya.

"Ibu! Aku tidak suka Ayah!"

Yeri mencoba melepaskan tangan Jungkook yang melingkar dipinggangnya tapi memang sifat Jungkook yang menyebalkan, dia tidak mau melepaskan Yeri.

"Joon!! Ibu milik Ayah!"

Jungkook malah meledek Joon hingga membuat jagoannya menangis sekarang, Yeri tidak habis pikir dengan apa yang ada di kepala Jungkook.

Padahal saat Joon lahir Jungkook sangat mencintai putranya itu bahkan hal pertama yang dia lakukan saat pulang kerja adalah menggendong Joon dan menciumi pipi gembulnya tapi sekarang, Jungkook selalu membuat Joon menangis meskipun Yeri tau bukan itu maksud Jungkook.

Semua berawal dari alasan yang sepele, Jungkook bilang waktu Yeri terlalu banyak untuk Joon saat putra pertamanya itu sudah mulai berbicara. Demi apapun, Alasannya sungguh tidak masuk akal.

"Joon tidak boleh seperti itu sayang memang ayah kenapa?"

Yeri masih berusaha melepas tangan Jungkook sambil menenangkan Joon.

"Ayah bilang ibu akan tidur dengan ayah nanti malam"
"Joon ingin tidur dengan ibuuu"

"Ayah berbohong sayang, malam ini Ibu akan menemani Joon oke?!"

"Apa?! Yerim malam ini kau tidur denganku!"

Jungkook tidak terima dengan perkataan Yeri hingga tanpa sadar Jungkook melepaskan pelukkannya pada Yeri.

Tentu saja itu kesempatan bagi Yeri, dengan cepat Yeri lalu menggendong Joon yang masih menangis

"Ibu" tangan kecil Joon memeluk leher Yeri lalu dengan cepatnya tangisan Joon berhenti lalu Joon tersenyum sangat bahagia

"Joon kan sudah besar jadi tidak boleh tidur dengan Ibu terus mengerti?"

Jongkook masih saja keras kepala, sungguh Yeri bingung harus berbuat apa.

"Ayah juga sudah besar"

"Justru karena Ayah sudah besar makanya Ibu harus bersama Ayah"

"Joon juga sudah besar"
"Pokoknya, Joon tidur dengan Ibu!"

Yeri hanya diam, dia sudah kebal dengan hal semacam ini. Sungguh didalam hati kecil Yeri, dia selalu berharap Jungkook pulang terlambat, kelelahan dan kemudian tidur dengan tenang tanpa menganggunya.

"Iya sayang, nanti Ibu tidur dengan Joon. Oke"

"Sekarang kita makan dulu eum" lanjut Yeri

Untung saja Joon menurut, Joon lalu berlari kemeja makan dengan semangat. Meninggalkan Ibu dan Ayahnya berdua.

"Kau kenapa sih Jung! Jangan bersikap seperti anak kecil!"

"Aku harus bagaimana? Aku tidak mau tau nanti malam kau harus tidur denganku!"

Melihat ekspresi wajah Jungkook yang tidak bersahabat, Yeri memilih mengalah. Dia tidak mau ada perdebatan kekanakan sekarang.

"Akan ku usahakan"

Jungkook memeluk Yeri sangat erat "Aku merindukanmu Yerim"

"Sangat" lanjutnya

Yeri membalas pelukkan Jungkook, Yeri sadar jika dia sebenarnya juga merindukan suaminya.

"Aku akan membujuk Joon tapi kau tidak boleh merusaknya, eum"

Jungkook yang membenamkan wajahnya dileher Yeri mengangguk dan sesekali menciumin leher istrinya.

"Aku mencintaimu Yerim" bisik Jungkook

"Iya aku tau"

Yeri mengusap rambut Jungkook, dia tau dengan sikap Jungkook dulu sebenarnya ada sedikit kewajaran dengan sikapnya sekarang mengingat Yeri memang sangat jarang mengurus Jungkook.

"Ibuuu!!!!"

Dan jangan lupakan Joon putra mereka yang sangat menyukai Yeri sedang menunggu mereka diruang makan.


















👋

(JUNGRI) POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang