15

909 76 0
                                    

Di kediaman Nijimura jauh di ujung hutan terlarang.

Sang ayah tengah merawat anaknya yang buta, tak bisa melihat karena matanya di ambil sebagai hukuman dari Akashi Seijuuro.

Tok tok tok

"Eh? Ayah sepertinya ada tamu" ucap Shuu.

"Kau benar" ucap sang ayah beranjak keluar.

.
.
.
Tampak Seiya ditengah turunnya salju, sembari menggenggam botol kaca mahal berisi kedua mata milik Shuu.

"Anno, dochira sama desuka?"

"Saya, Akashi Seiya, saya hendak mengembalikan kedua mata milik Shuu, saya mohon maaf yang sebesar besarnya" ucap Seiya menunduk sedalam mungkin karena rasa bersalahnya.

Ketulusan Seiya sungguh Membuat Chihiro terkejut.Namun mata itu baru dapat di pasang, hanya setelah sepuluh tahun berlalu.

"Ka-kalau begitu, tolong ijinkan saya membantu mengurus Shuu hanya sampai, mata itu kembali bisa di pasang" dengan lemah lembut ia memohon dalam.

"Ba-baiklah, tapi aku harus membicarakannya dengan Shuzo-san dahulu"

"Ba-baiklah"

"Kalau begitu, masuklah terlebih dahulu, Seiya-"

"Tolong panggil saya Aka, bisa repot kalau Shuu tahu saya ada di kediamannya" ucap Seiya seolah Shuu sangat membenci nya.

"Emp kau benar, pokoknya masuklah dahulu, karena udara cukup dingin diluar sini, bukan"

"Baik, arigatou" ucap Seiya tetap merasa tak enak.

.
.
.
Setelah berbincang dengan Nijimura Shuzo kepala keluarga Nijimura, yang memilki kuasa atas keluarga ini.

Tok tok tok

"Masuk" ucap seseorang dari dalam yang tengah duduk di atas kasur, dengan mata terpejam.

"Ayah?"

"Iya ini aku, dan Aka. Dia akan menjadi pelayanmu dari pagi hingga sore, mulai hari ini dialah yang bertugas melayani semua keperluanmu" ucap sang ayah ramah.

"Hmp, wakatta" ucap Shuu memejamkan mata, sungguh mengiris hati Seiya, karena dialah anak tunggal keluarga Nijimura yang terhormat buta.
.
.
.
Semenjak hari itu Seiya terus berangkat pagi dan pulang sore, Seijipun tahu mengapa sang adik kembarnya bertingkah seperti itu.

Sementara ia harus berhenti sekolah sejenak, lagipula ia bisa sekolah di masa yang ia inginkan karena ia hidup lama.

Suatu pagi di saat Nijimura Chihiro dan Nijimura Shuzo pergi ke suatu pertemuan penting, terdengar suara benda terjatuh dari ruangan Shuu.

"?????" Seiya tak mengatakan apapun, karena Aka yang ia perankan adalah, Aka si pelayan yang bisu.

"Aku baik-baik saja" ternyata Shuu terjatuh dari kasur nya.

'Apa ada yang terluka? Apa dia terluka' khawatir Seiya masih merasa bersalah, setiap hari nya tak ada ia lewatkan tanpa rasa bersalah.

"Hahaha, sungguh ironik. Aku bisa bergerak tapi buta, dan kau bisa melihat tapi lalu bisu" ucap Shuu tersenyum pahit.

Seiya langsung meraih telapak tangan Shuu, dan menuliskan kata demi kata.

'Maaf'

"Kenapa kau yang minta maaf, bodoh" ucap Shuu, mulai tersenyum sedikit.

"Oiya aku mencium wangi manis, wangi apa ini?" ucap Shuu lagi.

Lalu tanpa bersuara ia menulis di tangan Shuu kembali.

'Aku membuat castela untuk, tuan muda. Ini kue manis dari dunia manusia' tulis Seiya.

"Manusia? Apa kau pernah tinggal di dunia manusia?" ucap Shuu.

'Ah, emp. Aku sekolah bersama dengan saudaraku dahulu sekali' tulis Seiya.

"Ehhhh" lalu semenjak itu hampir setiap hari Shuu selalu minta, di ceritakan kisah Seiya dan setiap hari, juga Seiya selalu membawakannya makanan buatannya sendiri.

Tanpa terasa di dunia mereka, waktu terasa sangat cepat, dan 10 tahun pun berlalu, ini saatnya mereka mengembalikan kedua mata Shuu.

Malam itu sebelum Seiya pulang, tiba tiba Shuu menggam tangan Seiya.

"Besok datanglah pagi, aku harap aku bisa melihat wajah yang telah merawat ku selama ini" ucap Shuu dengan penekanan yang berarti, sangkin bersemangatnya menyambut hari esok dan melihat wajah pelayan misteriusnya ini.

'. . .' namun Seiya tahu itu tak pernah terjadi, seperti janjinya pada Akashi Seijuuro. Bahwa ia tak akan menemui Shuu setelah ia bisa melihat kembali.
.
.
.
Pagi menjemput, rambut putih itu di pangkas hingga tampak baru, mata yang biasanya terpejam kini mulai terbuka kembali.

"Ayah, Oto-san. Dimana pelayan ku? Dimana Aka, aku ingin melihatnya" ucap Shuu sangat bersemangat.

"Empp" Chihiro sang ayah bingung harus bilang apa.

"Ada apa ayah, Oto-san?" Shuu mendesak mereka. Kenapa pelayannya yang merawatnya selama 10 tahun ini justru tak muncul, disaat ia sudah bisa melihat kembali.

"Ehmp, ini perjanjian dari nya sendiri. Kalau kamu sudah bisa melihat maka ia akan berhenti menjadi pelayanmu" ucap Sang oto-san menjelaskan, dan Shuu seperti ditampar, ia tak terima dengan jawaban itu.

"Kenapa!?"
.
.
.
Tok tok tok

Di tempat lain tampak Seiya, tengah memandangi langit biru di dalam kamarnya.

"Nii-san, apa nii-san melihat Seiji-nii?" ucap Tetsuna mencari cari sang kakak tertuanya.

"Ah, dia bilang ia ada urusan di dunia manusia. Bukannya ia menemani si manusia  yang mirip denganmu itu" ucap Seiya sembari tersenyum parau.

"Nii-san~, kenapa nii-san tampak tengah bersedih" ucap Tetsuya memasuki ruangan sang kakak kedua.

"Eh, aku? Hahaha kemari lah, aku ingin bersama dengan adik bungsuku ini" ucap Seiya dengan lembut sembari mengalihkan pembicaraan.

TBC

Kok susah  di upload ya?

Bingung (╯︵╰,)\

Reinkarnasi [Vampir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang