5

1.8K 148 6
                                    

Hari itu, Kuroko masuk seperti biasa.


Bedanya ia kini berangkat dengan Chihiro.

Begitu sampai di loker sepatu, ia menabrak seseorang yang tengah berjalan sambil membaca buku,


dengan kacamata berbingkai tipis dan sederhana.

"Su-sumimasen"

Kuroko mengambil buku yang terjatuh, dan menyerahkannya kembali.

"Akashi?!"


Chihiro terkejut dengan siapa yang memakai kacamata dengan kerennya.

"A-Akashi-san?"

Kuroko kali ini lebih lebih dan lebih terpesona,

daripada saat ia melihat Midorima kemarin.

"Emp, terimakasih,

Tetsuya" ucap Akashi menerima buku lalu pergi berlalu.

Deg deg deg

Kuroko tiba tiba memegang dadanya,

entah kenapa jantungnya tak mau tenang,

berdetak begitu cepat hingga membuatnya panik.

"Tetsuya?"

Chihiro merasa ada yang aneh pada Kuroko.

"Eh?

Ya Nii-san,

ada apa?"

"Nanti istirahat kita makan bersama ya?" ucap Chihiro mengusap kepala Kuroko lembut.



"Ya, kalau gitu aku duluan nii-san" ucap Kuroko berjalan masih dengan memegangi dadanya.

.

.

.

Setelah istirahat, Nijimura terus mengikuti Chihiro.


"Chihiro, sudah dong marahnya,

kan kemarin aku sudah minta maaf" ucap Nijimura mengikuti Chihiro sedari keluar kelas.


"Nijimura-san jangan mengikutiku!"

"Chihiro~"


"Aku mau makan bersama dengan Kuroko,

jadi berhenti mengikutiku!"


"Aku juga ikut"


"Dan, Akashi?" ucap Chihiro melihat Akashi pun sama dengan Nijimura.

"Akupun sama" ucap Akashi cuek.
.

.


.

"Nii-san?"

"Gomen Kuroko,

katanya mereka juga ingin bergabung" ucap Chihiro pusing.

"Tentu saja nii-san.


Akashi-san, untuk yang kemarin terima kasih sudah menolongku,

Nijimura-san mo arigatou"

"Tetsuya, mau main ke rumahku?" ucap Akashi intens,

dan ke tiga nya tiba tiba terpaku.

"Oi Akashi-!" tiba tiba Chihiro meninggikan suaranya.


"Emp, wakatta" ucap Kuroko.


Reinkarnasi [Vampir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang