24

399 27 3
                                    

Mencintalah seperti kamu mencinta
Jangan pikir yang dibenak pasanganmu
Mencintalah seperti yang kau ingini
Jika beruntung bisa saling mencinta

Walaupun terluka
Walau melukai
Semakin serius kamu makin tidak menyadarinya

No Way!
Berawal dari ciuman
Sebelum pakai teori
Gunakanlah dulu emosi
Do It!
Berawal dari ciuman
Memeluk erat lehernya
Yaaa. Sebagai pengganti salam

Apa kamu memahami arti dari cinta?
Kebaikan saja tak membuat orang terkesan
Apa kamu tahu kekuatan dari cinta?
Jika saling pandang akan merebut semua

Orang lain itu
Bukan urusanku
Setiap memikirkan, Moralku hilang kesadaran

Black Out!
Diakhirnya lihat lah mimpi
Sebelum memikirkan takdir
Buang dulu kesombonganmu
Do It!
Diakhirnya lihat lah mimpi
Mengungkapkan cinta itu
Tidak membutuhkan jawaban

.

.

.

"Uso" ucap Tetsuna, lalu Ushio langsung berbalik dan menatap Tetsuna,



"Entah mengapa aku tahu,

Kalau belok disini kan ada dirimu

Dari arah sinar mentari,

Akhirnya ku merasa kamu semakin dekat,

Karna cintaku sungguhan,

Ada hal tak masuk akal,

Kebetulan terus berulang,

Itu pasti pertanda takdir, Tetsuna" ucap Ushio begitu puitis untuk sesaat.




"Demam sesaat ini bagaikan mimpi buruk,

Bahkan pasien terlihat seperti kekasih,

Cinta itu selalu tidak diketahui,

Mungkin akan menjadi infeksi

Meski pun sudah diberikan vaksin,

Namun tetap saja tak berfungsi,

Aku akan mendapatkan banyak ciuman,

(Tetsuna menyentuh bibir Ushio dengan jemarinya)

Ya, sekarang aku memeluk seseorang di dekatku,

Hanya dengan bertemu sekali saja
Aku dapat merasakan takdir,

Mabuk cinta dengan tatapan kosong,

Sebuah mimpi yang begitu bodoh,

Bahkan dokter yang hebat sekali pun
Tidak dapat memberikan pengobatan,

Kisah cinta yang penuh rangsangan,

Ah, aku teracuni oleh gejala yang berbahaya ini" ucap Tetsuna mengacau.




"Kalau begitu biarkan aku menjadi dokter untukmu" ucap Ushio berbisik lembut di telinga Tetsuna yang sensitif.



"Jadi maukah kau melakukan sesuatu untukku, Kaichou?" ucap Tetsuna menatap Ushio serius, dan yang lain ikut memerhatikan,


"Bisakah Kaichou menandaiku?" ucap Tetsuna memberikan tengkuknya untuk di gigit oleh Ushio tanda mereka takkan bisa terpisahkan kelak.



"Wakatta,


Kalau hanya itu cara agar kau bisa percaya padaku" ucap Ushio serius.



"Tolong gigitlah yang keras,



Sampai luka ini kelak berbekas selamanya,


Dengan begitu aku bisa memikirkan,


Kalau apa yang Kaichou katakan adalah yang sesungguhnya" ucap Tetsuna bersikap Tsun Tsun seperti Midorima Shintaro.




"Wakatta" ucap Ushio langsung menarik napas dalam,



Dan menancapkan taring vampirnya yang tiba tiba memanjang,



Mulai menembus kulit tengkuk leher Tetsuna,



Semakin dalam, semakin banyak darah yang Ushio minum,



"Egh!?"



namun Ushio seperti tak mendengat suara Tetsuna, ia terus menancapkan taringnya.



Semakin dalam semakin banyak darah yang mulai membasahi bajunya.




"USHIO SUDAH CUKUP!?" ucap Seiji menepuk pundak Ushio keras,





"Eh!?

Tetsuna?" Ushio akhirnya sadar, bahwa Tetsuna sudah tak sadarkan diri dan darah di pundak bekas gigitan Ushio masih mengeluarkan darah,




"Tetsuna!?


TETSUNA!?" ucap Ushio tiba tiba sangat amat panik,


"Tenanglah, Ushio-kun.




Tetsuna hanya pingsan,


Sebaiknya kita kembali ke istana, jadi luka bekas gigitanmu bisa di obati" ucap Seiya ikut mendekati Ushio.



"Wa-wakarimashita, Seiya-san" ucap Ushio tanpa pikir panjang dia langsung berlari ke dalam istana,



meninggalkan para penghuni istana yang sebenarnya di belakang.

.

.

.

Setelah itu.  .   .



"Egh~?" Tetsuna terbangun di tempat tidurnya,


"Kau sudah bangun, nodayo?" ucap Midorima, orang yang tengah merawat luka Tetsuna,


"Shintaro jii-chan" ucap Tetsuna menatap Midorima,



"Ada apa?


Kalau kau mencari Ushio, dia ada di sana nodayo" ucap Midorima menunjuk ujung ruangan.




Dimana Ushio dengan kantung mata yang mulai menghitam,



Tengah duduk dengan menggumamkan sesuatu, entah apa?




"Ada apa kau seperti ingin mengatakan sesuatu padaku?" ucap Midorima kini kembali menatap Tetsuna.



"Anno, jii-chan.


Dulu aku bilang gak mau sekolah lagi,


Tapi kini, aku mau tetap melanjutkan sekolahku bersama dengan Kaichou" ucap Tetsuna.



"Tetsuna sekarang sudah dewasa ya~" ucap Midorima meng elus kepala Tetsuna.




"Kalau begitu aku akan berbicara dengan Akashi dulu,



Jadi kau bicaralah lagi dengan dia" ucap Midorima melihat sedikit iba dengan Ushio yang masih di ujung ruangan.



"Emp, wakarimashita jii-chan" ucap Tetsuna.


TBC

Reinkarnasi [Vampir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang