|5| Terpukau Sejenak

117K 11.7K 1.1K
                                    

Pandangannya membuat diriku terpaku sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangannya membuat diriku terpaku sejenak. Aku mencoba mengelak tapi pesonanya menjerat. Apakah aku mulai tertarik pada gadis itu?

Dengan susah payah ia berjalan menuju ke ruang tunggu dengan dress pengantin seperti ini. Ternyata gaun ini sangat berat tak seperti dugaannya. Ujung gaun itu terdapat tebaran berlian yang asli, gaun yang ia gunakan sangat mengeksplor bentuk tubuhnya terutama bagian dadanya. Ia merasa sedikit canggung ketika harus menggunakan pakaian terbuka seperti ini didepan calon mertuanya.

"Masyaaallah, kamu cantik sekali," puji Bunda Rani saat Lembayung berada dihadapannya.

Zidan yang kebetulan sedang bermain game online pun memalingkan wajahnya ke arah Lembayung. Ia tercengang sesaat ketika melihat bentuk badan Lembayung yang begitu pas ketika menggunakan gaun itu. Sadar akan pikirannya, Zidan segera menggelengkan kepalanya berusaha untuk mengusir pikiran itu.

"Kenapa, nak?" tanya Ranti saat melihat Zidan menggeleng keras seperti itu.

"Eh, enggak, ma. Cuman pening aja," alibinya.

Mana mungkin ia mengatakan yang sebenarnya bahwa ia mengagumi lekuk tubuh Lembayung. Ia tak sebodoh itu untuk mengutarakan pikirannya terhadap gadis cupu seperti itu.

"Alah, ngaku aja kalo tertarik sama Lembayung," goda Bunda Rani.

"Bun, jangan mulai, deh," ucap Zidan malas ketika sang Bunda menggodanya.

"Besok acara sakral kalian, loh. Kamu pasti tambah cantik kalo di make up sedikit," tutur Bunda Rani memuji Lembayung.

Lembayung pun tertunduk lesu. Baginya ini tak ada pesta. Karena pernikahan dirinya dengan most wanted itu hanya simbol untuk mendapatkan harta bukan karena cinta. Terlebih lagi saat pernikahan dirinya selesai, orang tuanya akan meninggalkan dirinya begitu saja. Dirinya yakin semua ini akan mampu ia lewatkan dengan baik tanpa keluhan apa pun.

"Ada yang ganggu pikiran kamu? Cerita sama Bunda?" tanya Bunda Rani.

Ranti seorang wanita yang telah melahirkannya hanya diam tak tahu harus berucap apa. Mulai besok, Lembayung bukan lagi tanggung jawab dirinya, tapi suaminya.

"Enggak, Bun," ucap Lembayung memaksakan senyumnya.

"Setelah ini kalian perawatan, ya. Zidan kamu ajak Lembayung ke klinik kecantikan yang biasa kamu antar bunda," pinta Bunda Rani.

"Hm," balas Zidan masih bermain ponselnya.

"Nak, kamu ganti baju dulu, sana," ucap Ranti menyuruh anaknya.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang