|20| Luka Itu Kamu

123K 11.2K 1.6K
                                    

Untuk apa di pertemukan jika hanya menimbulkan luka? Setiap pertemuan yang ada siksa dan duka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk apa di pertemukan jika hanya menimbulkan luka? Setiap pertemuan yang ada siksa dan duka. Kau tak pernah menganggap diriku ada. Suatu saat nanti kau akan menyadari bahwa bagian terberat dalam mencintai adalah kesabaran yang terus menerus di uji.

Mobil merah itu telah tiba di rumah yang lebih tepatnya di katakan mansion karena ukurannya yang lebih besar dari pada rumah pada umumnya. Dewi susah mengetahui semuanya. Rencana weekend mereka lah yang membuat Dewi mengetahui rahasia terbesar dari sahabatnya itu.

Lembayung pun keluar dari mobil dan segera memakai kaca matanya. Ia melambaikan tangan ketika Dewi pergi dari halaman rumahnya.

Kaki jenjangnya masuk ke dalam rumah yang terlihat sepi dan sunyi. Jujur ia lebih baik tinggal di rumah sederhana tapi penuh kebahagiaan dari pada harus tinggal di rumah yang mewah tapi hanya ada keterpaksaan dan kekerasan.

"Zidan kemana?" tanya Lembayung sembari duduk di salah satu sofa.

Marni pun berdiri menghadap Lembayung. Walaupun sekarang sudah menjadi teman, Marni tetap bersikap seperti mana pembantu dengan atasannya. Ia harus profesional dalam bekerja.

"Belum pulang, Tas," balas Marni.

"Ada apa nyari gue?" tanya seorang pria yang baru saja memasuki rumah.

Zidan dengan tangan yang memegang jaket kulit berjalan menuju dua wanita yang sedang membicarakan dirinya. Lembayung pun berusaha untuk biasa saja. Yang ia takuti dari sorot mata Zidan yang tajam adalah ia takut Zidan tahu tentang siapa dirinya.

"Kok lo panggil dia Tas?" tanya Zidan pada Marni yang menundukkan kepalanya.

"Enggak, den. Saya panggil Lembayung kok," jawab Marni takut.

"Berani bohong, gue pecat, lo," tutur Zidan tajam.

"Kak, dia gak salah," bela Lembayung berdiri di samping Zidan.

Zidan pun memperhatikan Lembayung dari atas sampai bawah. Ia sepertinya mengenal baju yang digunakan oleh Lembayung ini. Bajunya seperti model terkenal yang pacarnya idolakan. Ia pun terus memperhatikan berusaha untuk membenarkan apa prasangka nya ini benar?

"Dari mana?" tanya Zidan membuat Lembayung terdiam.

"Gue bilang dari mana!" bentak Zidan membuat Lembayung tersentak.

"Aku jalan sama teman, kak," balas Lembayung ketakutan.

"Jangan bohong sama gue. Lo tau, kan, gue gak suka di bohongin," ucap Zidan berjalan mendekat ke arah Lembayung yang terpaku di tempatnya.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang