|6| Akad

117K 11.3K 1.1K
                                    

Menikah denganmu adalah suatu keputusan tersulit bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikah denganmu adalah suatu keputusan tersulit bagiku. Mencoba untuk mencintaimu merupakan hal mustahil bagiku. Dan membuatmu luluh adalah hal yang tak akan ku dapatkan.

Seorang gadis yang sebentar lagi akan melepaskan masa lajangnya tengah menatap dirinya melalui pantulan cermin besar yang ada di hadapannya. Ia tak menyangka jika di bawah sana ada seorang pria yang akan mengucapkan ijab Kabul untuk mempersunting dirinya. Apa ini keputusan yang tepat baginya? sampai sekarang ia pun masih meragukannya.

Bahkan tak ada satu pun teman termasuk sahabatnya yang ia undang dalam saksi bisu pernikahannya. Pernikahan ini dilakukan secara diam-diam. Tanpa mengundang masing-masing teman di antara keduanya. Hanya kerabat dekat lah yang mereka undang dalam acara sakral ini. Suara pintu kamar yang terbuka membuat lamunannya tersentak seketika. Dengan gaya anggun ia menghadap ke orang yang membuka pintu itu. Wanita paruh baya masuk ke dalam kamar dan memeluknya erat seperti takut akan kehilangan dirinya. Bukankah ini memang kemauan wanita itu? Menikahkan dirinya lalu meninggalkannya.

"Maafkan, kami, nak," ucap Ranti sembari memeluk anak satu-satunya itu dengan tangis yang mereda.

Lembayung hanya tersenyum getir. Memaksanya, tapi sedih ketika melihat dirinya akan di persunting pria yang tak sama sekali ia cinta.

"Iya, ma. Lembayung ikhlas menerima semua keputusan kalian berdua. Lembayung bahkan tak berhak bersuara bukan? Maka dari itu, menerimanya adalah satu-satunya jalan," balas Lembayung sembari mengurai pelukan mamanya itu.

Ranti memandang nanar ke arah anaknya. Ibu macam apa dirinya ini. Bukannya mendukung karier anaknya, ia justru menenggelamkan anaknya saat masa remaja. Takdir yang mengubah segalanya. Keputusan ada ditangan suaminya, sebagai istri ia bisa apa? Menolaknya hanya akan menimbulkan masalah.

"Ayo, turun," ucap Ranti sembari menggenggam tangan putrinya.

Lembayung pun mengangguk dan mengikuti langkah sang Mama. Saat kakinya menyentuh tangga pertama, semua kontak mata tertuju padanya. Hatinya berdebar kuat ketika calon suaminya ikut menatap dirinya. Walaupun ini pesta pernikahan dirinya, Lembayung masih tetap melakukan penyamaran berpura-pura sebagai seorang cupu. Tak terasa ia telah tiba di mana akad nikahnya akan segera terlaksana. Dengan perasaan gugup, ia duduk bersebelahan di samping Zidan yang terlihat tampan menggunakan jas berwarna putih senada dengan gaunnya.

"Bagaimana, sudah bisa dimulai?" tanya penghulu.

Para sanak keluarga dan Zidan pun mengangguk kan kepalanya pertanda telah siap untuk mempersunting dirinya sebagai istri sahnya.

Zidan pun menerima jabatan penghulu itu dengan keringat dingin yang menetes. Kenapa rasanya segugup ini? batinnya dalam hati ketika harus mengikuti pelafalan ijab Kabul. Setelah mendengarkan penghulu, dengan satu tarikan napas ia pun mengucapkan ijab kabul dengan sangat lantang  dan berwibawa. Bahkan Lembayung yang mendengar dirinya tak percaya dengan pelafalan ijab Kabul Zidan.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang