sengaja tau tidak, sesuatu yang ingin aku lakukan di urungkan, tapi kamu yang membuat hati ku untuk melakukannya.
Lembayung dan Dewi kembali ke kelas setelah menenangkan kondisi hati sahabatnya itu. Keduanya jalan beriringan melewati koridor yang ramai dengan para siswa. Beberapa siswa secara terang-terangan menatap jijik ke arah Lembayung. Bahkan dari mereka ada yang bisik-bisik dengan temannya satu sama lain membicarakan Lembayung.
"Gue mah ogah, punya teman gembel kayak gitu." Salah satu siswa berbicara pada temannya ketika Lembayung berjalan ke arah mereka.
Dewi yang tak sengaja mendengar hal itu pun di buat kesal dan menghampiri kedua siswi tersebut dengan tatapan garang miliknya.
"Eh, tante-tante rumpi. Jangan suka ngomongin orang. Coba lihat bedak lo yang berantakan itu gak becus banget, sih," cibir Dewi dengan gaya khasnya yang alay begitu.
"Dih, siapa juga yang ngomongin lo. Cabut, yuk, ada nenek lampir," ajak siswi itu membuat Dewi ingin menendang mukanya.
"Udah. Nanti cantik lo hilang. Biarkan aja, kali, mereka mau bilang apa," tutur Lembayung sembari menatap wajah kesal milik Dewi.
Dewi pun membernarkan anak rambut yang berantakan. Beberapa kali ia menghela napas kasar karena hatinya kesal dengan semua orang yang membicarakan sahabatnya itu. Padahal mereka belum tau siapa sahabatnya.
"Abis, ya. Gue itu kesel banget sama lambe turah yang ada di sekolah. Sebagai sahabat, gue gak terima, lah, lo di bicarakan gitu," ucap Dewi sembari bersedekap dada.
"Iya, makasih, ya," balas Lembayung sembari mengandeng tangan sahabatnya kemudian jalan beriringan menuju kelas.
Satu belokan yang mereka lalui, membuat Lembayung harus menghentikan langkahnya dan ingin berputar arah. Suara seseorang pria lah yang membuat dirinya takut untuk bertemu dengan sosoknya.
"Lembayung! Berhenti!" seru Rio sembari mengejar Lembayung yang terus berjalan lebih cepat.
Dewi tak akan menyangka ini terjadi pada sahabatnya. Bahkan sahabatnya itu terasa takut jika harus bertemu dengan kakak kelasnya itu. Dewi hanya bisa berdiri di tempatnya tanpa mengejar Lembayung. Langkah kaki yang begitu besar membuat ia harus tertinggal di belakang.
Lembayung pun terus mempercepat larinya sembari memengang kepalanya untuk menjaga wik yang ia gunakan. Ia terus berlari tak tahu arah. Yang ingin ia lakukan hanya satu. Menghindar dari sosok pria yang begitu mengerikan bagi dirinya saat ini. Karena tidak sadar dengan kehadiran seseorang, tubuh Lembayung pun tertabrak dengan bahu seorang pria yang membuatnya harus jatuh terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Queitly
Fanfiction{COMPLETED} #Rank 1 Model (8 Juni 2020) #Rank 1 profesi (13 Juni 2020) #Rank 1 Cupu (28 Juni 2020) #Rank 1 cupu (31 Juli 2020) #Rank 1 Indonesia membaca (24 Desember 2020) #Rank 1 sweet (24 Desember 2020) #Rank 1 Profesi (24 Desember 2020) #Rank...