|28| Menyimpan Rasa

115K 10.9K 4.9K
                                    

Mau tahu seberapa besar pengaruh seseorang dalam hidupmu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau tahu seberapa besar pengaruh seseorang dalam hidupmu?

Tutup matamu dan jika di ada, berarti kau mencintai dirinya.

Lembayung memilih untuk kembali ke kamar setelah aksi Zidan yang memeluk dirinya. Entah pelukan seperti apa itu, yang jelas ia sangat menyukainya. Semua pengorbanan yang ia lakukan seakan mendapatkan timbal balik dari apa yang ia perjuangkan. Tubuhnya sangat lelah untuk mempertahankan semuanya, tapi cinta yang ada membuat ia harus bertahan untuk sementara.

Dulu sebuah janji sehidup dan semati pernah di ucapkan di depan saksi dan penghulu. Ini bukan hanya melibatkan negara, rasa dan hukum yang ada, tapi juga melibatkan Allah yang maha kuasa. Bagaimana pun kondisinya, bagaimana pun segala cobaan yang ada, ia harus tetap mempertahankan itu semua. Janji tidak mungkin di ingkari begitu saja apa lagi ini menyangkut kehidupan yang sesungguhnya.

Lembayung menutup pintu dan berbaring di tempat tidur masih dengan penyamarannya. Ia menatap langit-langit kamarnya dan merasakan dinginnya udara di malam hari.

"Gue harap, ini bukan sementara, tapi selamanya," gumam Lembayung tersenyum sembari memeluk boneka kesayangannya.

Ia pun memiringkan posisi tidurnya menghadap ke arah pintu kamarnya. Ia mendengar dengan jelas jejak langkah sedang menuju ke arah kamarnya, membuat ia memejamkan matanya dan pura-pura tertidur.

Zidan membuka pintu kamar Lembayung dan menemukan gadis cupu itu sedang tertidur pulas di atas ranjangnya. Ia pun masuk ke dalam kamar Lembayung dan duduk di samping ranjang yang masih kosong sembari menatap lekat wajah Lembayung.

"Lo cantik. Maafin gue, ya. Selama ini gue kasar terus sama lo. Padahal lo selalu jadi istri yang baik untuk gue," tutur Zidan sembari melepaskan kaca mata yang melekat dan menaruhnya di atas meja.

Zidan terus menatap wajah Lembayung yang menurutnya sangat cantik ketika tidur. Ia baru menyadari atas apa yang telah ia lakukan kepada gadis yang sudah menjadi istri sahnya itu.

"Jujur. Gue gak suka lo dekat dengan Rio. Lo gak ngerti itu, kan? Gue gak rela istri gue dekat sama sahabat gue sendiri. Gue kasar sama lo, itu bukti kalo emang gue cinta dan sayang sama lo. Mungkin lo kaget, tapi gue juga gak tau kapan dan dimana perasaan itu bisa muncul di hati gue. Bahkan cinta gue ke lo, lebih besar dari cinta gue ke Rachel. Besok gue akan putusin Rachel untuk belajar lebih dekat sama lo. Gue harap, lo paham dan mau ngerti alasan gue. Maaf udah ganggu lo tidur." Di kata terakhir Zidan pun mencium kening Lembayung cukup lama kemudian mematikan lampu dan keluar dari kamar Lembayung.

Setetes air mata jatuh ketika mata indahnya terbuka sempurna. Lembayung menangis mendengar kata-kata Zidan yang menurutnya begitu tulus untuk dirinya. Ia tentu mendengar semua yang di ucapkan Zidan, karena dirinya tidak benar-benar tidur dan hanya memejamkan matanya saja.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang