|36| Tak Lagi Sama

102K 8.6K 1.5K
                                    

Arti: Kebenaran itu seperti operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arti:
Kebenaran itu seperti operasi. Sakit tapi sembuh. Kebohongan itu seperti pembunuhan rasa sakit. Instan, tapi memberikan efek samping selamanya.

Bel sekolah sudah berbunyi membuat para murid yang sedang belajar pun menghentikan aktivitasnya dan segera keluar dari dalam kelas, tapi tidak dengan Lembayung yang justru diam dan menatap kosong.

"Bayung, ayo pulang," ajak Dewi menyadarkan lamunan Lembayung.

"Gue takut. Gue gak bisa hadapi pertanyaan wartawan sendiri," balas Lembayung tersenyum samar.

"Telepon manager, lo. Gue yakin dia bakal melindungi diri lo," ucap Dewi membuat Lembayung meraih ponselnya dan memanggil seseorang.

"Halo."

"Dit, gue butuh Lo. Cepat ke sekolah."

Lembayung pun meminta bantuan sembari meneteskan air mata. Hal yang ia takutkan ternyata sedang ada di depan matanya. Mungkin setelah ini, karir model yang ia jalani hancur seketika bersamaan dengan runtuhnya tembok tegar di dalam hatinya.

"Gue tau, itu. Gue udah di sekolah. Lo dimana?"

"Gue di kelas. Gue takut."

"Tunggu, gue."

Sambungan telepon pun terputus membuat Lembayung menggegam ponsel yang ia miliki. Ia dilanda rasa cemas yang berlebihan saat ini. Kepalanya yang sakit membuat dirinya tak bisa berfikir jernih.

Senyum tipis mengembang ketika Radit memasuki kelasnya dengan membawa masker juga jaket hitam tebal. Radit berjalan ke arahnya dan segera memakaikan masker dan jaket itu di tubuh Lembayung.

"Kita pergi sekarang. Makin lama lo di sini, makin agresif wartawan cari keberadaan lo," ucap Radit membuat Lembayung hanya bisa mengangguk.

"Gue duluan, ya, Wi," pamit Lembayung yang mendapatkan anggukan kepala dari sahabatnya itu.

Radit pun berjalan beriringan dengan Lembayung di koridor sekolah. Para murid yang sudah pulang membuat koridor dalam keadaan yang sepi. Ia tak perlu khawatir, tapi yang ia takuti adalah saat bertemu wartawan nanti. Dan benar saja. Ketika kakinya menginjak lapangan sekolah, para wartawan yang melihat keberadaan dirinya pun segera berlari dan menodongkan kamera flash juga pastinya menyiapkan berbagai pertanyaan.

Sebagai manager Radit pun melindungi artisnya dengan merengkuh tubuh Lembayung agar dekat dengan dirinya. Ia pun terus berjalan tanpa membiarkan satu pertanyaan wartawan pun terarah pada Lembayung, tapi usahanya pun gagal ketika salah satu wartawan menghadang mereka berdua dengan kamera yang sudah siap merekam.

Marriage QueitlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang