Vote n komen? Harus yak...
-Happy reading-
Brave : Chandra aku ingin bertemu.
Tulisan di layar gawai Chandra membuat alis Chandra berkerut.
Brave mau bertemu? Untuk apa?
Chandra : Nanti sepulang kerja jam 5
Brave : Ok, aku tunggu di Cafedangan.
Chandra mendesah kencang. Ga Prita, ga Brave suka banget sama café ini. Firasatku ga enak ....
Pukul 16.50 Chandra sudah turun untuk bergegas memenuhi janjinya bertemu dengan calon adik ipar. Brave sudah menunggu di salah satu sudut café saat Chandra datang. Wajah Brave terlihat serius dan datar menatap lekat gerak–gerik Chandra yang menghampirinya.
"Hai, Bro!" sapa Chandra dengan mengulurkan tangannya. Namun, alih–alih Brave menjabat tangan Chandra, Brave yang melipat lengannya menepis keras tangan Chandra. Chandra melotot tak senang, mendapati sambutan Brave.
Brave, kalau tidak ingat kamu memberikan separuh ginjalmu pada Cinde, aku hantam kamu!
Chandra duduk, masih disuguhi dengan kilatan tajam mata Brave. Chandra pun berusaha menyembunyikan rasa kesalnya dengan memulai percakapan. "Jadi, kenapa ingin bertemu denganku?"
"Kamu menghamili Prita?" tanya Brave langsung ke intinya.
"Kalau iya kenapa, kalau tidak kenapa? Kurasa aku tidak ada kepentingan membicarakan masalah itu." Chandra menatap dingin ke arah Brave.
"Chilla sudah menitipkan Prita--"
"Kamu bukan siapa–siapanya Prita! Jangan berlagak menjadi bapaknya dan kakaknya!" sergah Chandra datar.
"Kalau tidak ingat kamu kakak Cinde akan kuhabisi kamu!"
"Kalau tidak ingat kamu tunangan Cinde, dan sudah memberikan ginjalmu untuk Cinde akan kuladenin tantanganmu!" kilah Chandra.
Diam ....
Mereka hanya melemparkan pandangan dengan sengit. "Sudah?" tanya Chandra.
"Apanya?" tanya Brave bingung.
"Nanya–nanyanya sambil marah ...." Brave mendengkus. Kakak dan adik itu hampir sama, setelah Brave berapi–api dan hanya dipangkas begitu saja emosinya.
"Kamu sama saja dengan Cendol!" tukas Brave tersenyum simpul.
Chandra ikut terkekeh. "Maklum satu pabrik."
"Untung Cinde ga sehancur kamu," komentar Brave membuat Chandra mencebik.
"Brave, makasi sudah memperhatikan Prita. Tapi sekarang cukup perhatikan Cinde saja, dan aku akan mengambil alih untuk memperhatikan calon isriku."
Brave menggelegar tawanya. "Kamu sangat mencintai Prita?"
Chandra membalas tawa Brave dengan tertawa tak kalah seru. "Tidak lucu ...," ucapnya berwajah datar kemudian, membuat Brave terkesiap dengan wajah datar Chandra yang tiba-tiba. "Apakah mencintai Prita sesuatu yang sulit?"
"Ya, bagi orang lain mungkin begitu," ujar Brave. Chandra menggeleng, menolak asumsi Brave.
"Bagiku, Prita adalah cinta pertamaku."
***
Persiapan pernikahan Chandra dan Prita berlangsung singkat. Mulai dari kursus pranikah, mencari Wedding Organizer yang bisa mempersiapkan pernikahan cepat. Dan sore ini, sepulang kerja, Chandra dan Prita janji bertemu untuk mencari cincin pernikahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/202443520-288-k804872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled (Completed)
RomanceChandra Pradipta, pemuda selengekan yang enggan berkomitmen. Di usianya ke 28 tahun, Prita kekasihnya meminta agar Chandra segera menikahinya. Namun, adik Chandra - Cinde, yang enam bulan lagi menikah membuat Chandra tidak bisa langsung menyetujui n...