[Prolog] Rabu, 21 Mei 2014

4.4K 276 4
                                    

"Halo?" sapa saya saat Aldi berhasil mengangkat sambungan telepon.

"Iya, halo?"

Senyum saya seketika mengembang mendengar suaranya. "Kamu masih di mana?" tanya saya.

"Aku lagi di jalan. Kamu udah sampai?"

Kemudian saya mengambil duduk di sebuah kursi yang disediakan. "Iya, ini aku udah di butik."

"Ya udah, kamu fitting duluan aja, nanti aku nyusul," balasnya yang membuat saya seketika cemberut. "Aku bentar lagi sampai."

Iya, saya sekarang sedang berada di sebuah butik dan akan melakukan fitting gaun pengantin yang nantinya akan dikenakan saat pesta pernikahan saya dengan Aldi, seorang laki-laki yang sudah tiga tahun lebih ini menjadi ke kasih saya.

"Nggak apa-apa, aku tunggu kamu aja."

"Yakin mau nunggu aja?"

Mungkin Aldi tidak melihatnya tapi saya mengangguk mantap. "Iya, tapi kamu cepet, ya."

Di seberang sana, Aldi terkekeh singkat. "Iya," jawabnya singkat.

"Hati-hati," balas saya pelan, namun saya yakin Aldi masih mendengarnya.

"Iya. Love you."

Buku HarianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang